Pemerintah Cina telah merilis proyek blockchain yang dinamakan Ultra-Large Scale Blockchain Infrastructure Platform untuk Belt and Road Initiative (BRI). Proyek yang dikerjakan bersama dengan Conflux Network itu diharapkan akan menjadi solusi dalam kerja sama lintas batas Cina ke depannya.
Adapun BRI dikenal sebagai strategi pembangunan Cina yang melibatkan pengembangan infrastruktur dan investasi di berbagai negara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional. Beberapa pengamat menilai ini adalah strategi untuk dominasi Cina dalam urusan global dengan membangun jaringan perdagangan yang berpusat di Negeri Tirai Bambu.
Pihak Conflux dalam cuitan di media sosial X (Twitter) mengatakan bahwa fokus utama program ini adalah untuk menciptakan platform infrastruktur blockchain publik yang pada akhirnya akan menjadi dasar dalam pengembangan aplikasi antar negara di berbagai bidang termasuk ekonomi, perdagangan, dan kebudayaan.
Hal itu sebenarnya adalah anomali, karena sejak tahun 2021 sampai sekarang, pemerintah Cina masih terus mempertahankan sikap anti terhadap dunia kripto dengan melarang segala bentuk aktivitas aset digital yang menggunakan teknologi blockchain publik.
Cina Dukung Pengembangan Blockchain Non-Kripto
Mundur ke belakang, pada tahun 2022 atau 1 tahun sejak pembatasan aktivitas kripto ditegakkan, pengembangan blockchain ternyata terus dilakukan oleh otoritas Cina. Ketika itu, Mahkamah Agung Cina melakukan inisiatif untuk membangun platform blockchain yudisial untuk menghubungkan setiap pengadilan lokal secara langsung.
Program yang terdiri dari konsorsium blockchain itu diklaim mampu menghimpun lebih dari 2,6 miliar bukti dalam kurun waktu 6 bulan dari setiap pengadilan. Dengan begitu, proses hukum yang berjalan dipercaya bisa lebih efisien dan efektif.
Hal itu sebenarnya menunjukkan bahwa meskipun Cina bersikap keras terhadap kripto dan turunannya, tetapi otoritas setempat sepakat bahwa teknologi yang mendasarinya, yakni blokchchain, merupakan teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
Di samping itu, disadari atau tidak, Conflux sendiri merupakan blockchain layer-1 (L1) publik satu-satunya asal Cina yang mendapatkan dukungan dari pemerintah Cina. Tahun 2022, perusahaan ini juga sudah merilis program akselerator guna menjaring lebih banyak startup Web3 yang ingin mengembangkan decentralized applications (dApps) dan smart contract di ekosistem Conflux.
Menariknya, di tengah rencana pemanfaatan blockchain yang semakin maju di Cina, pergerakan native token Conflux (CFX) malah bergerak mundur. Data CoinGecko menunjukkan dalam 24 jam terakhir harga CFX tergelincir 9,3% ke level US$0,3795. Sementara dalam 7 hari terakhir, harga CFX tertekan lebih dalam lagi mencapai 26,2%.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
