FTX terus mengembangkan bisnisnya ke berbagai wilayah. Kali ini perusahaan yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried akan melakukan ekspansi ke benua Afrika.
Belum lama ini, FTX diketahui telah membuka cabang di Eropa. Beberapa hari yang lalu, mereka juga baru saja mengantongi izin beroperasi dari pemerintah kota Dubai.
Rupanya, pergerakan FTX belum selesai sampai di situ. FTX juga ingin memberikan layanan crypto dan Web 3.0 kepada masyarakat Afrika. Dalam rangka mewujudkan keinginannya tersebut, FTX akan bekerjasama dengan perusahaan fintech asal Kenya, yakni AZA Finance.
Kerjasama ini secara langsung dikonfirmasi oleh Elizabeth Resseilo, CEO dari AZA Africa, melalui Twitter pribadinya.
Melalui kolaborasi ini, mereka akan menawarkan perdagangan aset digital dan juga mata uang crypto dengan trading pair mata uang Afrika. Dengan demikian, masyarakat Afrika akan lebih mudah melakukan deposit dan menarik uang mereka secara langsung. Selain itu, mereka juga berharap dapat memfasilitasi para kreator dan seniman NFT di Benua Hitam.
Bekerjasama dengan AZA Finance
AZA Finance merupakan perusahaan fintech FX dan pembayaran global asal Afrika. Perusahaan ini memberikan layanan untuk pembayaran dan pertukaran ke seluruh mata uang utama di Afrika. AZA Finance menjadi perusahaan yang memperdagangkan mata uang digital dengan menggunakan uang seluler. Perusahaan ini juga menjadi perusahaan pertama yang memberikan layanan pertukaran langsung antara mata uang Afrika dengan mata uang digital. AZA Finance sudah mendapatkan lisensi dari FCA Inggris dan Bank Spanyol.
FTX dan AZA Finance akan bekerjasama untuk memperluas Web 3.0 di Afrika. Mereka akan membangun infrastruktur virtual dan menghubungkan pasar Afrika ke Web 3.0 global. Tujuannya agar pengguna yang berada di Afrika bisa berpartisipasi dan mempelajari Web 3.0. Mereka juga ingin memfasilitasi dan mempermudah masyarakat Afrika dalam melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang Afrika melalui FTX. Selain itu, dengan adanya kerjasama ini, maka akan memberikan peluang bagi para kreator NFT asal Afrika untuk masuk ke dunia NFT dan pasar NFT di FTX.
Kemitraan ini juga disambut baik oleh CEO dan pendiri FTX, Sam Bankman-Fried. Dalam siaran pers Aza Finance, Sam Bankman-Fried berkomentar mengenai kerjasama ini:
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan AZA Finance untuk memperluas kehadiran kami di benua ini. Kami memilih untuk bermitra dengan Elizabeth dan timnya karena mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di seluruh Afrika. Kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka, dan badan pengatur lokal, untuk membawa semua produk dan layanan kami ke pasar Afrika dengan cara yang benar. Selain itu, kami berharap dapat melakukan bagian kami secara lokal dengan mendukung upaya seniman dan kreator di komunitas.”
Alasan FTX Berekspansi Hingga ke Afrika
Afrika menjadi pasar yang cukup dinamis bagi dunia digital. Populasi Afrika diproyeksikan akan berlipat ganda sampai dengan tahun 2050 nanti.
Pada tahun 2030, Afrika diprediksi akan memiliki sumber tenaga kerja yang cukup besar di dunia. PDB dan pasar crypto juga diprediksi akan meningkat. Diproyeksikan PDB 2022 untuk wilayah Nigeria sebesar $445 miliar, Afrika Selatan sebesar $350 miliar, Mesir sebesar $340 miliar, dan negara-negara lainnya sebesar $100+ miliar.
Oleh sebab itu, FTX menyadari bahwa pasar Afrika merupakan pasar yang cukup potensial. Afrika bisa memberikan peluang yang cukup besar bagi mereka. Dengan kehadiran FTX di Afrika akan mendorong dan mempercepat adopsi terhadap teknologi, aset digital, serta mata uang crypto di wilayah tersebut.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.