Mantan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, Gary Gensler, menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) kemungkinan besar akan terus eksis dan berkembang untuk waktu yang lama.
Namun, Gensler menekankan bahwa hal serupa belum tentu berlaku bagi sebagian besar altcoin. Pasalnya, aset-aset tersebut dinilai tak memiliki fundamental yang kokoh.
Alasan Gary Gensler Percaya pada Bitcoin
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan CNBC, Gensler menyebut bahwa eksistensi jangka panjang Bitcoin dapat dikaitkan dengan besarnya minat global pada aset ini.
“Bitcoin bisa saja bertahan lama karena ada 7 miliar orang di dunia, dan minat terhadapnya begitu tinggi,” ujarnya.
Gensler, yang menjabat sebagai Ketua SEC dari 2021 hingga 2025, menyampaikan pernyataan ini ketika ditanya soal reaksi industri kripto terhadap pembatalan sejumlah gugatan dan penyelidikan yang ia mulai selama masa kepemimpinannya.
Selama memimpin SEC AS, Gensler dikenal tegas dalam mengatur industri kripto. Ia meluncurkan banyak tindakan penegakan hukum terhadap berbagai crypto exchange, penerbit token, dan entitas terkait lainnya.
Meski enggan berkomentar langsung soal pembatalan kasus-kasus tersebut, ia mengalihkan fokus ke tren yang lebih luas di pasar kripto.
“Saya akan mundur sedikit dari pembahasan kasus per kasus dan menyampaikan ini sekali lagi kepada para pemirsa Anda. Ini hanyalah bagian kecil dari pasar keuangan secara keseluruhan, tapi jika Anda tertarik pada bidang ini, cobalah berpikir bahwa setiap aset keuangan biasanya diperdagangkan berdasarkan sedikit fundamental dan sedikit sentimen. Namun, di dunia kripto, nyaris 99 persen, atau bahkan bisa dibilang 100%, didorong oleh sentimen dan nyaris tak berdasar fundamental,” terang Gensler.
Eks Ketua SEC ini mengimbau penilaian risiko aset secara saksama. Menurutnya, penekanan utama harus diberikan pada fundamental dari sebuah proyek. Ia pun memperingatkan bahwa banyak aset justru didorong hampir sepenuhnya oleh sentimen. Sebagai akibatnya, token-token seperti ini umumnya tidak berumur panjang dan berisiko kehilangan nilai seiring waktu.
Kala ditanya apakah Bitcoin seharusnya digolongkan bersama aset kripto lainnya, Gensler mengajukan perbandingan yang menarik dengan logam mulia. Ia menyiratkan bahwa Bitcoin memiliki kedudukan istimewa di lanskap aset digital.
“Hanya ada dua atau tiga logam mulia. Kita sebagai manusia punya ketertarikan khusus terhadap dua atau tiga logam mulia seperti emas,” ungkapnya.
Gensler meyakini bahwa sebagian besar aset kripto, khususnya yang tumbuh dari tren, meme, atau dorongan sentimen sosial, tak akan menarik minat jangka panjang. Ia menekankan bahwa hanya segelintir aset seperti Bitcoin yang akan mampu bertahan melawan waktu.
Pernyataan ini sejalan dengan komentar Gensler sebelumnya terkait pasar kripto. Dalam wawancara Januari 2025 dengan CNBC, ia mengakui volatilitas BTC namun tetap menunjukkan keyakinan pada prospek jangka panjangnya.
“Dengan 7 miliar manusia di muka bumi ini, 7 miliar orang ingin memperdagangkannya seperti kita memperdagangkan emas selama 10.000 tahun. Kita punya Bitcoin. Mungkin di masa depan akan ada yang menggantikannya,” papar Gensler.
Walau berpandangan optimistis, Gensler mengungkap bahwa ia tidak memiliki Bitcoin maupun aset kripto lainnya.
Komentar Gensler mencerminkan perdebatan yang terus bergulir seputar legitimasi dan keberlanjutan aset kripto. Sementara Bitcoin mulai diterima sebagai alat penyimpan nilai, banyak altcoin justru kesulitan mencapai penerimaan serupa.
Bagaimana pendapat Anda tentang pandangan Gensler soal daya tahan Bitcoin dan altcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
