Manajer investasi Franklin Templeton telah memperkenalkan reksa dana pasar uang tokenisasi, Franklin OnChain US Government Money Fund (FOBXX), di blockchain Solana (SOL).
Franklin Templeton, dengan aset kelolaan sebesar US$1,6 triliun (sekitar Rp26 ribu triliun), mengumumkan peluncuran ini pada 12 Februari, menandai ekspansi terbaru FOBXX ke blockchain lain.
Franklin Templeton Memperkenalkan FOBXX di Solana
Meluncur pada 2021, reksa dana FOBXX kini menempati posisi sebagai dana pasar uang tokenisasi terbesar ketiga, menurut rwa.xyz. Selain itu, produk ini baru saja mencapai tonggak baru, mendekati nilai total aset sebesar US$600 juta.
Yang menarik, FOBXX adalah reksa dana pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk memproses transaksi dan mencatat kepemilikan saham. Setiap saham dari dana ini terwakili oleh token BENJI.
Sebelum Solana, dana ini tersedia di Arbitrum (ARB), Base milik Coinbase, Polygon (POL), Ethereum (ETH), Avalanche (AVAX), dan Aptos (APT). Selain itu, Stellar (XLM) berfungsi sebagai blockchain utama FOBXX.
“Jaringan baru terbuka. BENJI sekarang aktif di solana! Solana adalah blockchain layer-1 yang cepat, aman, dan tahan sensor yang mendorong adopsi global melalui infrastruktur terbukanya,” ujar Franklin Templeton dalam sebuah postingan di X.
Franklin Templeton menempatkan dirinya di antara kelompok aset dunia nyata (RWA) yang semakin berkembang dan terbit di Solana. Produk sejenis lainnya termasuk dana privat dari LibreCapital, obligasi pemerintah dari etherfuse, aset real estat dari MetaWealth, dan komoditas dari dVIN Labs dan BAXUS.
Selain RWA, Franklin Templeton telah memperluas kehadirannya di pasar kripto. Mereka meluncurkan Bitcoin (BTC) dan Ethereum exchange-traded funds (ETFs) tahun lalu. Manajer aset ini juga mencari persetujuan dari SEC untuk Crypto Index ETF. Selain itu, pada 10 Februari, mereka mendaftarkan sebuah dana berbasis di Delaware yang terkait dengan Solana ETF.
Sementara itu, sektor RWA telah mengalami pertumbuhan signifikan, muncul sebagai sektor dengan kinerja terbaik di awal 2025. Sektor ini mengalami peningkatan 10,0% year-to-date (YTD) dan kenaikan 27,3% yang signifikan dalam sebulan terakhir.
Faktanya, sementara pasar yang lebih luas menghadapi koreksi dan volatilitas akibat faktor ekonomi makro, termasuk pengenaan tarif oleh Donald Trump, RWA menonjol. Total Value Locked (TVL) sektor ini telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH). Pada saat publikasi, TVL mencapai US$8,65 miliar, menurut DefiLlama.
Sementara pertumbuhan saat ini terlihat menjanjikan, prediksi masa depan bahkan lebih optimistis. Sebuah laporan terbaru oleh Security Token Market (STM.Co) memprediksi bahwa RWA ter-tokenisasi akan mencapai US$30 triliun pada 2030. Dalam skenario bullish, angka ini bisa naik menjadi US$50 triliun.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluncuran reksa dana tokenisasi Franklin Templeton di Blockchain Solana ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
