Trusted

Gandeng Coinbase, CBOE Ajukan Ulang Berkas ETF Bitcoin Spot

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Operator bursa CBOE mengajukan ulang proposal ETF Bitcoin spot milik Fidelity Investments, VanEck, WisdomTree, dan Invesco.
  • Langkah ini datang setelah pihak SEC menyebut bahwa proposal ETF Bitcoin spot dari berbagai perusahaan manajemen investasi itu tidak adekuat.
  • Sumber lain yang mengetahui masalah tersebut juga menyebutkan bahwa Nasdaq, selaku bursa yang mendaftarkan aplikasi ETF Bitcoin spot milik BlackRock, juga akan menempuh hal yang sama dengan CBOE.
  • promo

Chicago Board Options Exchange (CBOE) Global Markets, selaku operator bursa, mengajukan ulang proposal ETF Bitcoin spot milik Fidelity Investments, VanEck, WisdomTree dan Invesco. Dalam pengajuan terbarunya, CBOE menambahkan peran Coinbase sebagai entitas yang akan bekerja sama untuk mencegah terjadinya manipulasi pasar dalam perdagangan.

Aksi itu dilakukan setelah adanya kabar yang menyebutkan bahwa berkas aplikasi ETF Bitcoin spot yang diajukan oleh para raksasa manajer aset investasi masih belum memadai menurut SEC. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengaku berkas yang sudah masuk tidak cukup jelas dan komprehensif.

Baik bursa maupun manajer aset bisa melakukan pembaruan sebagai respon umpan balik atas kekurangan berkas tersebut. CBOE mengambil opsi itu dan sudah mengajukan kembali berkas aplikasi ETF pada Jumat sore kemarin (30/6).

Dengan masuknya Coinbase kedalam berkas aplikasi, bursa mencoba peruntungan baru untuk bisa mendapatkan persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Menurut sumber tersebut, masalah utama yang belum masuk dalam berkas pengajuan manapun adalah tidak adanya platform perdagangan kripto yang digandeng masuk untuk berbagi pengawasan guna mendeteksi penipuan Bitcoin di pasar aset digital.

“Pengajuan yang diperbarui bertujuan untuk mengatas kekhawatiran penolakan dari SEC. Regulator juga mengemukakan kekhawatiran yang sama terhadap Nasdaq atas pengajuan ETF Bitcoin spot dari BlackRock,” jelas sumber tersebut.

Harga Bitcoin Tetap Bertahan

Menyikapi hal tersebut harga Bitcoin (BTC) di pasaran masih bertahan di level US$30 ribuan. Bahkan pada perdagangan hari ini, data perdagangan CoinGecko menyebutkan, dalam 24 jam terakhir harga BTC masih menguat 0,7% ke level US$30.723,66.

Grafik harga Bitcoin (BTC) | Sumber: Coingecko
Grafik harga Bitcoin (BTC) | Sumber: CoinGecko

Senior Analis Pasar Oanda, Ed Moya, menambahkan bahwa pergerakan harga BTC yang stabil di tengah kabar bahwa SEC meminta lebih banyak informasi tentang pengajuan ETF Bitcoin spot tidak membuat sentimennya menjadi bearish.

Terlebih lagi, hal tersebut juga bukanlah hal yang mengherankan, lantaran SEC sudah sering kali menolak pengajuan ETF Bitcoin.

“Tidak mengherankan mendengar SEC mendorong kembali aplikasi tersebut, karena tidak realistis untuk berharap bahwa mereka [SEC] bisa segera memberikan persetujuan secara cepat,” jelas Moya.

Salah satu regulator keuangan AS itu memang sudah berulang kali menolak pengajuan dana tersebut. Sejak 2017 sampai sekarang, SEC belum juga membuka izin bagi ETF Bitcoin spot, karena dinilai rentan terhadap penipuan dan manipulasi pasar.

Winklevoss Ikut Bersuara

Sumber lain yang mengetahui masalah tersebut juga menyebutkan bahwa Nasdaq, selaku bursa yang mendaftarkan aplikasi ETF Bitcoin spot milik BlackRock, juga akan menempuh hal yang sama dengan CBOE. Nasdaq diproyeksikan bakal menggandeng Coinbase untuk berbagi pengawasan di ranah kripto.

Dinamika yang terjadi didalam CBOE dan Nasdaq dipercaya akan menambah panjang proses penerbitan produk tersebut. Karena, dalam prosesnya, SEC masih memiliki waktu selama 15 hari untuk memberikan pernyataan publik terkait berkas aplikasi ETF yang diterimanya. Setelah itu, regulator juga memiliki waktu selama 240 hari untuk memutuskan menyetujui atau menolak pengajuan.

Melihat hal tersebut, Cameron Winklevoss, salah satu pendiri crypto exchange Gemini, mengaku dirinya juga sempat mengajukan aplikasi untuk ETF Bitcoin Spot dan ditolak oleh SEC. Dia mengecam bahwa 10 tahun yang lalu, menjadi sejarah bahwa regulator menolak aplikasi ETF Bitcoin pertama dan sekaligus menjadi bencana total bagi investor AS.

“SEC gagal ‘melindungi’ investor dari aset berkinerja terbaik dalam dekade terakhir dan malah mendorong investor ke dalam produk beracun seperti Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang diperdagangkan dengan harga diskon,” jelas Cameron.

Dengan adanya penolakan dari regulator, mendorong aktivitas Bitcoin spot ke luar negeri yang tidak berlisensi dan tidak diatur, sehingga malah membuat banyak investor jatuh ke pihak yang salah; seperti FTX, misalnya. Oleh karena itu, dirinya meminta agar SEC fokus untuk memenuhi mandatnya sebagai pelindung investor serta mendorong pasar yang adil dan teratur.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori