Binance kembali unjuk gigi dengan keberhasilannya mengantongi lisensi regulasi di Swedia, dan prestasi ini juga bakal mendukung langkah ekspansinya ke depan. Ketika para pesaingnya berbondong-bondong memberhentikan karyawan, perusahaan tersebut justru berencana menambah jumlah pegawainya sebanyak 30% lagi.
Ekspansi Binance masih terus berlanjut sepanjang fase crypto winter yang begitu berat. Meski begitu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mendapat persetujuan regulasi dari Otoritas Pengawas Keuangan Swedia.
Seiring dengan ekspansi geografisnya, bursa milik Changpeng Zhao itu berencana untuk menaikkan jumlah karyawannya sampai 30%. Sedangkan, para pesaingnya justru banyak yang melakukan aksi PHK. Belum lama ini, Coinbase memberhentikan 950 karyawan. Sejak Juni 2022 lalu, bursa tersebut tercatat sudah memberhentikan lebih dari 2.000 stafnya.
Ekspansi di 2023
Dengan persetujuan regulasi dari Swedia itu, berarti Binance saat ini sudah mengantongi izin resmi dari tujuh Negara Anggota Uni Eropa serta 15 yurisdiksi di seluruh dunia.
Registrasi tersebut akan memungkinkan warga negara Swedia untuk mengakses layanan kripto dan Web3 Binance, termasuk deposit dan penarikan euro, pembelian kripto dengan euro, perdagangan, dan staking.
Menurut laporan CNBC, Binance berencana meningkatkan jumlah staf yang awalnya sebesar 15% menjadi 30% pada tahun 2023. Sehubungan dengan rencana ini, ketika berlangsungnya Konferensi Crypto Finance di St. Moritz, Swiss, Changpeng Zhao mengungkapkan bahwa pihaknya telah menambah jumlah karyawannya, dari yang awalnya 3.000 orang menjadi hampir 8.000 pada tahun 2022
Sedangkan pada saat publikasi, Binance sendiri sedang membuka 687 lowongan pekerjaan di halaman karir situs webnya.
Baca Juga: Analisis Forbes: Total 25% Aset Keluar dari Binance dalam Waktu Kurang dari 2 Bulan
Investor Tarik 25% Aset Binance dalam Dua Bulan Terakhir
Insiden FTX ternyata juga berdampak pada Binance, lantaran sentimen investor terhadap bursa terpusat berubah menjadi negatif. Orang-orang sadar akan konsep: “not your keys, not your coins”. Sehingga, oleh karena itu pula, mereka lebih memilih untuk menyimpan aset kripto mereka di wallet terdesentralisasi.
Pada pertengahan Desember 2022, bursa tersebut mencatatkan arus keluar (outflow) BUSD sebesar US$3,5 miliar. Sejumlah investor menarik aset senilai lebih dari US$12 miliar dari Binance. Dan aset yang paling banyak ditarik saat itu, yaitu BUSD dan BNB. Tidak hanya itu, muncul juga kekhawatiran publik mengenai kondisi bursa tersebut yang beroperasi dengan kosongnya posisi CFO.
Namun terlepas dari itu, Changpeng Zhao sendiri telah memperingatkan timnya tentang tantangan yang menghadang di depan dan meyakinkan mereka bahwa perusahaan akan selamat dari hantaman crypto winter.
Bagaimana pendapat Anda tentang ekspansi Binance sejauh ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.