Genesis Global Trading, perusahaan perdagangan aset digital institusional, derivatif, layanan pinjaman, dan kustodian, sedang berjuang mengumpulkan uang tunai baru untuk unit pinjamannya dan memperingatkan calon investor bahwa mereka mungkin perlu mengajukan kebangkrutan jika usaha itu gagal.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada hari Selasa (22/11) mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, Genesis telah menghabiskan beberapa hari terakhir mencari setidaknya US$1 miliar modal baru. Hal ini termasuk pembicaraan tentang potensi investasi dari Binance, tetapi pendanaan sejauh ini gagal terwujud.
Sementara itu, WSJ melaporkan bahwa Binance memutuskan untuk tidak berinvestasi karena takut beberapa bisnis Genesis dapat menimbulkan konflik kepentingan. Mereka pun dilaporkan turut mendekati raksasa private equity Apollo Global Management untuk bantuan modal.
Pihak Genesis kemudian memberi penjelasan bahwa, “Kami tidak memiliki rencana untuk mengajukan kebangkrutan dalam waktu dekat. Tujuan kami adalah menyelesaikan situasi saat ini secara konsensual tanpa perlu mengajukan kebangkrutan. Kami terus melakukan percakapan yang konstruktif dengan para kreditur.”
Target Penggalangan Dana Dikurangi?
Berdasarkan informasi yang berkembang, target penggalangan dana Genesis telah dikurangi dari US$1 miliar menjadi US$500 juta.
Perusahaan induk Genesis, Digital Currency Group (DCG) yang turut memiliki Grayscale, disebut tidak mau menjual sebagian dari portofolio usahanya terkait krisis yang dialami Genesis. Mereka juga tidak ingin menjual Grayscale, yang banyak dinilai sebagai penghasil uang yang signifikan bagi DCG.
Muncul sejumlah rumor bahwa DCG sebenarnya berutang US$1,1 miliar, tetapi diminta untuk tidak mengungkapkannya.
Kabar krisis yang dihadapi Genesis mendorong harga Bitcoin (BTC) ke level di bawah US$16.000. Berdasarkan data CoinGecko, harga BTC sempat jatuh ke US$15.649 pada pukul 05:05 WIB. Sementara itu, CoinMarketCap mencatat harga Bitcoin sempat ambrol ke level US$15.608 pada pukul 04:55 WIB.
Kronologi Krisis yang Dihadapi Genesis
Perburuan pendanaan bagi Genesis yang tengah genting dipicu oleh krisis likuiditas di lengan bisnisnya di bidang pemberi pinjaman setelah kehancuran FTX.
Pada 10 November lalu, Genesis melaporkan kerugian sekitar US$7 juta setelah mengantisipasi volatilitas market yang ekstrem dengan melakukan lindung nilai dan menjual jaminan yang mengakibatkan kerugian di semua rekanan termasuk Alameda Research.
Kemudian pada 11 November, DCG dilaporkan memberikan suntikan ekuitas sebesar US$140 juta kepada Genesis. Masih dalam hari yang sama, Genesis mengakui bahwa mereka memiliki US$175 juta yang terkunci di akun trading FTX.
Unit pinjaman kripto dari Genesis, yaitu Genesis Global Capital, pada 16 November kemarin mengumumkan bahwa mereka menangguhkan sementara layanan ‘penebusan’ (redemption) dan ‘pinjaman baru’ bagi pelanggan dengan alasan dislokasi market yang ekstrem dan hilangnya kepercayaan industri yang disebabkan oleh kehancuran FTX.
Pada 17 November lalu, Genesis dilaporkan sedang mencari pinjaman darurat sebesar US$1 miliar dari investor sebelum memberitahu klien bahwa mereka menangguhkan penebusan dan pinjaman.
Dalam laporan pada 18 Juli lalu, Genesis menurut dokumen pengadilan meminjamkan US$2,4 miliar ke hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC). Adapun DCG memiliki klaim senilai US$1,2 miliar terhadap 3AC.
Sebagai catatan, Genesis diperkirakan memiliki pinjaman aktif sebesar US$2,8 miliar pada akhir kuartal III/2022. Angka ini turun dari US$11,1 miliar pada kuartal yang sama tahun 2021 ketika terjadi crypto booming.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.