Gejolak pasar baru-baru ini tidak hanya berdampak pada deretan aset kripto teratas, tetapi juga ekosistem secara luas. Tidak ketinggalan, non-fungible token (NFT) juga terkena imbasnya. Akibatnya, gejolak tersebut secara signifikan menghambat pertumbuhan dan adopsi NFT sendiri.
Terkait hal itu, data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa perdagangan NFT mengalami penurunan drastis. Volume perdagangan NFT telah anjlok 97% dalam sembilan bulan, dari puncaknya di titik US$17 miliar pada Januari menjadi sekitar US$470 juta pada September.
Apakah Popularitas Non-fungible Token Mulai Redup?
Siapa sangka, di awal tahun ini, NFT ramai menjadi perbincangan hangat, karena banyak selebriti, seniman, dan atlet ikut serta meramaikan industri ini.
Selain itu, pada bulan Januari, merek raksasa; seperti GameStop dan Samsung, mengumumkan rencana ekspansinya ke pasar NFT. Alhasil, hal itu juga mencerminkan semakin tingginya minat pemain institusional pada sektor ini. Dengan meningkatnya minat institusional di industri, akhirnya total penjualan NFT berhasil mencapai rekor tertingginya sepanjang masa sebesar US$17 miliar. Sejalan dengan popularitasnya yang meningkat, maka NFT juga berhasil mendominasi topik-topik hangat para peminat kripto di Twitter.
Minat ritel dan institusional yang mengalami penurunan juga bisa terlihat dari tren pencarian Google untuk kata “NFT” yang mengalami penurunan tajam. Sebelumnya, minat ritel di sektor NFT berhasil mencetak puncak tertingginya pada bulan Januari lalu. Kemudian, pada saat publikasi, terjadi penurunan minat dengan penurunan yang stabil di level terendah sepanjang masa.
Menurunnya minat dan volume perdagangan NFT ini sebagian dikatalisasi oleh terhapusnya keuntungan sebesar US$2 triliun dari kapitalisasi pasar kripto global sebagai akibat dari pengetatan kebijakan moneter.
Bagaimana Performa Jajaran Proyek NFT Paling Top ?
Secara keseluruhan, harga dasar proyek NFT teratas turun secara signifikan dari level tertingginya sepanjang masa. Meskipun demikian, CryptoPunks telah berhasil bertahan dan bahkan mendapatkan serangkaian profit dalam jangka pendek.
Menurut data dari NFT Price Floor, harga dasar CryptoPunks saat ini adalah 67,45 ETH dan volume perdagangan 24 jam berjumlah 4,312,3 ETH, dengan total 15 penjualan. Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, harga dasar CryptoPunks telah naik 2,37%.
Selanjutnya, peringkat koleksi NFT selama 30 hari terakhir berdasarkan volume penjualan menyoroti bahwa koleksi NFT teratas seperti BAYC, Sorare, Mutant Ape Yacht Club (MAYC), Otherdeed, dan CryptoPunks semuanya mengalami penurunan harga dasar; serta jumlah pembeli dan penjual. Akan tetapi, sebaliknya, Ethereum Name Service (ENS) justru mengilap sendirian berada di zona hijau.
Di sisi lain, berbeda dengan performa proyek-proyek lainnya, penjualan ENS justru berhasil melawan arus dengan kenaikan 126,18% selama 30 hari terakhir. Sementara itu, jumlah pembeli dan penjualnya juga mengalami kenaikan yang sehat. Meskipun begitu, selama 24 jam terakhir, CryptoPunks telah berhasil mencatat penjualan tertinggi diikuti oleh Sorare.
Di samping itu, laporan terbaru juga menyoroti bahwa telah terjadi pencurian NFT senilai lebih dari US$100 juta antara bulan Juli 2021 dan Juli 2022. Dengan demikian, menyaksikan turunnya volume perdagangan dan juga aksi penipuan yang masih merajalela, maka masih belum ada kepastian terkait bagaimana nasib NFT tahun ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.