Lihat lebih banyak

ED India Bekukan Dana US$1,5 Juta Hasil Pencucian Uang yang Terkait dengan Pendiri E-Nuggets

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Directorate of Enforcement (ED) India telah menyita aset kripto, komputer, dan kartu bank dari operator penipuan berkedok aplikasi seluler yang bernama E-nuggets.
  • ED berhasil menangkap lima tersangka, termasuk showrunner terkenal, yaitu Aamir Khan.
  • Dari sekian banyak tindakan penegakan hukum yang mereka lakukan sejak tahun 2021, penyitaan ini adalah tindakan terbaru yang ED lakukan.
  • promo

Baru-baru ini, Enforcement Directorate (ED) India telah menyita aset kripto senilai US$ 1,5 juta. Penyitaan tersebut dilakukan oleh ED India di tengah proses penyelidikan terhadap aktivitas Aamir Khan beserta pelaku lainnya yang terlibat dalam aplikasi game mobile bernama E-nuggets.

Menurut ED, Khan, yang saat ini tengah dalam tahanan polisi, adalah orang yang mengembangkan aplikasi tersebut dan mengumpulkan dana investasi dari pengguna. Dalam aplikasi tersebut, mereka menjanjikan komisi yang dapat pengguna E-nuggets tarik dengan mudah dari wallet game tersebut.

Tapi, setelah itu, E-nuggets justru menghentikan opsi penarikan tanpa adanya alasan yang jelas, dan pada akhirnya menghapus semua data profil pengguna dari server aplikasinya.

Setelah menerima pengaduan dari Federal Bank Limited, sebuah lembaga keuangan sektor swasta yang bermarkas di kota Kochi, ED segera melakukan penyelidikan terkait dugaan pencucian uang terhadap Khan pada 15 Februari 2021. Langkah itu dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang (PMLA).

ED sendiri memiliki wewenang untuk melakukan penegakan hukum dan kemampuan intelijen ekonomi di India. Di samping itu, mereka juga merupakan pihak yang bertanggung jawab atas beberapa tindakan penegakan hukum terhadap bursa kripto dalam satu setengah tahun terakhir.

Polisi Menyita Aset Perusahaan E-Nuggets

Menurut ED, Khan telah memanfaatkan dua bursa kripto untuk mencuci dana kripto di luar negeri. Dengan menggunakan nama samaran, Khan memanfaatkan penghasilan dari aplikasi E-Nuggets untuk membeli aset kripto dari WazirX. Setelah itu, Khan mentransfer hampir 78 BTC (sekitar US$1,5 juta) ke Binance. Untungnya, ED kemudian berhasil membekukan dana yang tersimpan di akun Binance miliknya itu.

Selain menyita aset kripto, ED juga sukses menangkap empat tersangka lainnya yang mengungkapkan informasi terkait lokasi kantor perusahaan. Di kantor tersebut, ED menemukan dan menyita komputer, kartu SIM seluler yang terhubung ke beberapa rekening bank, dan berbagai macam kartu bank.

Di sisi lain, ED juga telah melakukan penggerebekan di kediaman Khan, di mana mereka menemukan dan menyita Rs17,32 Crore (bernilai sekitar US$2,1 juta). Selain itu, pada September 2022, ED juga melakukan penggerebekan di enam tempat di kota Kolkata.

Binance Tanggapi Dugaan Pelanggaran Regulasi AML

Investigasi ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di India. Pada bulan Juni tahun lalu, ED juga melakukan penyelidikan serupa terhadap Binance. Saat itu, Binance mengizinkan warga negara China untuk mencuci dana hasil aksi kriminal di platform-nya sebelum mentransfernya ke WazirX. Kemudian, atas aksi itu, ED pun menyita aset bank milik salah satu direktur Zanmai Lab Private Ltd, yang merupakan operator WazirX.

Sebelumnya, pada 1 September 2022, jaksa federal dari AS meminta Binance untuk menunjukkan bukti pengecekan anti pencucian uangnya (AML) demi memastikan bahwa perusahaannya tidak melanggar Prinsip Kerahasiaan Bank. Akan tetapi, pada saat itu, juru bicara Binance menolak untuk memberi komentar terkait permintaan Departemen Kehakiman tersebut.

Selain itu, Binance juga membantah laporan dari Reuters yang mengklaim bahwa pertumbuhan perusahaannya diiringi dengan kebijakan know-your-customer yang buruk. Padahal, kebijakan ini adalah komponen utama dari praktik anti pencucian uang. Mereka mengklaim bahwa Binance telah menghabiskan “puluhan juta dolar” untuk merekrut 120 orang tim forensik siber dengan latar belakang lembaga investigasi penegakan hukum tingkat internasional; seperti Internal Revenue Service, Federal Bureau of Investigation, dan U.S. Secret Service.

Dalam unggahan blog pada bulan Mei 2022 lalu, perusahan tersebut mengatakan, “Binance [sudah] bekerja sama dengan penegak hukum, otoritas kehakiman, dan bank untuk meningkatkan pertahanan kami terhadap jenis penipuan [seperti] ini dan melindungi pengguna kami. Dan, kami terus menjalin kemitraan baru dengan beberapa pakar terkemuka dunia di bidangnya.”

Bagaimana pendapat Anda tentang pembekuan dana E-Nuggets oleh ED India? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori