Aksi harga Bitcoin baru-baru ini memicu perbincangan soal potensinya untuk melampaui rekor all-time high (ATH) di US$73.780. Terlebih, munculnya pola double-bottom bullish memberikan sinyal bahwa kenaikan melampaui level tersebut berpeluang terwujud.
Namun, sebelum mencapai itu, Bitcoin masih perlu menembus resistance krusial yang menjadi penghalang utama. Pasar kini tengah mencermati apakah sinyal-sinyal ini akan selaras dengan tren pasar yang lebih luas, yang bisa mengerek harga BTC naik menuju US$70.000.
Optimisme Investor Bitcoin Bisa Jadi Bumerang
Optimisme yang berlebihan dari para investor mungkin menjadi sinyal bahaya bagi Bitcoin. Berdasarkan data dari Santiment, komentar positif yang meluas dari kalangan trader kerap diikuti oleh penurunan harga. Fenomena ini bisa terulang kembali, memaksa investor untuk lebih waspada, meskipun pola harga menunjukkan potensi bullish.
Setiap kali sentimen investor mencapai puncaknya, koreksi tajam biasanya mengikuti. Jika pola ini terus bertahan, Bitcoin bisa menghadapi tekanan turun dalam jangka pendek. Meskipun pola double-bottom memberikan harapan akan adanya aksi breakout, sentimen pasar yang terlalu optimistis justru bisa menjadi hambatan yang menghalangi Bitcoin untuk menorehkan level tertinggi baru.
Di sisi lain, momentum makro Bitcoin terpantau masih kokoh. Perubahan posisi bersih di crypto exchange—yang melacak pergerakan masuk dan keluar Bitcoin dari wallet exchange—telah menunjukkan arus keluar yang konsisten. Hal ini umumnya trader tafsirkan sebagai indikator bullish, karena menunjukkan bahwa investor lebih memilih memindahkan Bitcoin mereka dari exchange untuk disimpan dalam jangka panjang.
Arus keluar yang konsisten ini menyiratkan bahwa banyak investor masih optimistis pada pergerakan harga Bitcoin ke depan. Meskipun tidak menjamin akan adanya reli, kepercayaan investor ini bisa membantu menstabilkan harga di tengah sentimen pasar yang lebih bearish.
Prediksi Harga BTC: Pecahnya Level Kunci
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di angka US$63.928 setelah terkoreksi tipis pada Senin (30/9), menyusul reli singkat. Hadirnya pola double-bottom bullish mengisyaratkan potensi naik sebesar 20,44% seumpama terjadi breakout. Aksi ini menetapkan target harga di US$75.979. Juga, dapat memacu Bitcoin untuk melampaui rekor tertinggi sepanjang masanya (all-time high).
Namun, kondisi pasar terkini mengatakan fase konsolidasi mungkin lebih mungkin terjadi ketimbang reli berkelanjutan. Bitcoin sendiri terpantau sudah memantul dari level US$63.068, namun masih perlu menerobos resistance US$67.504. Mengingat kuatnya resistance ini, mungkin akan sulit bagi Bitcoin untuk melewati zona itu dalam waktu dekat.
Jika Bitcoin akhirnya berhasil menembus resistance US$67.504, maka gelaran reli menuju US$70.000 menjadi mungkin terealisasi. Hal ini akan membatalkan prospek bearish-neutral yang tersaji dan sekaligus memperbesar keuntungan investor. Ini juga bakal membuka peluang momentum kenaikan lebih lanjut.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi Bitcoin (BTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.