Lihat lebih banyak

SBF: FTX Masih Punya Beberapa Miliar untuk Dukung Industri Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Sam Bankman-Fried (SBF), founder & CEO FTX, mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki beberapa miliar dolar AS di tangannya untuk menopang perusahaan-perusahan yang kesulitan, yang dapat mengacaukan industri kripto. Namun, dia berasumsi bahwa krisis likuiditas terburuk kemungkinan telah berlalu.

Reuters pada hari Rabu (6/7) melaporkan SBF telah menjadi ‘crypto’s white knight’ dalam beberapa minggu terakhir karena memperpanjang nyawa perusahaan-perusahaan kripto yang tengah goyah.

Ancaman ini mencuat akibat market kripto yang terpukul karena sejumlah hal, termasuk kehancuran spektakuler Terra-LUNA-UST yang menimbulkan efek domino, harga Ethereum yang sempat di bawah US$1.000, hingga harga Bitcoin yang sempat terjun ke level US$17.000-an.

“Kami mulai mendapatkan beberapa perusahaan lagi yang menjangkau kami,” kata SBF. Perusahaan-perusahaan ini umumnya tidak dalam situasi yang mengerikan, meskipun beberapa crypto exchange yang lebih kecil mungkin masih akan gagal.

Alasan SBF Lakukan Bailout

Sebelumnya, muncul banyak rumor sejak 19 Juni 2022 bahwa SBF akan memberikan bailout atau pemberian bantuan keuangan ke sejumlah perusahaan kripto yang tengah mengalami masalah. Faktanya, SBF lewat FTX dan Alameda Research benar-benar ‘menolong’ BlockFi dan Voyager.

Tujuan dari bailout ini disebut untuk melindungi aset pelanggan dan menghentikan penularan efek domino agar tidak memberikan ancaman yang lebih besar dan bersifat sistemik.

“Memiliki kepercayaan dari para konsumen bahwa segala sesuatunya akan berfungsi seperti yang diiklankan sangat penting, dan jika itu rusak akan sangat sulit untuk mengembalikan [kepercayaan itu],” jelas SBF.

Pada Januari 2022, FTX meluncurkan FTX Ventures, sebuah dana venture capital senilai US$2 miliar yang berfokus pada investasi aset digital, yang sejak itu digunakan untuk membantu menyelamatkan perusahaan-perusahaan kripto yang kekurangan likuiditas tetapi bukan aset.

“Itu menjadi semakin mahal dengan masing-masing [dari perusahaan-perusahaan kripto yang bermasalah] ini,” ungkap SBF sambil menambahkan bahwa perusahaannya masih memiliki cukup uang tunai untuk melakukan kesepakatan bernilai US$2 miliar jika perlu.

“Jika semua yang penting adalah salah satu peristiwa tunggal, kita bisa mendapatkan di atas beberapa miliar dolar Amerika Serikat (AS),” urai SBF menekankan bahwa itu bukan pilihannya.

Para investor dinilai meninggalkan market kripto karena bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), telah mulai secara agresif menaikkan suku bunga untuk memerangi hiperinflasi. SBF menilai jatuhnya mayoritas harga kripto, mungkin telah mencapai titik terendah, karena harga telah stabil, tetapi akan sangat tergantung pada situasi ekonomi makro.

“Saya tidak berpikir ini merupakan ancaman eksistensial bagi industri kripto, tetapi saya pikir itu sedikit lebih buruk dari yang saya perkirakan,” tutur SBF.

Berani Beri Dukungan dari Kocek Pribadi

Forbes melaporkan bahwa SBF memiliki kekayaan bersih senilai US$24 miliar per 11 Maret 2022. Namun, kini nilainya telah menyusut menjadi US$20,1 miliar di tengah crypto winter.

SBF lulusan Massachusetts Institute of Technology pada 2014. Dia memulai karirnya di bidang keuangan saat bekerja untuk firma perdagangan kuantitatif Jane Street dari Juni 2014 hingga September 2017.

Dia kemudian mendirikan firma perdagangan kripto Alameda Research pada November 2017. SBF lantas meluncurkan FTX sejak Mei 2019 yang pada akhir Januari 2022 memiliki valuasi senilai US$32 miliar.

Pada satu atau dua kesempatan, SBF mengatakan bahwa dia telah menggunakan uangnya sendiri untuk mendukung perusahaan-perusahaan kripto yang gagal, ketika tidak masuk akal bagi FTX untuk melakukannya.

“FTX memiliki pemegang saham dan kami memiliki kewajiban untuk melakukan hal-hal yang wajar bagi mereka. Dan saya tentu merasa lebih nyaman ‘membakar uang’ saya sendiri,” kata SBF.

Seperti yang diketahui publik, SBF pada Mei 2022 mengungkapkan bahwa dia secara pribadi membeli 7,6% saham Robinhood, memanfaatkan melemahnya harga saham dari perusahaan platform investasi saham & kripto itu.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori