Trusted

Resmi! FTX Dapat Restu Jual Aset Kripto Senilai US$3,4 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hakim pengadilan kebangkrutan AS menyetujui FTX Group menjual dan menginvestasikan aset kripto bernilai US$3,4 miliar.
  • Seorang pengacara yang mewakili pelanggan FTX mengatakan bahwa rencana ini merupakan cara untuk memaksimalkan nilai harta yang tersisa di FTX.
  • Namun, ada beberapa kreditur yang berpendapat bahwa aset kripto di FTX bukan milik perusahaan itu, melainkan milik para pelanggan.
  • promo

Hakim di pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (13/9) menyetujui perintah yang mengizinkan FTX Group menjual dan menginvestasikan aset kripto yang bernilai sekitar US$3,4 miliar untuk didistribusikan kepada para kreditur.

Manajemen baru yang mengelola FTX Group mengajukan niatan itu sejak 24 Agustus lalu. Mereka mengusulkan rencana menunjuk Galaxy Digital sebagai manajer investasi yang bertugas mengawasi penjualan dan pengelolaan kepemilikan aset kripto tersebut.

Menurut rencana, FTX hanya akan diizinkan untuk menjual aset kripto senilai US$100 juta per minggu. Namun, batas itu dapat ditingkatkan menjadi US$200 juta.

Batasan itu dimaksudkan untuk meminimalkan dampak penjualan aset kripto, sekaligus memungkinkan FTX dapat membuat kreditur tidak dirugikan dengan menjual aset kripto pada saat harganya turun terlampau jauh.

FTX Bisa Jual dan Staking Aset Kripto

Saat menjual Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan sejumlah token kripto lainnya, pihak FTX Group akan diminta untuk memberikan pemberitahuan 10 hari sebelumnya kepada kantor Wali Amanat AS.

FTX mengatakan bahwa mereka ingin melakukan hedging atau lindung nilai terhadap BTC dan ETH untuk meminimalkan dampak pergerakan harga terhadap hasil penjualan, meskipun aset kripto lain juga dapat disetujui lagi terkait aktivitas lindung nilai.

Selain itu, FTX disebut berhak melakukan staking atas aset kripto tertentu, dengan ketentuan bahwa keuntungan dari program staking akan membantu mengembalikan lebih banyak dana kepada kreditur.

Terkait kapan FTX akan melakukan eksekusi, pengacara yang mewakili perusahaan itu mengatakan, “Kami tidak terburu-buru, tapi kami berharap untuk melakukannya berdasarkan peluang market seiring berjalannya kasus [kebangkrutan FTX Group].”

Kekhawatiran tentang kemungkinan penjualan aset kripto di FTX telah memberikan sentimen negatif bagi market kripto.

Dalam rincian terbaru aset kripto senilai US$3,4 miliar, terdapat 10 aset kripto teratas yang mewakili sekitar 72% dari total nilai aset kripto yang dimiliki FTX. Berikut adalah rinciannya: 

  1. US$1,16 miliar Solana (SOL)
  2. US$560 juta Bitcoin (BTC)
  3. US$192 juta Ether (ETH)
  4. US$137 juta Aptos (APT)
  5. US$120 juta stablecoin Tether USD (USDT)
  6. US$119 juta XRP
  7. US$49 juta BITDAO (BIT)
  8. US$46 juta Stargate Finance (STG)
  9. US$41 juta Wrapped BTC (wBTC)
  10. US$37 juta Wrapped ETH (wETH)

Sementara itu, 28% sisa dari total nilai aset kripto FTX terdiri lebih dari 400 token kripto tambahan.

Mengapa Aset Kripto Tersebut Tidak Didistribusikan ke Pelanggan?

Seorang pengacara yang mewakili pelanggan FTX mengatakan bahwa rencana ini merupakan cara untuk memaksimalkan nilai harta yang tersisa di FTX.

Lalu, pengacara komite kreditur tanpa jaminan FTX mengatakan semua pihak terlibat berupaya mempercepat proses tersebut. Pihak ini menilai semakin cepat bisa menyelesaikan proses ini, semakin baik.

Namun, ada beberapa kreditur yang berpendapat bahwa aset kripto di FTX bukan milik perusahaan itu, melainkan milik para pelanggan.

Bagi pengacara dua kelompok kreditur utama di FTX, masalah tersebut tidak boleh menghentikan FTX untuk menjual aset kripto ketika harganya tepat. Berdasarkan aturan kebangkrutan di AS, FTX diizinkan menjual aset mereka meskipun kepemilikannya berpotensi menimbulkan sengketa.

Hakim sempat bertanya tentang menelusuri kepemilikan aset kripto pelanggan yang disimpan di FTX. Seorang pengacara yang mewakili FTX mengeklaim bahwa tidak ada cara untuk melacak aset kripto ke pelanggan tertentu secara spesifik.

“Itu semua adalah bagian dari satu pool. Ada aset yang terkait dengan exchange. Kami menyebutnya pool pelanggan dot com dan U.S.pool. Namun, aset tersebut belum tentu sesuai dengan hak pelanggan,” kata pengacara FTX.

Itulah alasan pihak FTX memilih untuk membuang sejumlah aset kripto yang ada. Mereka ingin mengubahnya menjadi uang tunai secara efektif untuk didistribusikan sesuai dengan rencana kepada para pelanggan.

Bagaimana pendapat Anda tentang FTX yang akhirnya mendapat izin untuk jual aset kripto miliknya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori