Exchange-traded fund (ETF) Bitcoin telah mencapai tonggak bersejarah. Produk-produk ini sekarang memegang lebih dari 1 juta BTC, mewakili nyaris 5% dari total pasokan Bitcoin.
Grayscale dan BlackRock memimpin sektor ini dengan jumlah aset BTC yang fantastis. Hal ini menyoroti minat institusional yang terus meningkat dalam investasi aset kripto.
ETF Bitcoin Memegang Lebih dari 1 Juta BTC
Per 23 Mei, kepemilikan produk ETF sudah mencapai 1.057.039 BTC. GBTC Grayscale memimpin dengan lebih dari 291.000 BTC. Kemudian, IBIT BlackRock menyusul dengan kepemilikan 279.500 BTC. Sementara itu, data terbaru dari Arkham Intelligence melaporkan kenaikan: GBTC sekarang menampung 293.000 BTC, sedangkan IBIT menampung 284.526 BTC.
- Baca Juga: Apa Itu Bitcoin ETF?
Sementara di luar AS, BTC Bitcoin Exchange Traded Crypto (BTCE) yang berbasis di Jerman menyabet gelar sebagai holder terbesar dengan kepemilikan 22.490 BTC. Selanjutnya, ETF Swedia, yakni Bitcoin Tracker Euro (COINXBE) dan Bitcoin Tracker One (COINXBT), masing-masing mengelola sebanyak 17.830 BTC dan 14.580 BTC. Adapun tujuh produk ETF Bitcoin yang baru meluncur di Hong Kong secara kolektif menampung 5.789 BTC. Walau begitu, minat investor pada produk ini masih perlu ditingkatkan.
Di samping itu, Hashdex, pemain kunci di pasar ETF, tercatat memegang lebih dari 7.900 BTC melalui ETF HASH11 di Brasil. Menariknya, pengaruh perusahaan meluas ke AS dengan ETF Bitcoin-nya, DEFI, yang memiliki 185 BTC.
ETF AS Mendominasi Pasar
Jelas, data yang tersaji di atas menunjukkan para penerbit ETF AS melaju meninggalkan manajer aset dari negara lain tertinggal jauh di belakang. Michael Saylor, seorang pendukung Bitcoin terkemuka, menyoroti kepemilikan ini. Pada 24 Mei, ETF AS tercatat sudah menampung sebanyak 855.619 BTC, sedangkan ETF global memegang 1.002.343 BTC.
“32 ETF Bitcoin spot sekarang memegang sekitar 1 Nakamoto $BTC.”
Michael Saylor, Co-founder & Executive Chairman MicroStrategy
Data aset yang dikelola (AUM) untuk ETF AS menunjukkan, Grayscale tetap dominan meskipun pangsa pasarnya sedikit menurun. BlackRock dan Fidelity mempertahankan pangsa pasar yang stabil. Sementara pemain lain seperti WisdomTree, Franklin Templeton, Valkyrie, VanEck, Invesco, Bitwise, dan 21Shares memiliki pangsa pasar yang minim dan hanya menunjukkan sedikit variasi dalam pangsa pasar mereka.
Sejatinya, stabilitas dan pertumbuhan ETF tidak hanya menjadi indikator kepercayaan investor, tetapi juga pemacu volume perdagangan. Tak dimungkiri, peluncuran ETF Bitcoin spot baru-baru ini berhasil mendatangkan lonjakan volume perdagangan selama jam pasar AS. Menurut data Kaiko Research, perolehannya menyumbang sebanyak 46% dari volume kumulatif selama periode Januari hingga April. Tren ini terus berlanjut, dan dalam 10 minggu terakhir, produk ETF sukses membukukan arus bersih tertinggi.
Harga Bitcoin tengah bertengger di kitaran level psikologis US$70.000. Per Januari hingga April 2024, BTC mampu memberikan return 57% secara year-to-date (YTD), unggul dari S&P 500. Tak ayal, data ini menyoroti dampak ETF Bitcoin yang semakin besar di pasar kripto, menunjukkan peran produk-produk ini dalam rangka memacu volume perdagangan serta minat investor.
Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja mengesankan produk ETF Bitcoin spot ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.