Lihat lebih banyak

SBF: Bank Sentral AS ‘Menyulut’ Crypto Crash, Muncul Rumor FTX Bakal Selamatkan Perusahaan Kripto yang Alami Krisis

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sam Bankman-Fried (SBF) mengatakan keputusan The Fed untuk meningkatkan suku bunga secara agresif adalah alasan utama di balik market kripto mengalami crash.
  • SBF mencatatkan bahwa kejatuhan ini dapat membentuk regulasi kripto yang saat ini sudah mulai diperbincangkan cukup serius oleh regulator di AS.
  • Pernyataan ini juga menimbulkan rumor bahwa SBF dan FTX akan memberikan bailout ke sejumlah perusahaan kripto yang tengah mengalami masalah baru-baru ini.
  • promo

Founder & CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), mengatakan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk secara agresif meningkatkan suku bunga adalah alasan utama di balik market kripto mengalami crash. Di sisi lain, muncul rumor pihaknya akan menyelematkan beberapa entitas kripto besar dalam waktu dekat.

Sam Bankman-Fried ‘menyalahkan’ bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), atas kemerosotan market kripto baru-baru ini. Berbicara kepada NPR pada hari Minggu (19/6), dia mengatakan bahwa pendorong utama kemerosotan adalah The Fed dan keputusannya untuk menaikkan suku bunga secara besar-besaran.

Pada 15 Juni 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75%, tertinggi dalam hampir 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1994. Meski menyoroti hal ini, CEO FTX mencatat bahwa The Fed berada di tempat yang sulit, mencoba untuk memerangi tingkat inflasi yang mengkhawatirkan di AS.

Dengan era ‘uang murah’ dengan cepat ‘menjadi sejarah’, financial markets sudah sangat gelisah dan kripto masuk dalam ‘kehancuran’. Semua market terpengaruh, dan SBF mengatakan, “Secara harfiah, market takut. Orang-orang yang punya uang takut.”

SBF mencatat bahwa kejatuhan ini dapat membentuk regulasi kripto yang saat ini sudah mulai diperbincangkan cukup serius oleh regulator di AS. Dia mengatakan kemungkinan akan ada peningkatan pengawasan tentang bagaimana leverage digunakan dalam industri kripto, dan seberapa transparan perusahaan tentang potensi bahaya itu.

Belum lama ini, SBF mengaku berada di Washington, AS, untuk bertemu dengan para anggota parlemen dan regulator. Banyak dari mereka menyaksikan kehancuran kripto yang sedang berlangsung, dan khawatir tentang risiko bagi investor, industri kripto, dan sistem keuangan yang lebih luas.

Meski demikian, sang CEO FTX mengatakan dia melihat tanda-tanda kemajuan, terutama di Capitol Hill (pusat pemerintahan AS, lokasi senat, DPR, dan mahkamah agung AS berada). Hal ini terutama berdasarkan diluncurkannya ‘rancangan undang-undang (RUU) Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab’ yang membahas tentang regulasi industri kripto pada 7 Juni lalu.

FTX Punya Rekam Jejak Selamatkan Perusahaan Kripto

Kehancuran market kripto baru-baru ini juga telah memukul keras sejumlah pemain terkenal seperti Terra-LUNA-UST, Celsius Netowrk, hingga Three Arrows Capital, yang sepertinya tengah berusaha mencari perlindungan.

Ketika ada krisis kepercayaan di market kripto, investor seperti SBF dan perusahaan besar kripto seperti FTX yang baru-baru ini memiliki valuasi US$32 miliar, telah memiliki rekam jejak dalam membantu menahan kerugian dari pemain kripto lainnya.

“Saya merasa kita memiliki tanggung jawab untuk secara serius mempertimbangkan turun tangan, bahkan jika itu merugikan diri kita sendiri, untuk membendung penularan [lebih lanjut],” jelas SBF. 

Dia melanjutkan, “Bahkan jika bukan kita yang menyebabkannya, atau tidak terlibat di dalamnya. Saya pikir itulah yang sehat untuk ekosistem, dan saya ingin melakukan apa yang dapat membantunya tumbuh dan berkembang.”

SBF mencatat hal ini telah terjadi ‘beberapa kali di masa lalu’, dan dia menguraikan satu insiden secara khusus. Pada Agustus 2021, hacker menyerang crypto exchange Jepang bernama Liquid dan mencuri cryptocurrency senilai hampir US$100 juta.

Selang beberapa saat, FTX menyediakan Liquid pembiayaan US$120 juta. Kemudian pada Februari 2022, FTX mengumumkan akuisisi Liquid dengan jumlah nilai transaksi yang tidak diungkapkan. Sampai akhirnya per 2 Juni lalu, Liquid berubah nama menjadi FTX Japan.

Terkait keputusannya waktu itu untuk mendukung Likuid, SBF menjelaskan, “Kami, saya pikir sekitar 24 jam kemudian, masuk dan memberi mereka jalur kredit yang cukup luas untuk dapat memenuhi semua permintaan mereka, demi memastikan ‘ketenangan’ para pelanggan, sambil memikirkan solusi jangka panjang.”

Dalam Waktu Dekat, SBF Bakal Kembali Menyelamatkan Perusahaan Kripto?

Pernyataan menarik yang keluar langsung dari mulut SBF ini tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas kripto. Muncul banyak rumor bahwa SBF dan FTX akan memberikan bailout atau pemberian bantuan keuangan ke sejumlah perusahaan kripto yang tengah mengalami masalah baru-baru ini.

“Mungkin lebih dari 90% peluang pengumuman publik minggu ini bahwa FTX dan SBF menyelamatkan beberapa entitas kripto besar dan seluruh market kripto melonjak 10% – 20% secara instan,” jelas akun Twitter Ryan Paganetti. Ada pula netizen Twitter yang melempar cuitan dengan nada mengejek bahwa kripto saat ini punya sebuah bank sentral.

Kemudian, akun Twitter Autism Capital mencoba menafsirkan pernyataan SBF: “‘Kami mendapat untung dari kematian perusahaan-perusahaan ini, dan kami sekarang akan menyelamatkan mereka dan berhutang kepada kami. Kami akan mendapat lebih banyak wilayah di papan permainan ini dan terus mendominasi industri kripto. Sekarang bertekuk lutut.'”

Autism Capital lalu menambahkan bahwa ‘SBF adalah pemain game yang kejam’, “Siapa yang akan menantang Sam [Bankman-Fried]?”

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori