Perlahan tapi pasti, sektor industri tanah air mulai melirik dan masuk ke aset digital. Kali ini, Eiger, perusahaan yang fokus pada perlengkapan outdoor activity, juga ikut masuk kedalam dunia aset digital. Perusahaan menggandeng Project137, NFT Launchpad asal Bandung, untuk merilis non-fungible token (NFT) berbasis komunitas.
Aset digital yang dinamakan NFT EIGER FRIENDS itu sengaja diluncurkan untuk membangun basis komunitas di dunia virtual. Di samping itu, langkah ini juga akan menjadi gerbang awal bagi perusahaan untuk masuk dan merambah metaverse dan juga dunia Web3.
CEO PT. Eigerindo Multi Produk Industri, Christian H. Sarsono, mengungkapkan peluncurkan koleksi NFT ini merupakan inisasi awal untuk menciptakan komunitas digital.
“Kolaborasi ini merupakan salah satu cara Eiger untuk mengadaptasi perkembangan teknologi yang sejalan dengan strategi bisnis perusahaan yang sedang dijalani,” ungkapnya.
NFT EIGER FRIENDS untuk Konservasi Hewan Liar
Lebih lanjut dirinya mengatakan, koleksi digital anyar tersebut terinspirasi dari hewan khas Indonesia yang terancam punah, yaitu harimau.
Nantinya, sebagian dari hasil penjualan NFT akan disumbangkan untuk membantu konservasi hewan liar di Indonesia.
Selain itu, setiap pemilik NFT juga memiliki kesempatan untuk mengganti atribut karakter, mulai dari mengganti pakaian ataupun aksesoris yang terinspirasi dari produk Eiger Adventure. Pemilik NFT Riki “The Tiger” juga bisa mendapatkan potongan harga saat berbelanja produk perusahaan.
NFT yang diluncurkan Eiger dibangun diatas jaringan blockchain Polygon. Pembeliannya dilakukan lewat dompe kripto Metamask dengan menggunakan token MATIC. Setiap 1 NFT ditebus dengan 12 token MATIC.
NFT Boom di Indonesia
Mengutip laman Polygon, setidaknya terdapat 469 NFT yang hadir di blokchain perusahaan. Booming NFT di Indonesia dipicu oleh aksi pemilik seorang pemuda pernama Ghozali yang sukses menjual ratusan hasil swafotonya di marketplace NFT OpenSea.
Ia adalah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantaroro (Udinus), Semarang yang sukses menjual kumpulan swafotonya dalam koleksi NFT bertajuk Ghozali Everyday seharga Rp13 miliar.
Pada awalnya, Ghozali Everyday ditawarkan di harga 0,001 ETH, namun kemudian harganya meningkat menjadi 0,16 ETH per foto.
Tren NFT di Indonesia juga didorong oleh beberapa pesohor yang masuk dan meluncurkan aset digital. Mulai dari Luna Maya bersama dengan kreator NFT asal Jepang, Tokau, yang merilis NFT edisi terbatas dengan judul Luna Maya Queen of the Moon. Koleksi ini hanya terdiri dari 10 item saja dan dirilis di harga mulai dari 5 BNB.
Setelah itu, tidak ketinggalan Syahrini juga meluncurkan NFT Syahrini’s Metaverse Tour sebanyak 17.800 aset yang dibandrol di harga 20 BUSD. Anang Hermansyah juga meluncurkan NFT Asix dan dijual di IDM Launchpad.
- Baca juga: Sempat Tersandung Legalitas, Kini Token ASIX Milik Anang Hermansyah Resmi Listing di Indodax
NFT Semakin Masyhur
Popularitas NFT di dunia memang sudah begitu masyhur. Sepanjang 2022, berdasarkan data DappRadar, penjualan NFT secara keseluruhan sudah mencapai US$11,8 miliar. Jumlah tersebut sudah mencapai hampir setengah dari total penjualan NFT di 2021 lalu yang mencapai US$25 miliar.
Dilansir Reuters, penjualan di pasar NFT terbesar, OpenSea, pada awal tahun ini saja sudah mencapai US$5 miliar, namun di bulan berikutnya mulai susut ke level US$2,5 miliar. Meski demikian, popularitas aset digital berupa NFT memang sudah tidak dapat diperdebatkan lagi.
Rekor penjualan NFT terbesar masih dipegang oleh aktivitas penjualan di Balai Lelang Christie yang sukses menjual koleksi The First 5000 Day seharga US$69,3 juta. Sehingga, tak aneh jika sampai saat ini NFT masih terus menjadi buruan bagi sebagian orang untuk dijadikan koleksi atau aset digital masa depan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.