Pada tanggal 11 November, Binance mengumumkan peluncuran Web3 wallet baru. Namun, harga BNB malah turun sedikit sejak tersiarnya pengumuman rilisnya Binance Web3 Wallet.
Percobaan pertama untuk menembus area US$260 belum berhasil. Lantas, akankah percobaan kedua kali ini sukses?
Berhasil Breakout dari Resistance
Analisis teknikal pada time frame harian menunjukkan bahwa harga BNB telah terjatuh di bawah garis tren descending resistance sejak April. Penurunan ini kemudian menghasilkan titik terendah US$202 pada 9 Oktober.
Sejak saat itu, harganya telah meningkat pesat. Selanjutnya, BNB berhasil menembus garis tren descending resistance pada 15 Oktober, yang berpuncak pada level tertinggi US$258 pada 10 November. Saat terjadinya breakout, garis tren tersebut sudah ada selama 182 hari.
Meskipun mengalami kenaikan, harga BNB gagal breakout dari area resistance horizontal US$260, yang sudah ada sejak Juni. Sebaliknya, harganya justru menciptakan sumbu atas (upper wick) yang panjang, memvalidasinya sebagai resistance (ikon merah).
Terlepas dari itu, telah datang berita baik dari Binance pekan lalu. Tepatnya pada tanggal 11 November, Binance resmi meluncurkan Binance Web3 Wallet. Crypto wallet self-custodial yang aman ini telah terintegrasi dengan aplikasi Binance.
Menariknya lagi, crypto wallet ini menyediakan banyak fitur baru, salah satu yang paling penting adalah kemampuan pertukaran (swap) token lintas rantai (cross-chain) yang difasilitasi melalui Binance Bridge. Selain itu, tim BNB juga telah mengunggah tutorial tentang cara penggunaan Web3 wallet ini di platform X (Twitter).
Akankah Tren Naik Mampu Bawa Harga BNB ke US$300?
Adapun indikator Relative Strength Index (RSI) pada time frame harian BNB mendukung berlanjutnya kenaikan.
Dengan RSI sebagai indikator momentum, trader dapat menentukan apakah pasar sedang overbought (jenuh beli) ataukah oversold (jenuh jual). Dari sini, mereka bisa memutuskan kapan perlu mengakumulasi dan juga menjual aset.
Para bull masih unggul jika pembacaan RSI berkisar di atas 50 dan trennya naik. Namun, jika pembacaannya berkisar di bawah 50, kondisi yang terjadi adalah sebaliknya. Sementara itu, RSI BNB saat ini bertengger di atas angka 50 dan trennya naik, yang menjadi pertanda dari tren bullish.
Ditambah, garis tren bullish divergence (hijau) yang mendahului kenaikan harga BNB juga masih utuh. Sebagai informasi, pola bullish divergence sendiri terjadi ketika peningkatan momentum menyertai penurunan harga. Hal ini kerapkali mendahului terjadinya tren bullish reversal.
Bila BNB nantinya berhasil menembus resistance US$260, harganya bisa melesat naik hampir 30% dan mencapai resistance berikutnya di US$315.
Terakhir, kendati prediksi harga BNB ini bullish, kegagalan untuk menembus (breakout) area US$260 dapat mengakibatkan penurunan 7% ke support terdekat di $US230.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi efek peluncuran Web3 wallet Binance pada proyeksi harga BNB selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.