Trusted

FCA Inggris Restui Manajer Investasi Kembangkan Tokenisasi Aset Keuangan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FCA Inggris telah memberikan lampu hijau bagi manajer investasi yang ingin mengembangkan tokenisasi aset keuangan, termasuk reksa dana.
  • Di bulan Oktober kemarin, FCA mengaku sudah mulai mengerjakan blue print untuk aktivitas tokenisasi pada produk keuangan di wilayahnya.
  • Makin terbukanya otoritas Inggris terhadap tokenisasi aset kuat diduga dipengaruhi oleh keberhasilan BlackRock dalam menjalankan transaksi agunan yang melibatkan tokenisasi aset keuangan lewat aplikasi JPMorgan Chase.
  • promo

Otoritas Pengawas Pasar (FCA) Inggris baru-baru ini telah memberikan lampu hijau bagi perusahaan manajer investasi (MI) yang ingin mengembangkan tokenisasi aset keuangan, termasuk reksa dana.

Aksi itu dipercaya bakal mendorong adopsi blockchain menjadi jauh lebih kencang. Pasalnya, langkah ini berarti membuat investor di industri keuangan tradisional (TradFi) bisa mendapatkan paparan dari teknologi blockchain. Sebagai informasi, tokenisasi aset memungkinkan aset investasi dipecah menjadi token yang jauh lebih kecil menggunakan teknologi blockchain. Dengan begitu, setiap penjualan produk keuangan yang telah ditokenisasi akan berjalan secara transparan dan lebih murah.

CEO Legal & General Investment Management, Michelle Scrimgeour, mengatakan tokenisasi produk investasi bakal merevolusi cara industri untuk beroperasi.

“Melalui tokenisasi, efisiensi dan likuiditas akan terbentuk lebih baik. Selain itu, peningkatan manajemen risiko dan juga penciptaan portofolio bisa berjalan sesuai dengan pesanan yang ada,” jelasnya dalam laporan Reuters.

Di bulan Oktober kemarin, FCA mengaku sudah mulai mengerjakan blue print untuk aktivitas tokenisasi pada produk keuangan di wilayahnya.

Ketua FCA, Ashley Alder, mengatakan pihaknya tidak bekerja seorang diri untuk mewujudkannya. Lembaga regulator keuangan di Inggris itu melibatkan Kelompok Kerja Teknologi, yang berada di bawah Satuan Tugas Manajemen Aset Kementerian Keuangan, untuk merilis kerangka kerja tersebut. Beberapa entitas yang masuk dalam kelompok tersebut, antara lain adalah BlackRock, M&G, dan Schroders.

Pemerintah Inggris Makin Terbuka terhadap Kripto

Sejak Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengumumkan ambisinya untuk menjadikan Inggris sebagai pusat kripto global, berbagai inisiatif dilakukan untuk bisa membangun ekosistem aset digitalnya tumbuh lebih positif.

Beragam aturan yang berhubungan dengan kripto dan teknologi blockchain mulai diatur agar bisa mendorong inovasi sekaligus melindungi para investor.

Sejauh ini, pemerintah Inggris sudah mengeluarkan regulasi terkait pengumpulan data transaksi yang berhubungan dengan kripto, aturan promosi aset kripto, hingga rencana untuk merilis undang-undang khusus yang membawahi kripto.

Oleh sebab itu, industri keuangan tradisional juga menjadi semakin percaya diri untuk masuk dan ikut mengembangkannya.

Awal September kemarin, London Stock Exchange (LSE) dilaporkan juga tengah bersiap untuk melakukan dengan teknologi blockchain. Jika rencana itu jadi berjalan, maka akan menjadikan LSE Group sebagai bursa besar pertama yang menawarkan perdagangan TradFi berbasis blockchain.

Head of Capital Markets LSE Group, Murray Roos, mengatakan dengan menggunakan blockhain, proses perdagangan—baik pembelian, penjualan maupun kustodian—akan menjadi jauh lebih efisien.

“Idenya adalah untuk menggunakan teknologi tersebut untuk membuat proses lebih lancar, murah dan transparan saat mengaturnya.”

BlackRock Diduga Mainkan Andil Besar dalam Tokenisasi Aset

Makin terbukanya otoritas Inggris terhadap blockchain kuat diduga dipengaruhi oleh keberhasilan BlackRock dalam menjalankan transaksi agunan yang melibatkan tokenisasi aset keuangan lewat aplikasi JPMorgan Chase.

Aplikasi bernama Tokenized Collateral Network (TCN) itu memungkinkan BlackRock untuk mengubah saham di salah satu reksa dana pasar uangnya menjadi token digital. Setelah itu, aset tersebut ditransfer ke Barclay PLC sebagai jaminan untuk perdagangan derivatif over-the-counter (OTC) antar kedua institusi.

Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa meskipun volumenya masih relatif kecil, namun aksi itu memperlihatkan bahwa aplikasi blockchain bisa dikembangkan oleh bank yang dikomersialkan.

Wakil Kepala Operasional Global Grup Manajemen Kas BlackRock, Tom McGrath, menambahkan tokenisasi saham di reksa dana pasar uang, yang kemudian dijadikan jaminan dalam transaksi kliring, akan mengurangi gesekan operasional saat margin call terjadi.

Sebelumnya Larry Fink, CEO BlackRock, pada awal tahun ini, juga sempat menyebut bahwa generasi pasar berikutnya terletak pada tokenisasi aset.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah FCA yang memberi izin bagi para manajer investasi untuk tokenisasi aset keuangan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori