Trusted

Dogecoin & D.O.G.E: Apakah Ini Eksperimen Kripto ala Miliarder Elon Musk?

7 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengaruh Elon Musk menyulap Dogecoin dari meme menjadi aset spekulatif, dongkrak fluktuasi harga yang besar.​
  • Nilai Dogecoin dilanda volatilitas karena cuitan dan dukungan Musk, menimbulkan kekhawatiran etis tentang manipulasi pasar.​
  • Sebuah gugatan yang menuduh keterlibatan Musk dalam skema piramida Dogecoin menyoroti meningkatnya pengawasan terhadap dampak pasarnya dan tantangan hukum.​
  • promo

Dogecoin, yang awalnya diciptakan sebagai parodi terhadap spekulasi kripto, kini telah berubah menjadi aset spekulatif sejati—banyak berkat pengaruh Elon Musk. Aktivitasnya di media sosial dan dukungan publik telah memainkan peran sentral dan berkelanjutan dalam membentuk trajektori DOGE.​

BeInCrypto berbicara dengan Erwin Voloder, Kepala Kebijakan Asosiasi Blockchain Eropa, untuk membahas bagaimana Musk mengaburkan batas antara parodi dan promosi, yang menyebabkan orang memberikan nilai dunia nyata pada meme dan menimbulkan kekhawatiran etis di sepanjang jalan.​

Asal Mula Dogecoin

Menjelang akhir tahun 2013, dua insinyur perangkat lunak, Billy Markus dan Jackson Palmer, berkolaborasi menciptakan Dogecoin—meme coin pertama dalam sejarah kripto. Tujuan utamanya adalah menjadi parodi ringan terhadap hiruk-pikuk hype kripto yang kacau dan tak jarang membingungkan.

Lahir dari meme internet “Doge” yang menampilkan wajah Shiba Inu dengan ekspresi jenaka dan tulisan patah-patah khas, koin ini sengaja dibuat sebagai sindiran terhadap absurditas logika dalam spekulasi aset digital.

Namun meski berakar dari satir, Dogecoin dengan cepat membangun komunitas online yang loyal—hingga akhirnya menarik perhatian CEO Tesla, Elon Musk, ke dalam pusarannya.

Kini, Musk dianggap sebagai figur sentral dalam komunitas ini, dan Dogecoin—bertolak belakang dari filosofi awalnya—telah menjelma menjadi aset spekulatif.

“Keterlibatan Musk mengubah Dogecoin dari token satir di jagat maya menjadi kelas aset spekulatif, dengan menanamkan kesan legitimasi dan nilai hiburan. Cuitan dan penampilannya menjadikan Dogecoin lebih menyerupai produk budaya alih-alih instrumen keuangan—semacam seni pertunjukan yang berdampak nyata secara ekonomi. Ironisnya, koin yang diciptakan untuk menyindir investasi irasional justru menjadi ikon dari investasi irasional itu sendiri,” tutur Voloder kepada BeInCrypto.

Selain dukungan simbolis, Musk juga memberikan pengaruh nyata. Contohnya, keputusan Tesla pada awal 2022 untuk menerima Dogecoin sebagai alat pembayaran atas sejumlah merchandise pilihan—langkah ini secara signifikan memperkuat posisinya dan membuka peluang penggunaan praktis.

Musk pun tak ragu-ragu memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan kecintaannya pada Dogecoin.

Bagaimana Pengaruh Cuitan Musk ke Pasar Dogecoin?

Selama bertahun-tahun, Elon Musk—pengguna Twitter yang produktif bahkan sebelum mengakuisisi platform tersebut—telah membagikan berbagai unggahan yang merujuk pada Dogecoin. Setiap cuitan tersebut memberi dampak signifikan terhadap visibilitas dan performa harga meme coin ini.

Ketika Musk menyebut Dogecoin sebagai aset kripto favoritnya dalam cuitan pada April 2019, pasar langsung meledak. Dalam dua hari, harga koin ini melonjak dari US$0,002 pada 1 April menjadi setinggi US$0,004.

Dua tahun kemudian, unggahan Musk di X yang menyatakan “Dogecoin adalah kripto milik rakyat” sukses memantik lonjakan volume perdagangan lebih dari 50% hanya dalam semalam.

Tak butuh waktu lama hingga investor ritel mulai mengikuti endorsement Musk tanpa pikir panjang. Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Pernyataan Musk yang sulit diprediksi nyatanya juga membawa volatilitas ekstrem.

“Musk mengaburkan batas antara parodi dan promosi, yang membuat orang memberi nilai nyata pada sebuah meme. Tanpa dirinya, Dogecoin mungkin akan tetap menjadi lelucon internet yang hanya dikenal segelintir orang. Tapi karena kehadirannya, ia menjelma menjadi simbol absurditas spekulatif,” ujar Voloder.

Saat Musk menyebut Dogecoin sebagai ‘sebuah tipu daya’ dalam acara Saturday Night Live pada Mei 2021, harga koin ini anjlok lebih dari sepertiganya hanya dalam hitungan jam.

“Dogecoin tidak memiliki roadmap yang jelas, tidak menawarkan hasil atau utilitas yang mendasarinya, dan aktivitas pengembangannya pun terbatas, menjadikannya aset yang sangat bergantung pada sentimen. Dalam kondisi seperti ini, tindakan satu individu saja bisa membentuk—atau merusak—persepsi pasar, apalagi jika individu tersebut adalah salah satu orang terkaya dan paling diikuti di dunia,” tambahnya.

Lalu, pada Januari 2025, Presiden Trump menunjuk Musk sebagai kepala lembaga baru yang dibentuk untuk memangkas pengeluaran pemerintah federal.

Musk menamainya Department of Government Efficiency, atau disingkat D.O.G.E. Nama itu dipilih dengan sengaja, dan internet pun langsung geger.

D.O.G.E. dan Drop Harga: Apa Korelasinya?

Presiden Trump meluncurkan departemen D.O.G.E. melalui perintah eksekutif pada hari pertama menjabat. Setelah situs web resmi D.O.G.E. diluncurkan, harga Dogecoin melesat naik 13% dalam waktu 15 menit, mematahkan tren turun jangka pendek yang sebelumnya terjadi.

Namun, sejak pembentukan resmi Department of Government Efficiency, harga DOGE terus merosot. Pada tanggal 20 Januari, Dogecoin dihargai US$0,36, tetapi kini harganya telah jatuh menjadi US$0,15.

dogecoin price chart 2025
Grafik Harga Dogecoin sejak Januari 2025 | Sumber: BeInCrypto

Temuan dari laporan Finbold yang baru-baru ini dirilis juga menunjukkan bahwa pengaruh Musk kini mungkin justru memiliki efek sebaliknya terhadap nilai dan sentimen Dogecoin.

Menurut data, jumlah alamat Dogecoin yang memiliki kekayaan jutaan dolar telah amblas lebih dari 41% antara 21 Januari dan 31 Maret. Dalam waktu lebih dari dua bulan, aset kripto ini telah kehilangan 964 alamat.

Secara mencolok, laporan tersebut menunjukkan penurunan besar dalam jumlah alamat Dogecoin terkaya. Jumlah alamat yang memegang antara US$1 juta hingga US$9,99 juta menukik sebesar 40,21% pada kuartal pertama 2025.

Lebih signifikan lagi, jumlah alamat yang memegang lebih dari US$10 juta merosot hingga 47%, dari 400 menjadi 212.

Singkatnya, para whale Dogecoin tengah giat melancarkan aksi dump atas token ini.

Lebih dari 40% jutawan Dogecoin telah hilang sejak Elon Musk memulai D.O.G.E.
Lebih dari 40% Jutawan Dogecoin “Hilang” sejak Elon Musk Memulai D.O.G.E. | Sumber: Finbold

“Pengaruh Musk tetap menjadi variabel kunci dalam penilaian Dogecoin, dan waktu penurunan alamat bernilai tinggi sangat selaras dengan pengumuman D.O.G.E. miliknya, menunjukkan adanya korelasi. Namun, mengaitkan seluruh perubahan ini dengan Musk mengabaikan faktor makro yang lebih luas seperti kenaikan suku bunga, regulasi kripto yang semakin ketat, serta melandainya antusiasme ritel pasca-2021,” terang Voloder.

Walau sulit untuk menilai dampak pasti dari kepemimpinan D.O.G.E. Elon Musk terhadap kinerja Dogecoin, pengaruh signifikan Musk terhadap aset kripto ini telah menjadi semakin jelas.

Pertimbangan etis terkait pengaruh Musk juga semakin sulit untuk diabaikan.

Kekhawatiran Etis atas Pengaruh Seorang Miliarder

Menurut Voloder, kasus Dogecoin menggambarkan bahaya dari investasi parasosial, yaitu sebuah perilaku di mana orang secara keliru memberi kredibilitas kepada tokoh terkenal hanya berdasarkan status selebritas atau karisma mereka.

Ini juga menunjukkan dampak merugikan dari ketergantungan yang tak kritis pada dukungan publik, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian finansial besar bagi investor ritel.

Etika di balik pengaruh seorang miliarder terhadap pasar volatil seperti aset kripto juga menghadirkan kompleksitas yang signifikan.

“Di satu sisi, Musk memiliki hak untuk mengungkapkan pandangan pribadi dan berpartisipasi dalam wacana publik, termasuk yang berkaitan dengan aset seperti Dogecoin. Di sisi lain, pengaruh besar yang dimilikinya berarti komentarnya dapat memicu kerugian finansial nyata atau euforia di kalangan investor ritel yang seringkali kekurangan akses ke model risiko yang canggih. Secara etis, ketika Anda memegang pengaruh sebesar itu, ada argumen kuat untuk mengasumsikan standar tanggung jawab yang lebih tinggi—terutama di pasar dengan pengawasan yang minim,” ujar Voloder kepada BeInCrypto.

Mengingat sifat industri kripto yang belum teregulasi, saat ini sulit untuk menentukan sejauh mana tindakan Musk dapat dipertanggungjawabkan.

Apakah Pengaruh Musk Termasuk Manipulasi Pasar?

Meskipun disampaikan sebagai pendapat pribadi, cuitan Musk secara terbukti memengaruhi harga Dogecoin. Sekaligus, menciptakan area abu-abu hukum terkait kemungkinan manipulasi pasar berdasarkan peraturan sekuritas dan komoditas AS.

“Di bawah aturan SEC, manipulasi pasar mencakup tindakan yang disengaja untuk menipu atau merugikan investor dengan mengendalikan atau secara artifisial memengaruhi harga pasar. Meskipun Dogecoin secara resmi belum diklasifikasikan sebagai sekuritas dan berada di luar cakupan tradisional SEC, CFTC masih bisa menelusurinya melalui kewenangan anti-manipulasi mereka terhadap komoditas,” jelas Voloder.

Faktanya, kasus Dogecoin bukan kali pertama tokoh terkenal memengaruhi pasar dengan cara yang manipulatif, meskipun tidak secara eksplisit ilegal.

Voloder menyoroti dua contoh pada abad ke-20: saat bankir terkemuka JP Morgan memimpin pasar selama kepanikan tahun 1907 dan investor George Soros menjebol Bank of England pada 1992.

Meskipun manuver mereka secara teknis legal, mereka berhasil memengaruhi hasil pasar. Namun, ini terjadi pada abad ke-20, dan dampaknya relatif lebih kecil.

“Perbedaannya saat ini adalah bahwa media sosial memberikan jangkauan instan kepada jutaan investor, memperbesar potensi dampaknya. Jadi, meskipun cuitan Musk dibingkai sebagai pemikiran pribadi, efeknya yang dapat diprediksi terhadap harga dapat dianggap sebagai bentuk sinyal pasar—baik disengaja maupun tidak,” ujar Voloder kepada BeInCrypto.

Faktanya, SEC dan para pakar hukum sudah mulai memperdebatkan pengaruh potensial Elon Musk terhadap aktivitas pasar keuangan Dogecoin.

Gugatan Senilai US$258 Miliar

Elon Musk saat ini menghadapi gugatan class action senilai US$258 miliar terkait dengan dugaan skema piramida Dogecoin.

Gugatan yang diajukan pada Juni 2022 ini mengeklaim bahwa Musk dengan sengaja mempromosikan Dogecoin melalui cuitan, penampilan publik, dan interaksi media, sehingga mampu menciptakan hype serta mendongkrak permintaan.

Menurut para penggugat, inflasi harga Dogecoin yang dibuat-buat ini memungkinkan Musk dan perusahaannya untuk meraup keuntungan sementara investor lain menderita kerugian besar ketika harga Dogecoin akhirnya turun.

Mengingat ketidakjelasan klasifikasi hukum kripto seperti Dogecoin oleh SEC, Voloder memperkirakan jalan yang sulit bagi klaim ini di pengadilan.

Walau bagaimanapun, gugatan tersebut menunjukkan meningkatnya perhatian soal manipulasi pasar oleh tokoh berpengaruh.

“Meski demikian, gugatan ini mencerminkan tekanan hukum yang kian menguat untuk menarik garis tegas antara semangat promosi dan pelanggaran finansial. Jika regulator atau pengadilan menilai bahwa Musk dengan sengaja memanipulasi pasar atau menyesatkan investor, ia berisiko menghadapi sanksi perdata atau dipaksa menempuh jalur penyelesaian. Pengawasan SEC terhadap cuitan Musk soal Tesla yang berujung pada perjanjian persetujuan menunjukkan bahwa regulator tak segan bertindak ketika pernyataan yang mengguncang pasar melampaui batas,” terang Voloder.

Pengaruh Musk terhadap Dogecoin masih mengalir deras, sementara proyeksi dampak jangka panjangnya terhadap komunitas tetap memicu perdebatan.

Akankah Resiliensi Komunitas Dogecoin Bertahan?

Penurunan drastis sebesar 40% dalam jumlah alamat whale Dogecoin dalam dua bulan terakhir memunculkan pertanyaan soal kekuatan dan resiliensi meme coin ini ke depan.

Meski begitu, kekuatan fundamental DOGE masih bertumpu pada satu hal—komunitasnya.

“Meski hype awal telah surut, Dogecoin masih memiliki basis penggemar setia, banyak di antaranya mengapresiasi budaya meme yang diusung, biaya transaksi rendah, dan citra merek yang ikonik. Hanya saja, kerumunan spekulan besar yang dulu mendorong DOGE ke [all-time high] kini banyak yang hengkang karena narasi bullish yang tak berkelanjutan maupun absennya upgrade teknologi yang berarti,” papar Voloder.

Ke depan, para trader akan mengamati apakah ‘pengikut fanatik’ Dogecoin lambat laun akan memudar, atau justru komunitas yang kuat akan terus menopang meme coin ‘OG’ ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang pengaruh besar Elon Musk terhadap Dogecoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori