Trusted

Goldman Sachs, Microsoft, hingga BNP Paribas Bergabung dalam Inisiatif Blockchain Baru

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sekelompok perusahaan bergabung dengan sistem blockchain baru bernama Canton Network.
  • Ada sekitar 30 perusahaan yang berpartisipasi termasuk Goldman Sachs, Microsoft, Deloitte, hingga BNP Paribas.
  • Proyek blockchain ini bertujuan menghubungkan aplikasi institusional yang berbeda.
  • promo

Sekelompok perusahaan termasuk Goldman Sachs, Microsoft, Deloitte, hingga BNP Paribas, mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan sistem blockchain baru bernama Canton Network.

Proyek blockchain ini bertujuan untuk menghubungkan aplikasi institusional yang berbeda. Hal ini dinilai berpotensi mendorong adopsi yang lebih luas dari teknologi distributed ledger (DLT) di pasar keuangan.

Para partisipan di Canton Network, yang akan mulai melakukan uji coba beberapa fitur pada bulan Juli mendatang, mengatakan bahwa sistem tersebut menawarkan privasi dan kontrol yang lebih baik daripada yang tersedia saat ini. Pada saat yang sama, hal itu dinilai akan mencapai skala dan standar yang sesuai untuk lembaga keuangan.

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa (9/5), ada sekitar 30 perusahaan yang berpartisipasi dalam proyek ini termasuk Digital Asset, ASX, Broadridge, Deutsche Börse Group, Cboe Global Markets, Cumberland, Moody’s, Paxos, DRW, Capgemini, hingga SBI Digital Asset Holdings.

Jaringan ini akan menyatukan aplikasi blockchain yang dibuat menggunakan Daml, bahasa smart contract yang dikembangkan oleh Digital Asset. Sebagai catatan, Digital Asset adalah startup blockchain yang dipimpin oleh Yuval Rooz, yang sempat bekerja untuk DRW.

Tantangan yang Ingin Dipecahkan Canton Network

Sebagai gambaran, sejumlah bank dan perusahaan besar lainnya telah mengembangkan dan menguji bermacam aplikasi blockchain selama bertahun-tahun dengan harapan dapat menyederhanakan dan mempercepat beberapa proses mereka yang paling kompleks.

Bagian dari upaya tersebut mencakup mengeksplorasi cara untuk mengubah sekuritas (efek) tradisional, seperti saham dan obligasi, menjadi token di blockchain. Selain itu, inisiatif lainnya termasuk berfokus pada mempercepat perdagangan (trading) dan penyelesaian (settlement) berbagai aset, atau memfasilitasi pembayaran internasional.

Sementara berbagai sistem telah diuji dan beberapa aplikasi telah aktif, jaringan blockchain semacam itu belum digunakan dalam skala besar. Salah satu alasan yang menahan adopsi yang lebih luas, untuk saat ini adalah ketidakmampuan menghubungkan sistem blockchain yang berbeda yang dibangun oleh berbagai organisasi.

Sementara itu, pada saat yang sama, hal tersebut juga harus memungkinkan para pihak mempertahankan kontrol dan privasi yang diperlukan di pasar keuangan yang diregulasi.

Dengan menyebut dirinya sebagai ‘jaringan dari jaringan’, Canton Network mengklaim dapat mengatasi persoalan di atas dengan memungkinkan sejumlah sistem untuk bekerja sama tanpa mengharuskan entitas yang menjalankannya menyerahkan kendali.

Hal ini juga memungkinkan sejumlah perusahaan untuk terhubung dalam sistem yang terpisah di market saat ini, mislanya, pendaftaran aset dan sistem pembayaran tunai.

Aplikasi yang Telah Terhubung di Canton Network

Saat ini, Canton Network dapat menghubungkan sejumlah aplikasi yang ada, yang dibangun menggunakan Daml. Hal itu seperti Digital Asset Platform dari Goldman Sachs, yang merupakan sebuah sistem untuk menerbitkan aset di blockchain, dengan platform pasca perdagangan D7 dari Deutsche Börse Group.

Adapun jangkauan jaringan harus tumbuh karena lebih banyak aplikasi yang diperkirakan akan dibangun menggunakan bahasa pengkodean Daml.

Menurut Jens Hachmeister, kepala layanan penerbit dan pasar digital baru Deutsche Börse Group, sistem seperti Canton adalah blok bangunan utama untuk infrastruktur pasar keuangan digital dan terdistribusi di masa depan.

Bukan Suatu Proyek yang Mengejutkan?

Meski inisiatif Canton Network telah mendapatkan dukungan dari sekitar 30 perusahaan, sebenarnya hal ini bukan sesuatu yang baru.

Selama beberapa tahun silam, sudah terdapat beberapa konsorsium blockchain di bidang keuangan lainnya yang memiliki sejumlah peserta terkenal dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi.

Bloomberg menilai proyek blockchain besar di bidang keuangan bersifat kompleks. Teknologi baru harus digunakan di banyak perusahaan yang beroperasi di market yang teregulasi. Kerumitan dalam beberapa kasus mengakibatkan proyek tertunda, dihentikan sementara, atau bahkan dibatalkan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori