Binance Labs pada hari Rabu (1/6) mengumumkan penutupan dana investasi baru sebesar US$500 juta (Rp7,2 triliun). Dana investasi baru ini akan dialirkan ke sejumlah proyek kripto yang dapat memperluas kasus penggunaan cryptocurrency dan mendorong adopsi teknologi web3 dan blockchain.
Sebagai informasi, Binance Labs adalah modal ventura dan lengan inkubator dari raksasa crypto exchange Binance. Dana investasi kali ini didukung oleh investor institusi global terkemuka seperti DST Global Partners dan Breyer Capital. Dana dari sejumlah private equity, kantor keluarga (family office), beserta perusahaan lainnya, juga turut terlibat.
Founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao mengatakan bahwa dalam lingkungan web3, hubungan antara nilai, orang, dan ekonomi, sangat penting. Jika ketiga elemen ini bersatu untuk membangun ekosistem, itu akan mempercepat adopsi massal dari teknologi blockchain dan kripto.
“Tujuan dari dana investasi yang baru ditutup [oleh Binance Labs ini] adalah untuk menemukan dan mendukung sejumlah proyek dan para pendiri dengan potensi untuk membangun dan memimpin web3 di seluruh sektor DeFi, NFT, game, metaverse, sosial, dan banyak lagi,” kata CZ.
- Baca Juga: Forbes Berpotensi Batal Go Public via SPAC, padahal Komitmen Investasi Binance Capai US$200 Juta
Mencari Proyek Kripto Potensial
Direktur eksekutif investasi dan M&A di Binance Labs, Ken Li, mengatakan kepada CNBC, “Sementara valuasi startup sebesar US$1 miliar atau lebih sedikit melambat, saat ini tidak ada dampak bagi early-stage private markets.”
Binance Labs berharap untuk memanfaatkan penurunan market kripto baru-baru ini untuk menemukan para pendiri yang membangun apa yang dilihat sebagai hal besar berikutnya dalam dunia teknologi.
“Kami mencari proyek dengan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekosistem web3,” kata Ken Li. Binance memperkirakan saat ini ada sekitar 300.000 hingga 500.000 pengembang web3 aktif, jumlah yang diharapkan akan tumbuh ‘secara substansial’.
- Baca Juga: Selain a16z, Aptos Labs Ternyata Juga Didukung PayPal Ventures dalam Kucuran Investasi US$200 Juta
Berinvestasi dalam 3 Tahap
Sejak 2018, Binance Labs diketahui telah berinvestasi dan menginkubasi lebih dari 100 proyek kripto di lebih dari 25 negara. Portofolionya mencakup proyek industri terkemuka seperti 1inch, Audius, Axie Infinity, Dune Analytics, Elrond, Injective, Polygon, Optimism, The Sandbox, hingga STEPN.
Adapun Binance Labs melakukan investasi di tiga tahap berbeda, yaitu inkubasi, early-stage venture, dan late-stage growth.
Dalam tahap inkubasi, Binance Labs bertujuan menghubungkan sejumlah proyek dengan berbagai jaringan sumber daya, pakar, dan mentor Binance, untuk membantu mereka mendorong pengembangan dan pertumbuhan produk yang sukses. Binance Labs diketahui telah menjalankan Incubation Program secara teratur.
Sementara, pada early-stage venture atau investasi ventura tahap awal, mencakup investasi pada token dan ekuitas di semua sektor cryptocurrency dan web3, termasuk infrastruktur, DeFi, NFT, game, metaverse, sosial, dan platform adopsi kripto.
Sedangkan, late-stage growth atau investasi pertumbuhan tahap akhir, menargetkan sejumlah perusahaan yang lebih matang, yang ingin meningkatkan atau menjembatani ekosistem web3 dengan ekosistem Binance sebagai mitra strategis yang solid.
- Baca Juga: Di Tengah Market yang Sedang Bearish, a16z crypto Kumpulkan Dana Investasi Sebesar US$4,5 miliar
Terra, Salah Satu Investasi Binance Labs
Binance telah melakukan serangkaian investasi dengan high-profile equity pada tahun lalu. Pengumuman terbaru kali ini merupakan yang pertama kalinya bagi Binance untuk secara resmi mengumpulkan dana venture capital (VC) dengan pembiayaan dari investor eksternal.
Sebagai informasi, Binance Labs juga turut berinvestasi di ekosistem Terra. Selama pekan kedua Mei 2022, proyek kripto yang dipimpin oleh Do Kwon ini mengalami kehancuran spektakuler ketika stablecoin algoritmik terdesentralisasi TerraUSD (UST) tidak dapat mempertahankan pasaknya terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang turut memicu efek domino terpukulnya native token Terra (LUNA).
Secara tidak langsung, Ken Li memberikan penjelasan bahwa Binance Labs selalu melakukan uji tuntas dan memiliki keyakinan kuat dalam strategi investasinya. “Kami tahu bahwa berinvestasi pada tahap awal melibatkan risiko. Industri ini masih muda, dan lebih muda saat itu,” pungkasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.