Trusted

Ingin Dukung Dunia Web3 Lebih Jauh, Google Cloud Jalin Kemitraan dengan Polygon

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Polygon Labs dan Google Cloud telah mengumumkan kemitraan strategis untuk beberapa tahun ke depan.
  • Para developer protokol Polygon dapat memanfaatkan infrastruktur dan alat dari Google Cloud.
  • Sebelumnya, di tahun lalu, Google Cloud sudah meluncurkan Blockchain Node Engine untuk mendukung pengembangan dunia web3.
  • promo

Polygon Labs dan Google Cloud telah mengumumkan kemitraan strategis untuk beberapa tahun ke depan yang berfokus pada sektor Web3. Adanya kemitraan ini memungkinkan para developer untuk menggunakan alat-alat dan infrastruktur Google Cloud untuk memudahkan proses pengembangan proyek.

Dalam sebuah unggahan pada tanggal 27 April kemarin, Polygon mengumumkan bahwa kolaborasinya bersama Google Cloud akan membantu mengakselerasi pertumbuhan di jaringannya. Unggahan itu mengungkapkan bahwa aliansi tersebut bakal “mempercepat adopsi protokol inti Polygon, termasuk Polygon PoS, Polygon Supernets, dan zkEVM” yang akan tercapai melalui infrastruktur dan peralatan developer dari Google Cloud.

Kolaborasi dengan Google Cloud bisa dibilang sebagai salah satu perkembangan penting dalam jaringan Polygon, yang berpotensi memberikan hasil yang bermanfaat. Harapannya, kerja sama ini bisa mempermudah para developer untuk membangun dan meluncurkan produk maupun dApp berbasis web3 di jaringan sidechain Ethereum ini.

Para developer nantinya dapat terbantu dalam mengatasi berbagai masalah, seperti proses yang memakan waktu dan overhead cost yang tinggi. Sering kali, masalah-masalah tersebut menghambat kinerja node blockchain. Maka dari itu, sudah jelas bahwa kemitraan Polygon dan Google Cloud merupakan langkah yang tepat bagi pengembangan jaringan.

Fasilitasi Pihak yang Ingin Terjun ke Web3

Polygon Labs juga menyatakan bahwa startup tahap awal yang didukung oleh Polygon Ventures dan memenuhi syarat dapat merasakan manfaat khusus web3 baru melalui Google for Startups Cloud Program. Manfaat tersebut mencakup kredit hingga US$200.000 (sekitar Rp2,935 miliar) untuk penggunaan Google Cloud dan Firebase hingga 2 tahun. Di samping itu, ada pula manfaat lain berupa akses awal untuk produk dan roadmap web3 milik Google Cloud.

“Dukungan Google Cloud terhadap seluruh protokol Polygon adalah satu langkah ke dalam arah yang tepat untuk membantu lebih banyak orang masuk ke Web3. Pengumuman hari ini dengan Google Cloud bertujuan untuk meningkatkan throughput transaksi, memungkinkan use case dalam gaming, pengelolaan supply chain, dan DeFi. Hal ini akan membuka jalan bagi lebih banyak bisnis untuk merangkul teknologi blockchain melalui Polygon,” jelas Ryan Wyatt, President di Polygon Labs.

Selain itu, unggahan dari Polygon juga menyinggung tentang Blockchain Node Engine Google. Fitur tersebut merupakan layanan hosting yang dikelola sepenuhnya. Google mengumumkan peluncuran Blockchain Node Engine di tahun lalu sebagai layanan yang didedikasikan bagi developer web3.

Layanan ini memungkinkan pengembangan web3 yang lebih aman dan efisien. Di samping itu, peluncuran Blockchain Node Engine merupakan salah satu pertanda bahwa Google berusaha untuk memperluas layanan dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Perkembangan Polygon di Tahun Ini

Selama beberapa waktu terakhir ini, Polygon sudah menorehkan sejumlah kolaborasi dengan berbagai pihak. Di samping kerja sama dengan Google Cloud, Polygon juga baru saja menjalin kemitraan dengan Franklin Templeton.

Melalui kerja sama ini, Franklin Templeton mendaftarkan salah satu produk reksa dananya, Franklin OnChain US Government Money Fund (FOBXX), di jaringan Polygon. Hal itu sekaligus menjadikan FOBX sebagai reksa dana terdaftar pertama yang menggunakan blockchain publik untuk memproses transaksinya.

Dengan masuknya produk tersebut ke Polygon, Franklin Templeton percaya diri dapat mengurangi biaya dan meningkatkan keamanan. Hal-hal itu pada akhirnya juga akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pemegang dana.

Lalu, pada bulan Maret lalu, Polygon juga sudah mengumumkan fitur zkEVM pada mainnet beta. Menurut klaimnya, fitur baru ini setara dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Sehingga, membuat para developer dapat memasang aplikasi dari Ethereum dan menggunakannya di jaringan Polygon zkEVM tanpa membuat perubahan yang signifikan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

666741fa4a011e01bbbfd0d55025e21f.jpeg
Advertorial
Advertorial adalah nama penulis universal untuk semua konten bersponsor yang disediakan oleh mitra BeInCrypto. Oleh karena itu, artikel-artikel ini, yang dibuat oleh pihak ketiga untuk tujuan promosi, mungkin tidak selaras dengan pandangan atau pendapat BeInCrypto. Meskipun kami melakukan upaya untuk memverifikasi kredibilitas proyek-proyek yang ditampilkan, artikel-artikel ini dimaksudkan untuk iklan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan. Pembaca didorong untuk melakukan...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori