Lihat lebih banyak

RUU Kripto AS Akan Atur Bitcoin sebagai Komoditas di Bawah CFTC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Senator Cynthia Lummis dan Kirsten Gillibrand meluncurkan versi lengkap dari regulasi kripto melalui RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab. 
  • Melalui regulasi ini, mereka bertujuan untuk menetapkan definisi jelas aset kripto di mata hukum.
  • Selain itu, Senator Lummis dan Gillibrand juga mendorong agar aset kripto diregulasi oleh CTFC sebagai komoditas, alih-alih SEC.
  • promo

Senator Amerika Serikat (AS) Cynthia Lummis dan Kirsten Gillibrand pada hari Selasa (7/6) meluncurkan versi lengkap dari undang-undang regulasi kripto yang telah lama ditunggu-tunggu. Mereka memperkenalkan regulasi kripto melalui rancangan undang-undang (RUU) Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab. 

RUU setebal 69 halaman yang berupaya menegakkan regulasi kripto di AS itu menampilkan 8 poin mencakup definisi, perpajakan, sekuritas, komoditas, perlindungan konsumen, payment, perbankan, dan koordinasi antar lembaga.

Senator Lummis-Gillibrand menekankan perlunya membuat definisi yang jelas. Mereka melihat bahwa tidak ada definisi umum untuk aset digital saat ini. RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab berupaya menciptakan definisi yang memungkinkan untuk diskusi tentang regulasi aset digital berlangsung secara konsisten, dan agar semua orang AS mengetahui undang-undang yang memengaruhinya.

Tentukan Kripto sebagai Komoditas atau Sekuritas lewat Regulasi Baru

RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab menekankan untuk membuat standar yang jelas dalam menentukan aset digital mana yang merupakan komoditas dan mana yang merupakan sekuritas. Hal ini juga akan memberikan kejelasan dan struktur untuk para pelaku bisnis dan regulator. 

Caranya, dengan melihat tujuan produk yang diterbitkan dan hak yang diberikannya kepada konsumen, memberi perusahaan aset digital kemampuan untuk menentukan apa kewajiban regulasi mereka, serta memberi regulator kejelasan yang dibutuhkan untuk menegakkan hukum perdagangan komoditas dan sekuritas yang ada.

CFTC Jadi Regulator Crypto Exchange Spot

Mereka juga mendorong untuk menetapkan otoritas pengatur atas pasar spot aset digital ke Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC). Didasarkan bahwa sebagian besar aset digital lebih mirip dengan komoditas daripada sekuritas, RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab memberi CFTC otoritas yang jelas atas pasar spot mata uang virtual, yang sejalan dengan bidangnya saat ini di pasar komoditas lainnya.

Aset digital yang memenuhi definisi komoditas, seperti Bitcoin atau Ethereum, yang mencakup lebih dari setengah kapitalisasi pasar aset digital akan diatur oleh CFTC.

Sementara CFTC akan bertanggung jawab untuk mengawasi mereka yang menerima cap komoditas, ini artinya Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC) akan mengatur aset digital yang diklasifikasikan sebagai sekuritas.

Penugasan CFTC untuk mengawasi pasar spot mata uang virtual turut berpotensi membuka jalan bagi pengajuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS yang sejauh ini pengajuannya acap kali dimentahkan oleh SEC.

RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab juga termasuk menerapkan persyaratan pengungkapan kepada penyedia layanan aset digital untuk memastikan bahwa konsumen memahami produk dan dapat membuat keputusan yang tepat saat terlibat dengan aset digital.

Buat Persyaratan yang Kuat untuk Stablecoin

RUU Inovasi Keuangan yang Bertanggung Jawab juga mendorong untuk menetapkan dan membuat persyaratan yang kuat untuk stablecoin yang akan mempromosikan pembayaran lebih cepat dan akan melindungi konsumen.

Seruan ini didasarkan pada stablecoin yang meningkat dalam penggunaan dan adopsi. Bila dilakukan dengan benar, hal ini dapat memberi konsumen cara yang lebih cepat untuk melakukan pembayaran. 

Modelnya harus 100% menjamin bahwa para pemegang stablecoin selalu dapat menukarkan milik mereka dengan nilai yang setara dengan dolar AS. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan nilai stabilnya dan melindungi konsumen dari banyak potensi risiko di market stablecoin saat ini.

Cara Membuat Regulasi Kripto di AS Tetap Relevan

Kemudian, diharapkan dibuat komite penasihat untuk mengembangkan prinsip panduan, memberdayakan badan pengatur, dan memberi saran kepada anggota parlemen tentang teknologi yang berkembang pesat. 

Komite penasihat harusnya terdiri dari beragam pemangku kepentingan, termasuk industri, kelompok advokasi, regulator federal dan negara bagian, serta pakar yang berpengetahuan luas dalam perlindungan konsumen, pendidikan konsumen, literasi keuangan, dan inklusi keuangan. 

Bagi senator Lummis-Gillibrand, komite ini adalah kunci untuk fleksibilitas dan menanggapi perkembangan pesat. Pasalnya, mereka akan terus mempelajari industri aset digital yang berubah dengan cepat dan membuat rekomendasi berdasarkan perkembangan baru sehingga peraturan tetap relevan dan efektif.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori