FTX, crypto exchange yang telah bangkrut, lewat Alameda Research, mengajukan gugatan hukum terhadap Grayscale Investments dengan tuduhan salah urus sebagai bukti bahwa hal itu melanggar perjanjian Trust.
Dalam pernyataan pada hari Senin (6/3), FTX juga mengajukan klaim terhadap CEO Grayscale, Michael Sonnenshein, serta pemilik Grayscale, yaitu Digital Currency Group (DCG) dan Barry Silbert selaku CEO GCG.
Gugatan yang diajukan di pengadilan negara bagian Delaware, Amerika Serikat (AS), itu mengklaim bahwa dalam 2 tahun terakhir saja, Grayscale telah mengekstraksi lebih dari US$1,3 miliar dalam biaya manajemen yang sangat tinggi yang melanggar perjanjian Trust.
FTX juga mengklaim bahwa alasan yang dibuat-buat, yang digunakan oleh perwalian untuk mencegah pemegang saham menebus saham mereka, telah mengakibatkan perdagangan saham atas aset investasi yang dikelola Grayscale terdiskon sekitar 50% dari nilai aset bersih (net asset value / NAV).
Namun, juru bicara Grayscale mengatakan bahwa gugatan itu salah arah.
“Grayscale telah transparan dalam upaya kami untuk mendapatkan persetujuan peraturan untuk mengubat Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi Exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot,” jelasnya.
Alameda Punya Saham GBTC dan ETHE
Adapun pihak FTX sedang mencari bantuan ganti rugi untuk membuka nilai US$9 miliar atau lebih bagi pemegang saham pada 2 Trust yang dikelola oleh Grayscale. Mereka berharap untuk merealisasikan lebih dari seperempat miliar dolar AS (USD) dalam nilai aset itu untuk pelanggan dan kreditur FTX.
Menurut FT, Alameda memiliki 22 juta saham GBTC dan 6 juta saham Grayscale Ethereum Trust (ETHE). Masing-masing setara dengan lebih dari 3% dan 2% dari keseluruhan saham GBTC dan ETHE yang beredar.
FTX turut menyebut bahwa jika Grayscale telah mengurangi biaya dan berhenti mencegah penebusan, maka saham debitur FTX akan bernilai setidaknya US$550 juta, sekitar 90% lebih dari nilainya saat ini.
CEO FTX yang baru, John J. Ray III, mengatakan, “Tujuan kami adalah untuk membuka nilai yang kami yakini saat ini sedang ditekan oleh larangan transaksi mandiri dan penebusan Grayscale yang tidak tepat.”
Dia mengatakan bahwa pelanggan dan kreditur FTX akan mendapat manfaat dari pemulihan tambahan itu, bersama dengan investor Grayscale Trust lainnya yang dirugikan oleh tindakan Grayscale.
FTX Konfirmasi US$8,9 Miliar Dana Pelanggan Hilang
Pada 2 Maret lalu, FTX mengonfirmasi bahwa mereka mengidentifikasi defisit US$8,9 miliar dalam dana pelanggan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah pertama kalinya FTX menentukan berapa banyak uang yang hilang.
FTX menjelaskan bahwa mereka telah mengidentifikasi sekitar US$2,7 miliar aset pelanggan dibandingkan dengan US$11,6 miliar saldo yang ada di akun pelanggan. Perkiraan nilai aset dan liabilitas FTX didasarkan pada harga kripto pada hari pengajuan kebangkrutan pada 11 November 2022.
Adapun sekitar US$1,5 miliar dari total US$2,7 miliar termasuk aset kripto yang tidak likuid seperti native token FTX, yakni FTT, yang nilainya ambrol tajam usai kehancuran kerajaan kripto SBF.
Sekitar US$800 juta aset pelanggan yang ditemukan dianggap sebagai aset kripto likuid seperti dolar AS, stablecoin, Bitcoin (BTC), hingga Ether (ETH). Sedangkan sekitar US$400 juta ada dalam piutang lain-lain.
Banyak dari total kekurangan US$8,9 miliar dana yang hilang di FTX dikaitkan dengan Alameda Research. Entitas itu dinilai telah meminjam sekitar US$9,3 miliar dari rekening pelanggan sebelum FTX bangkrut.
John J. Ray III mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memprediksi berapa banyak pelanggan yang akan dapat dipulihkan.
“Buku dan catatan tidak lengkap. Dalam banyak kasus, sama sekali tidak ada. Untuk alasan ini, penting ditekankan bahwa informasi ini masih awal dan dapat berubah,” terangnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang gugatan dari crypto exchange FTX terhadap Grayscale? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.