Trusted

Dituduh Terlibat dalam Keruntuhan FTX, Bos Binance Digugat Investor

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sejumlah investor menggugat CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), karena disebut ikut bertanggung jawab atas keruntuhan crypto exchange FTX.
  • Penggugat menuduh unggahan CZ di media sosial pada November tahun lalu memicu terjadinya rush, yang pada akhirnya membuat FTX hancur.
  • Menurut Lahav, rangkaian unggahan CZ pada periode itu salah dan menyesatkan. Pasalnya, CZ sudah menjual token tersebut sebelumnya, sehingga menyebabkan harga FTT ambruk 14% dalam kurun 24 jam.
  • promo

Sebuah kelompok yang diwakili oleh individu asal California, Nir Lahav, mengajukan gugatan class action terhadap bos Binance, Changpeng Zhao (CZ). CZ disebut ikut bertanggung jawab terhadap keruntuhan crypto exchange FTX.

Dalam gugatan itu, disebutkan bahwa unggahan CZ di media sosial pada November tahun lalu memicu terjadinya rush, yang pada akhirnya membuat FTX hancur.

Selain itu, gugatan tersebut juga menuduh CZ melakukan persaingan tidak sehat. Penggugat menuding CZ melanggar Undang-Undang Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) dengan memonopoli mata uang kripto dan merugikan FTX selaku pesaingnya.

Cuitan CZ yang disebut memicu keruntuhan FTX

Dalam gugatannya, Lahav merinci beberapa cuitan CZ di akun X (Twitter) yang memperlihatkan bahwa ia mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di FTX sebelum kebangkrutan. Padahal, di saat yang sama, Binance diduga memiliki investasi di FTX, dengan menyimpan 5% dari total token FTT yang beredar di pasaran.

“Pada tanggal 6 November, Zhao menulis dalam utas X bahwa dia telah memutuskan untuk melikuidasi token FTT yang tersisa di pembukuan. Namun, sehari sebelumnya, Binance mengatakan telah menjual dan memindahkan 23 juta token FTT (senilai US$530 juta),” jelas Lahav.

Menurut Lahav, rangkaian unggahan CZ pada periode itu salah dan menyesatkan. Pasalnya, CZ sudah menjual token tersebut sebelumnya, sehingga menyebabkan harga FTT ambruk 14% dalam kurun 24 jam. Sebagai imbasnya, beberapa hari kemudian, FTX ambruk dan menyebabkan kerugian miliaran dolar AS bagi banyak pengguna.

CZ Disebut Sempat Akui bahwa FTX adalah Rival Terberatnya

Dalam pandangan Lahav, baik CZ ataupun Binance, secara terbuka sudah mengakui adanya persaingan dan permusuhan dengan FTX. Oleh karena itu, saat muncul peluang untuk menjatuhkan FTX, CZ tidak segan melakukannya dan hal itu malah menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.

Tidak berhenti di situ, Lahav pun menilai bahwa rencana akuisisi Binance terhadap FTX adalah sandiwara untuk memancing pasar. Menurutnya, CZ sadar betul akan kekuasaan dan pengaruh pernyataannya di media sosial terhadap harga FTT.

Maka dari itu, pada 7 November 2022, CZ melempar pernyataan bahwa dia berniat untuk mengambil alih FTX untuk melindungi pengguna. Hal tersebut sempat membuat pasar sumringah yang akhirnya membuat naik harga token FTT menjadi US$23,1510.

“Apa yang dilakukan CZ membuat dewan direksi FTX tidak bisa mengambil langkah yang berarti untuk menyelamatkan platform guna melindungi klien dan pengguna akhir. Sementara, di sisi lain, Zhao sudah mengamankan aset Binance dengan menjual token FTT sebelum ‘bermain’ dengannya,” tambah Lahav.

Nir Lahav sendiri merupakan salah satu korban kehancuran FTX, dan dengan gugatan ini, dia menuntut ganti rugi atas perbuatan yang dilakukan CZ.

Aksi ini dipercaya bakal menambah deret panjang tuntutan hukum terhadap CZ dan Binance. Sampai saat ini, Binance sendiri tengah berseteru dengan SEC di pengadilan, lantaran dituduh melakukan perdagangan sekuritas tidak terdaftar.

SBF Mulai Persidangan Pertama

Terlepas dari tuduhan terhadap CZ, mantan pimpinan FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), baru saja memulai persidangan atas kasus pidana yang dilayangkan pada dirinya pada hari ini (4/10), di New York.

Beberapa pihak menduga keberhasilan persidangan akan sangat bergantung pada pemahaman para juri terkait kripto.

Dalam laporan WSJ, Mantan Jaksa Federal, Rebecca Mermelstein, mengatakan sebagian upaya pemerintah adalah membuat hal ini menjadi sederhana. Alih-alih memberikan kursus kilat kepada para juri terkait kripto, pemerintah diduga bakal menggunakan pedoman yang sudah dikenal, seperti kisah klasik tentang berbohong dan mencuri.

Partner di firma hukum Pallas Partners, Joshua Naftalis, sepakat tentang hal itu. Dia juga menyebut bahwa kunci untuk menjaga suatu kasus tetap mudah dipahami adalah dengan tidak membahas topik secara padat.

Berbagai pihak meyakini bahwa pihak kejaksaan akan banyak menggunakan analogi, seperti membandingkan token digital dengan saham ataupun menggunakan diksi “uang digital”.

Sejauh ini, SBF masih mengaku tidak bersalah dan membantah melakukan kesalahan apa pun. Meski begitu, dirinya mengakui bahwa FTX melakukan kesalahan serius, tetapi menurutnya hal itu bukanlah tindakan kriminal.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori