Voyager, platform pemberi pinjaman kripto yang kini telah bangkrut, bisa jadi akan membuka kembali layanan penarikannya dalam kemitraan dengan FTX saat melanjutkan proses restrukturisasi.
FTX Trading, Ltd. mengajukan sebuah joint proposal kepada Voyager Digital. Dengan begitu, maka mereka dapat memungkinkan para pelanggan untuk mendapatkan likuiditas awal melalui FTX dan memulihkan kembali sebagian dananya.
Proposal itu juga memungkinkan pengguna Voyager untuk membuka sebuah akun baru di FTX. Selain itu, mereka akan mendapatkan saldo tunai awal yang merupakan bagian dari klaim kebangkrutannya. Mereka bisa memilih untuk langsung menarik dana tunai tersebut atau menggunakannya membeli aset kripto di FTX. Meski demikian, proposal ini bersifat sukarela, sehingga tidak ada paksaan bagi para pelanggan untuk berpartisipasi.
Adapun joint proposal ini tidak akan mengikutsertakan pinjaman Voyager ke Three Arrows Capital (3AC) pada para pesertanya. Selain itu, dana yang diperoleh kembali dari utang akan digunakan untuk mendanai pengembalian dana (refund) kepada lebih banyak pelanggan.
Sam ‘SBF’ Bankman-Fried, CEO FTX, mengonfirmasi perihal joint proposal tersebut, “Pelanggan Voyager tidak memilih untuk menjadi investor kebangkrutan yang memegang klaim tanpa jaminan.”
“Tujuan dari joint proposal kami adalah membantu membangun cara yang lebih baik untuk menyelesaikan bisnis kripto yang bangkrut — sebuah cara yang memungkinkan pelanggan mendapatkan likuiditas awal dan memperoleh kembali sebagian dari asetnya tanpa memaksa mereka berspekulasi terhadap hasil kebangkrutan dan mengambil risiko sepihak,” jelas SBF lebih lanjut.
Voyager Masih Belum Respon Proposal dari FTX
Sementara itu, Voyager masih belum menerima proposal tersebut. FTX menetapkan batas waktu tanggapan pada tanggal 26 Juli 2022. Perusahaan crypto exchange ini berharap bisa menyelesaikan kesepakatannya di minggu pertama bulan Agustus nanti.
Meski Voyager menerima proposal ini, masih ada tahapan lain yang harus mereka lalui, termasuk persetujuan pengadilan.
Voyager menangguhkan layanan penarikan pada tanggal 1 Juli lalu. Kemudian, mereka mengajukan kebangkrutan beberapa hari setelahnya. Namun, perusahaan juga memberikan informasi terbaru terkait proses restrukturisasinya, yang mana disampaikan bahwa sidang pengadilan berikutnya dijadwalkan 4 Agustus nanti.
Mereka juga menegaskan bahwa perusahaan sedang berusaha mendapatkan persetujuan pengadilan. Dengan begitu, pelanggan yang menyetorkan dolar AS (USD) bisa menarik dana tunainya. Platform pemberi pinjaman kripto ini mengklaim bahwa seluruh deposit USD adalah rekening FBO di Metropolitan Commercial Bank (MCB).
Di samping itu, perusahaan pun berupaya menjual Coinify, yang mereka sebut sebagai aset non-inti.
“Kami sebelumnya menerima persetujuan pengadilan untuk membayar karyawan dan biaya operasional lainnya dalam kegiatan bisnis biasa. Tagihan ini dibayarkan dari kas operasi, bukan uang tunai di rekening FBO,” pungkasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.