Trusted

Do Kwon Dihukum 4 Bulan Penjara atas Pemalsuan Dokumen

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Do Kwon, pendiri proyek Terra, pada hari Senin (19/6) resmi dijatuhi hukuman penjara 4 bulan di Montenegro atas tuduhan pemalsuan dokumen.
  • Berdasarkan putusan pengadilan Podgorica, Montenegro, tindakan pengamanan turut dilakukan dengan penyitaan sejumlah dokumen publik milik Do Kwon dan koleganya.
  • Ada potensi pihak Montenegro mungkin mempertimbangkan untuk menyerahkan Do Kwon dan koleganya ke AS atau Korea Selatan setelah proses pidana lokal selesai.
  • promo

Do Kwon, tokoh utama di balik ekosistem Terra yang telah hancur, pada hari Senin (19/6) resmi dijatuhi hukuman penjara 4 bulan di Montenegro.

Kurungan penjara itu diberikan setelah Do Kwon dan Han Chang-joon, Chief Financial Officer (CFO) Terraform Labs (TFL), terbukti melakukan tindak pidana pemalsuan dokumen.

Tahukah Kamu?

Terraform Labs (TFL) adalah entitas di balik proyek Terra yang menciptakan koin LUNA dan stablecoin TerraUSD (UST).

Waktu yang telah dihabiskan dalam penahanan, dari 23 Maret lalu sampai dengan 15 Juni kemarin, termasuk dalam hukuman penjara. Keduanya dapat mengajukan banding atas putusan pengadilan itu.

Berdasarkan putusan pengadilan Podgorica, Montenegro, tindakan pengamanan turut dilakukan dengan penyitaan sejumlah dokumen publik milik Do Kwon dan koleganya; seperti 2 paspor Kosta Rika, 2 paspor Belgia, dan 2 kartu identitas.

Do Kwon Mengaku Tidak Bersalah

Sebelumnya pada hari Jumat (16/6) kemarin, Do Kwon mengaku tidak bersalah. Argumen yang disampaikan, dia membeli paspor Kosta Rika melalui agen yang menjual kewarganegaraan dari berbagai negara di Singapura serta yakin paspor itu asli.

Do Kwon meyakini bahwa ‘paspor emas’ yang sah tersedia untuk pelamar kaya. Hal itu, pada gilirannya memungkinkan mereka dengan cepat mendapatkan kewarganegaraan di negara-negara tertentu. Namun, pengadilan menolak penjelasan tersebut.

Sebagai catatan, jika tidak tertangkap basah pihak berwenang Montenegro, Do Kwon dan koleganya rencananya terbang dengan jet pribadi menuju Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Namun, keduanya ditangkap di ruang tunggu VIP Bandara Podgorica pada bulan Maret lalu. Hal itu terjadi setelah seorang penjaga perbatasan menemukan dokumen yang mencurigakan dan kemudian membunyikan alarm.

Bloomberg mencatat bahwa pihak berwenang Montenegro menangkap keduanya berdasarkan surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan setelah runtuhnya native token Terra (LUNA) dan algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) pada Mei 2022.

Potensi Ekstradisi ke AS atau Korea Selatan

Atas peran utamanya di ekosistem Terra, Do Kwon dicari oleh penegak hukum di Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Do Kwon dituduh melakukan penipuan oleh penegak hukum di 2 negara tersebut.

Ada potensi pihak Montenegro mungkin mempertimbangkan untuk menyerahkan Do Kwon dan koleganya ke AS atau Korea Selatan setelah proses pidana lokal selesai.

Dalam konferensi pers usai sidang di pengadilan Montenegro, pengacara lokal Do Kwon, Goran Rodic, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Do Kwon akan diekstradisi atau tidak.

Rodic mengatakan, “Begitu kami menerima putusan secara tertulis, kami akan berkonsultasi dengan klien kami tentang kemungkinan banding.”

Adapun pengadilan memiliki waktu hingga 30 hari untuk secara resmi memberi tahu tentang putusan tersebut kepada para pihak. Pihak yang tidak puas, baik Do Kwon dan koleganya atau kantor kejaksaan Montenegro, berhak untuk mengajukan banding dalam waktu 8 hari sejak diterimanya salinan tertulis putusan tersebut.

SEC Tuduh Do Kwon Lakukan Skema Penipuan

Sebagai pengingat, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada 16 Februari lalu menuduh Do Kwon dan TFL melakukan sebuah skema penipuan yang melibatkan aset kripto LUNA dan UST yang akhirnya mengalami kegagalan.

SEC melayangkan gugatan di pengadilan federal AS bahwa TFL dan Do Kwon menawarkan dan menjual sejumlah sekuritas (efek) yang tidak terdaftar, termasuk stablecoin, serta melakukan skema yang menghapus nilai market kripto itu setidaknya US$40 miliar. Hal itu dinilai menyebabkan kerugian bagi investor ritel dan institusional di AS.

TFL dan Do Kwon pun dituduh menyesatkan investor, termasuk dengan membuat pernyataan palsu tentang hubungan dengan aplikasi pembayaran seluler populer Korea Selatan yang bernama Chai, serta tentang mempromosikan stabilitas stablecoin UST yang diklaim dapat mempertahankan harganya 1 banding 1 dengan dolar AS (USD).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori