Trusted

Franklin Templeton Ajukan Berkas ETF Bitcoin Spot

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Franklin Templeton pada hari Selasa (12/9) mengajukan berkas ETF Bitcoin spot ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).
  • Produk ETF Bitcoin spot dari Franklin Templeton akan mengikuti kinerja harga Bitcoin (BTC) berdasarkan nilai referensi CME CF Bitcoin Reference Rate - New York Variant.
  • Jika disetujui, produk ini akan listing dan diperdagangkan di Cboe BZX Exchange.
  • promo

Franklin Templeton pada hari Selasa (12/9) menjadi manajer aset terbaru yang mengajukan berkas exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

Sebagai informasi, aset yang dikelola (AUM) oleh Franklin Templeton mencapai US$1,45 triliun per 30 Juni 2023.

Produk bernama Franklin Bitcoin ETF tersebut utamanya terdiri dari Bitcoin yang disimpan oleh Coinbase Custody. Jika disetujui, produk ini akan listing dan diperdagangkan di Cboe BZX Exchange.

Produk ETF Bitcoin spot dari Franklin Templeton akan mengikuti kinerja harga Bitcoin (BTC) berdasarkan nilai referensi CME CF Bitcoin Reference Rate – New York Variant.

Dengan aksi terbaru dari Franklin Templeton, saat ini setidaknya sudah ada sekitar 12 berkas terkait ETF Bitcoin spot.

Menurut catatan Bloomberg Intelligence, para manajer aset yang telah mengajukan berkas ETF Bitcoin spot adalah Grayscale (konversi GBTC), ARK dan 21Shares, Bitwise, BlackRock, VanEck, WisdomTree, Invesco dan Galaxy, Fidelity, Valkyrie, Global X, Hashdex, serta Franklin Templeton.

James Seyffart, analis ETF di Bloomberg Intelligence, mengatakan bahwa Franklin Templeton telah lama ‘menari dengan kripto dan Bitcoin’.

“Masuk akal jika mereka mengikuti perlombaan dalam [ETF spot] Bitcoin! Saya sering bertanya-tanya mengapa mereka sebelumnya tidak melakukan apa pun secara resmi [terkait ETF Bitcoin spot],” kata James Seyffart.

Desakan untuk Hadirkan ETF Kripto Spot di AS

Kabar terbaru ini mengikuti kemenangan Grayscale Investments atas gugatan hukum mereka terhadap SEC pada 29 Agustus lalu. Hakim memutuskan bahwa SEC harus mempertimbangkan kembali konversi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF Bitcoin spot.

Maju pada 5 September lalu, Grayscale mendesak SEC untuk segera menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot. Pihak Grayscale menilai SEC tidak memiliki alasan untuk menolak konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot.

Desakan itu dilakukan Grayscale dengan mengirim surat kepada SEC, yang berisi informasi penting untuk dipertimbangkan saat memutuskan langkah selanjutnya.

Terkait 2 berkas ETF Ethereum (ETH) spot yang diajukan Cboe kepada SEC pada 7 September lalu, menariknya hal itu juga merujuk pada kemenangan gugatan hukum Grayscale.

“Pengadilan menyelesaikan konflik itu dengan menemukan bahwa SEC telah gagal memberikan penjelasan yang masuk akal tentang mengapa mereka menyetujui ETF Bitcoin futures, sementara tidak menyetujui listing ETF Bitcoin spot, konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot, dan mengosongkan perintah penolakan,” bunyi pernyataan dalam berkas yang diajukan oleh Cboe.

Dalam berkas pengajuan kepada SEC itu, ditegaskan bahwa, “Baik bursa [Cboe] maupun sponsor [ARK 21Shares dan VanEck] percaya bahwa proposal ini dan analisis yang disertakan cukup untuk menetapkan bahwa market CME Ether Futures mewakili market yang teregulasi dengan ukuran yang signifikan, karena berkaitan dengan market CME Ether Futures dan spot market Ether, serta usulan ini harus disetujui.”

Menurut Nate Geraci, Presiden di The ETF Store, SEC memiliki 2 kemungkinan opsi setelah kalah dari Grayscale di meja hijau. Pertama, mereka dapat menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot. Kedua, SEC dapat menolaknya karena alasan lain.

“Ada skenario ketiga ketika SEC dapat memaksa penutupan sejumlah produk ETF Bitcoin futures yang ada. Namun, hal itu tampaknya tidak mungkin terjadi mengingat mereka baru-baru ini mengizinkannya,” kata Nate Geraci.

Potensi Persetujuan ETF Bitcoin Spot Meningkat

Bitcoin ETF Spot Franklin Templeton

Analis Bloomberg meningkatkan peluang potensi persetujuan ETF Bitcoin spot di AS menjadi 75%. Peningkatan dari 65% menjadi 75% itu datang setelah Grayscale resmi memenangkan gugatan hukum terhadap SEC.

Dengan meningkatnya persentase tersebut, artinya ada kemungkinan yang lebih besar bagi produk ETF Bitcoin spot diloloskan daripada kembali ditolak seperti sebelum-sebelumnya.

Mundur pada 31 Agustus lalu, SEC masih menunda mengambil keputusan terkait 7 berkas ETF Bitcoin spot. Hal ini memperpanjang periode komentar dan memungkinkan masukan publik yang lebih besar terhadap sejumlah bekas ETF Bitcoin spot.

Batas waktu terbaru bagi SEC untuk memutuskan kembali apakah mereka akan menyetujui, menolak, atau menunda kehadiran ETF Bitcoin spot di AS akan berlangsung paling cepat pada 7, 16, dan 17 Oktober mendatang.

Jay Clayton, mantan Ketua SEC, pada 1 September lalu mengatakan bahwa persetujuan ETF Bitcoin spot tidak bisa dihindari.

Dalam kesempatan berbeda, JPMorgan percaya bahwa ETF Bitcoin spot pada akhirnya akan disetujui di AS. Raksasa perbankan itu mengatakan, “Tampaknya lebih mungkin SEC akan dipaksa untuk menyetujui sejumlah berkas ETF Bitcoin spot yang masih menunggu keputusan.”

Terlepas dari itu semua, keputusan final SEC apakah merestui atau menolak kehadiran ETF Bitcoin spot, akan berlangsung pada Maret 2024 atau sebulan sebelum Bitcoin halving pada sekitar April 2024.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori