Goldman Sachs menjadi bank besar AS pertama yang berhasil melakukan perdagangan kripto over-the-counter (OTC).
Artinya, perusahaan perbankan raksasa ini menggunakan pasar OTC untuk sebuah transaksi pribadi, alih-alih melakukannya di crypto exchange.
Kesepakatan ini dilakukan bersama dengan perusahaan keuangan aset digital, Galaxy Digital.
Transaksi ini dideskripsikan dalam laporan sebagai non-deliverable option bitcoin. Ini adalah sebuah tipe perdagangan opsi kripto yang dilakukan secara tunai.
Dalam sebuah wawancara, co-president sekaligus Kepala Pasar Global di Galaxy Digital, Damien Vanderwilt, mengatakan bahwa perdagangan ini akan membuka pintu bagi institusi perbankan lainnya untuk mempertimbangkan OTC sebagai jalan untuk memperdagangkan aset digital.
Apakah Adopsi Institusional yang Lebih Besar Akan Datang?
Transaksi ini dianggap sebagai sebuah perkembangan yang penting. Pasalnya, perdagangan tersebut mengisyaratkan bahwa institusi mulai menerima bitcoin sebagai sebuah kelas aset. Kepala Aset Digital di Goldman Asia Pasifik, Max Minton, menyebutnya sebagai perkembangan penting bagi kapabilitas aset digital dan evolusi yang lebih besar dari ekosistem kripto.
“Kami sangat senang dapat mengeksekusi perdagangan opsi pertama kami secara tunai dengan Galaxy,” ungkap Minton.
Goldman Sachs merupakan institusi pengadopsi kripto generasi awal. Setahun lalu, mereka membuka kembali layanan trading kripto, karena mengikuti permintaan dari para klien institusional. Sebelumnya, mereka sempat menghentikan layanan itu selama 3 tahun.
Galaxy Digital juga ikut terlibat dalam memfasilitasi transaksi produk bitcoin berjangka pertama Goldman Sachs di CME Group.
Di tahun 2021, klien institusional bisa melakukan perdagangan kripto senilai US$1,14 triliun pada crypto exchange Coinbase Global. Angka ini meningkat US$120 miliar dibanding tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, transaksi ritel hanya sebesar US$535 miliar saja, menurut informasi yang dilansir The Wall Street Journal. Artinya, transaksi klien institusional 2 kali lipat lebih banyak dibanding klien ritel.
The Wall Street Journal juga menyampaikan bahwa berdasarkan sebuah survey yang dilakukan oleh State Street terhadap 300 investor institusional di bulan Oktober lalu, ditemukan 80% dari antaranya telah diizinkan untuk memiliki eksposur terhadap kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.