Token CUDOS bakal segera bergabung dengan Artificial Superintelligence (ASI) Alliance. Namun keputusannya masih menunggu hasil pemungutan suara dari komunitas.
Integrasi ini dipercaya mampu meningkatkan komputasi yang dapat diskalakan dalam Aliansi ASI, mendesentralisasi infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi serta mengurangi kendala dalam kerentanan keamanan juga risiko potensial lainnya.
Untuk itu, komunitas FET akan menggelar pemungutan suara yang rencananya akan digelar pada19 hingga 24 September mendatang. Keputusan krusial ini akan memperluas Aliansi ASI dari semula hanya mencakup tiga proyek menjadi empat proyek kripto.
Disamping itu, peluang integrasi ini juga bakal membuka kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membangun tumpukan teknologi AI terdesentralisasi yang terintegrasi secara vertikal.
“Artificial Superintelligence Alliance, sebuah upaya kolektif yang baru-baru ini dibentuk oleh SingularityNET, Fetch.ai, dan Ocean Protocol, hari ini mengumumkan penambahan CUDOS, pemimpin dalam komputasi AI terdistribusi, sebagai anggota terbaru Aliansi, tunduk pada pemungutan suara komunitas,” pengumuman Rabu tulis laporan.
- Baca Juga: Holder Raup Profit dari Token Artificial Superintelligence Alliance (FET), namun Drop 16% Mengintai
Masuknya CUDOS Sebagai Upaya Mengurangi Ketergantungan Penyedia Jaringan Terpusat
Menurut siaran pers, proposal ini datang saat aliansi ASI tengah berupaya meningkatkan kekuatan komputasinya dan mengurangi ketergantungan pada penyedia terpusat seperti Amazon (AWS). Dalam skema itu, Cudos (CUDOS) akan memainkan perannya sebagai salah satu pemain dalam Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN).
Cudos memanfaatkan teknologi terdesentralisasi untuk menyediakan sumber daya komputasi yang kuat, dapat diskalakan, dan hemat biaya serta menawarkan solusi canggih untuk proyek berbasis AI.
Potensi penambahan CUDOS ke Aliansi ASI akan mendorong kemampuan komputasi awan terdesentralisasi ke aliansi tersebut. Pendiri Cudos, Matt Hawkins, menegaskan bahwa unit pemrosesan grafis (GPU) canggihnya bisa meningkatkan pengolahan AI dalam aliansi secara signifikan.
“Kolaborasi inovatif ini menggabungkan kekuatan komputasi dengan inovasi AI untuk mempercepat pengembangan Artificial General Intelligence (AGI) terdesentralisasi,” ungkap Hawkins.
Untuk dipahami, awal tahun ini Fetch.ai dan Singularity.NET secara bersama-sama telah menginvestasikan US$153 juta dalam perangkat keras GPU. Hal itu menjadi dasar dalam misi Artificial Superintelligence Alliance, untuk menyediakan kekuatan komputasi yang diperlukan dalam aplikasi AI dan machine learning berskala besar.
Disamping itu, dengan menambahkan jaringan komputasi terdistribusi global Cudos ke dalam jaringan campuran dipercaya bakal memperkenalkan GPU AI yang lebih kontemporer.
Kolaborasi ini dapat mendukung pengembangan produk untuk Artificial Superintelligence Alliance dan meningkatkan utilitas token FET, sejalan dengan dorongan yang lebih luas menuju Artificial General Intelligence (AGI) dan Artificial Superintelligence (ASI).
Merespon kabar tersebut, token Artificial Superintelligence Alliance (FET) langsung sumringah. Data BeInCrypto menunjukkan pergerakan token FET naik hampir 5%. Saat penulisan, harga token tersebut berkisar di level US$1,34.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana masuknya CUDOS ke dalam Artificial Superintelligence (ASI) Alliance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.