Menurut Gary Vaynerchuk, seorang pengusaha berkebangsaan Belarusia-Amerika, selama acara VeeCon di Minneapolis, keruntuhan NFT telah dimulai. Kondisi itu kemudian dinilai terjadi demi mengoreksi “spekulasi yang berlebihan.”
Berbicara di konferensi NFT-nya di Minneapolis, tokoh internet Gary Vaynerchuk mengatakan bahwa dia sebelumnya telah memprediksi “musim dingin NFT” pada Mei 2021 lalu.
“Saya sebenarnya telah meramal hal ini akan terjadi—bahwa [kehancuran yang didorong oleh keserakahan jangka pendek] benar-benar berpotensi menjadi kenyataan, seperti yang sedang kita hadapi sekarang,” kata pendiri VaynerMedia, penyedia layanan yang berfokus pada media sosial untuk perusahaan-perusahaan Fortune 500. Dia percaya, jika masa ini serupa dengan awal kemunculan internet, ketika perusahaan internet-sentris seperti Pets.com menjadi overhyped dan overvalued, kemudian gagal. Sejalan dengan itu, pasar NFT mengalami overvaluation pada tahun 2021.
“Konsep makro sangat benar—NFT ada hadir di sini untuk selamanya,” katanya, “sedangkan konsep mikro adalah keliru; itu sebabnya kita mengalami tahap koreksi saat ini. ”
Klaim tentang Ketenaran NFT Milik Gary Vaynerchuk
Gary Vaynerchuk, yang mengaku sebagai salah satu pendukung NFT paling awal, merilis koleksi signature NFT bernama VeeFriends, pada Mei 2021. Koleksinya mencakup 10.255 NFT karakter yang memiliki karakter yang dikagumi oleh Vaynerchuk dan diinginkan orang-orang. Mereka yang memegang salah satu token tersebut akan mendapatkan akses masuk ke VeeCon tahun ini. Agenda tersebut merupakan pertemuan pertama dari “konferensi super” tahunan yang akan berlangsung pada tahun 2022, 2023, dan 2024 mendatang.
Pada konferensi tahun ini, bintang musik Snoop Dogg, Liam Payne, dan Pharrell Williams turut memeriahkan acara. Setelah pertunjukan, Williams memuji keunggulan Web 3.0. Ia memberi tahu penontonnya, yang sebagian besar berusia 20 hingga 30 tahun, bahwa teknologi itu mampu “mengubah paradigma saat ini.”
- Baca juga: Proyek NFT Animoon yang Dipromosikan Jake Paul Lakukan Rug Pull, Kerugian Ditaksir Capai US$6,3 Juta
Tak Minta Pertanggungjawaban Selebritas atas Keruntuhan NFT
Vaynerchuk menyebut bahwa artikel New York Times yang mengkritik kebungkaman selebriti yang sebelumnya terlibat dalam iklan kripto sebagai “lazy reporting“, yakni suatu kondisi ketika jurnalis dinilai memberikan laporan yang tidak akurat dan orisinal. Meski demikian, ia setuju bahwa para selebriti harus berhati-hati saat mendukung suatu produk tertentu. Namun, sebagian besar gejolak pasar nyatanya tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka.
“Tetapi, saya percaya bahwa menyalahkan mereka atas harga yang bergejolak adalah hal konyol… Selebriti tidak menyerang Ukraina, dan inflasi juga bukan selebriti penyebabnya. Faktanya, koreksi ekonomi dunia memiliki pengaruh langsung terhadap ekonomi kripto. Akibatnya, ketika kita menyalahkan suatu kalangan, kita harus tetap berhati-hati,” tegasnya.
Ketika ditanya mengapa NFT belum mampu mempertahankan nilainya sebagai barang koleksi, seperti ‘Marilyn’ Andy Warhol dan Mercedes Benz 1955, yang masing-masing terjual seharga US$143 juta dan US$195 juta, Vaynerchuk mengatakan bahwa harga NFT masih bersifat relatif.
“Harga NFT kemudian turun dari levelnya yang tinggi di Januari, dan itu sama sekali tidak berkelanjutan.” Level harga di Januari juga secara signifikan jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” tambahnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.