CEO Fetch.ai Humayun Sheikh telah mengumumkan rencana untuk mendanai secara pribadi gugatan class action setelah Ocean Protocol tiba-tiba menarik diri dari Artificial Superintelligence Alliance (ASI).
Ocean Protocol memutuskan untuk keluar dari koalisi AI terdesentralisasi yang sebelumnya menyatukan Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol di bawah visi token bersama.
SponsoredCEO Fetch.ai Humayun Sheikh Rencanakan Gugatan Setelah Ocean Protocol Keluar dari ASI Alliance
Dalam sebuah posting di X (Twitter), Sheikh mendesak para holder FET yang terdampak untuk menyiapkan bukti kerugian finansial terkait keluarnya Ocean. Dia berkomitmen untuk mendanai class action di tiga atau lebih yurisdiksi, dengan saluran khusus yang direncanakan untuk pengguna mengajukan klaim.
Pernyataan ini muncul saat harga FET turun hampir 10% dalam 24 jam, diperdagangkan pada US$0,2954 di CoinGecko pada waktu publikasi.
Penjualan besar-besaran ini terus berlanjut, diperparah oleh keputusan Ocean Protocol Foundation untuk menarik semua direktur dan posisi keanggotaannya dari ASI Alliance.
Keputusan ini secara efektif mengakhiri partisipasinya dalam koalisi yang dibentuk awal tahun ini untuk membangun ekosistem AI dan Web3 yang terpadu.
Sponsored SponsoredDi tengah situasi ini, Binance mengumumkan rencana untuk menghentikan dukungan untuk deposit Ocean Protocol melalui jaringan Ethereum mulai 20 Oktober pukul 03:00 UTC.
“Setelah waktu ini, setiap deposit OCEAN yang dikirim melalui ERC20 tidak akan dikreditkan ke akun pengguna dan dapat menyebabkan kehilangan aset,” ujar Binance menyatakan.
BeInCrypto pertama kali melaporkan pada 9 Oktober bahwa keluarnya Ocean Protocol Foundation menimbulkan pertanyaan serius tentang keselarasan jangka panjang dan kepercayaan di antara anggota pendiri ASI.
Visi yang Berbeda dan Reaksi Balik Komunitas
Meski Ocean tidak menyebutkan alasan spesifik untuk penarikannya, diskusi komunitas menunjukkan adanya perpecahan internal dan visi yang berbeda mengenai masa depan tokenisasi AI dan kepemilikan data.
Sponsored SponsoredOcean secara resmi bergabung dengan ASI Alliance pada Maret 2024, dengan sekitar 81% dari total pasokan OCEAN-nya ditukar dengan FET pada bulan Juli. Namun, sekitar 270 juta token OCEAN, yang dimiliki oleh lebih dari 37.000 wallet, tetap tidak dikonversi.
Ini menunjukkan adanya resistensi signifikan dari anggota komunitas yang lebih memilih untuk mempertahankan model token dan tata kelola asli.
Resistensi ini mungkin mempengaruhi keputusan Ocean untuk menarik diri, karena foundation berfokus kembali pada misi infrastruktur data terdesentralisasi, daripada bergabung ke dalam ekonomi yang didorong oleh AGI yang lebih luas yang didukung oleh Fetch.ai dan SingularityNET.
Kritikus dalam komunitas ASI telah menuduh Ocean memanfaatkan aliansi untuk visibilitas sambil memberikan sedikit kontribusi pada ekosistem terpadu. Yang lain menggambarkan langkah ini sebagai tindakan “kuda Troya” yang mengganggu bulan-bulan pengembangan bersama.
SponsoredSejak perpecahan, harga OCEAN telah anjlok dari puncak Maret 2024 di atas US$1,00 menjadi sekitar US$0,2625, sementara foundation mengumumkan rencana untuk membeli kembali dan membakar token OCEAN menggunakan keuntungan proyek. Langkah ini bertujuan untuk mendukung nilai jangka panjang.
Jaringan juga meminta exchange untuk mempertimbangkan relisting OCEAN dari awal.
“Setiap exchange yang telah menghapus $OCEAN dapat menilai apakah mereka ingin me-listing kembali token $OCEAN. Saat ini, pembeli dapat menukar dengan $OCEAN di Coinbase, Kraken, UpBit, Binance US, Uniswap, dan SushiSwap,” ujar protokol menyatakan.
Sementara itu, rencana class action Sheikh dapat menandai babak baru dalam ketidakpastian hukum dan reputasi untuk sektor AI terdesentralisasi. Ini juga membahas bagaimana aliansi dan penggabungan token seharusnya diatur.
