Penggemar Justin Bieber dapat membeli salah satu dari 2.000 versi non-fungible token (NFT) dari lagunya yang berjudul “Company” untuk mendapatkan 1% royalti yang dihasilkan dari setiap streaming. Platform teknologi musik Anotherblock bersama dengan co-producer Andreas Schuller akan membuat NFT tersebut.
Schuller, yang juga dikenal dengan nama Axident, berencana menjual bagian pendapatan streaming miliknya karena ia memiliki hak atas lagu tersebut. Meski demikian, dia sangat yakin bahwa NFT ini dapat menghubungkan penggemar dan seniman dengan cara yang lebih mendalam.
“Ini tidak hanya menciptakan aliran pendapatan baru bagi para produser, tetapi juga memberi kesempatan bagi para penggemar untuk menemukan dan terhubung dengan individu-individu berbakat dan karya luar biasa mereka.”
Andreas Schuller
Produser Bieber Siap Rilis NFT Lagu “Company” pada Hari Kamis
Kreator NFT dapat memperoleh royalti setiap kali karyanya berpindah tangan. Namun, masih belum jelas apakah Axident akan memperluas bagi hasil royalti tersebut kepada pembeli sekunder.
Total sebanyak 2.000 NFT “Company” akan diluncurkan pada Kamis (7/9) ini.
Di sisi lain, penjualan NFT telah menurun drastis sejak Bieber membeli NFT pertamanya pada tahun 2022. Menurut DappRadar, tercatat penurunan sebesar 81% dalam volume penjualannya antara bulan Januari 2022 hingga Juli 2023.
Bored Ape Yacht Club, yang merupakan koleksi tempat NFT Bieber bernaung, telah menyaksikan harga dasar (floor price) mereka terjun bebas hingga nyaris menyentuh rekor terendahnya sepanjang masa. Menurut platform analitik blockchain Nansen, harga terendah yang orang bersedia untuk bayar saat ini adalah 28 ETH (atau sekitar US$45.700).
Bieber membeli Bored Ape miliknya seharga US$1,3 juta pada Januari 2022, namun nilai investasinya menyusut menjadi sekitar US$59.000 pada Juli. Tak hanya Bieber, selebriti lain seperti ikon musik Madonna dan megabintang basket Steph Curry juga menyaksikan penurunan drastis pada kepemilikan NFT mereka.
Peran AI dalam Mengubah Kompensasi Seniman
Selebriti telah memanfaatkan NFT untuk meningkatkan keterlibatan penggemar, dengan beberapa di antaranya yang menyematkan benefit eksklusif seperti kesempatan meet and greet serta akses ke lagu-lagu B-side. Produser musik Timbaland menganggap Web3 sebagai peluang bagi seniman untuk mengambil alih kontrol dari label-label besar.
Namun, kemajuan terbaru dalam teknologi artificial intelligence (AI) telah sedikit mengubah narasi tersebut. Alih-alih menjadi independen, beberapa seniman justru berjuang untuk melindungi mata pencaharian mereka dari bot AI.
Beberapa artis telah memprotes penggunaan penampilan mereka dalam musik AI, sehingga mendorong label rekaman untuk segera mengambil tindakan guna melindungi mata pencaharian mereka. Di sisi lain, ada juga seniman independen seperti Grimes, yang telah merangkul Web3 dan AI dengan mengubah penampilannya menjadi bersifat sumber terbuka (open-source).
Selain itu, LimeWire, yang dulunya dikenal sebagai platform berbagi file, baru-baru ini mengalami rebranding menjadi platform baru di mana para seniman dapat menerima royalti kripto setiap kali konten mereka digunakan oleh penggemar untuk menghasilkan musik AI.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyek NFT terbaru Justin Bieber ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.