Chainlink ETF Siap Debut —Apakah LINK Akan Keluar dari Kelesuannya?

Chainlink (LINK) akan mendapatkan ETF spot pertamanya saat GLNK milik Grayscale mulai diperdagangkan pada 2 Desember di NYSE Arca.

Namun, setelah ETF altcoin baru-baru ini gagal menaikkan harga, investor bertanya-tanya apakah LINK akan memecahkan tren atau menjadi korban berikutnya dari sentimen pasar yang lemah.

Grayscale Meluncurkan ETF Ketiga dalam Dua Minggu

Peluncuran ini menandai penempatan ETF ketiga Grayscale dalam waktu kurang dari 14 hari, setelah GDOG dan GXRP, dengan ETF Zcash (ZEC) juga dalam rencana.

Ini juga memperkuat strategi perusahaan untuk memperluas selain Bitcoin dan Ethereum, menargetkan altcoin dengan narasi institusional yang kuat.

Ticker untuk instrumen keuangan yang prospektif ini adalah GLINK, dengan pemberitahuan yang telah ada.

Namun, latar belakang pasar menantang karena ETF altcoin baru-baru ini gagal mengangkat harga Solana dan XRP.

ETF Altcoin Tidak Mengangkat Harga—Dan Data Menunjukkannya

Meski ada kegembiraan awal, ETF altcoin yang diluncurkan belum lama ini berkinerja buruk karena sentimen pasar bergeser ke sikap menghindari risiko.

• ETF SOL, diluncurkan pada 13 November, turun 18%.
• ETF XRP, diluncurkan pada 14 November, turun lebih dari 10%.

Likuiditas altcoin yang lebih luas telah melemah bersamaan dengan arus masuk yang dipicu oleh ETF yang memudar. Ini menimbulkan pertanyaan kunci bagi investor: Apakah GLNK akan memicu reli harga LINK yang signifikan atau mengikuti pola selloff pasca peluncuran yang sama?

Pada waktu publikasi, dengan hanya beberapa jam menuju debut instrumen keuangan ini, LINK diperdagangkan seharga US$12,09, turun hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Aksi Akumulasi Whale Ungkap Kerugian Besar Menjelang Hari ETF

Sementara itu, Onchain Lens mengidentifikasi seorang whale LINK besar yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan mengakumulasi aset tersebut.

“Seorang whale secara bertahap mengakumulasi LINK dari OKX dan Binance. Selama 6 bulan terakhir, whale ini telah mengumpulkan 2,33 juta LINK senilai US$38,86 juta, saat ini bernilai US$28,38 juta, menghadapi kerugian US$10,5 juta,” mereka menulis.

Alamat whale ini, dilacak melalui Nansen, menunjukkan kerugian signifikan yang belum terealisasi menjelang hari debut ETF. Posisi yang berat di bawah air dapat meningkatkan risiko penjualan jangka pendek dalam lonjakan likuiditas yang didorong oleh ETF.

Namun, tidak semua sinyal bearish.

Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa suplai LINK yang beredar di exchange baru saja turun ke level terendah sejak 2020.

Analis mencatat bahwa setiap kali grafik ini menunjukkan perilaku seperti ini, harga tidak tetap rendah dalam waktu lama.

Secara historis, menurunnya saldo di exchange telah memprediksi reli besar Chainlink, karena suplai yang dikurangi sering kali memperketat likuiditas yang tersedia selama periode permintaan tinggi. Waktunya, hanya beberapa jam sebelum peluncuran GLNK, sangat menarik.

Debut ETF Chainlink besok menciptakan persimpangan langka:

• Kekuatan bearish: kinerja ETF altcoin yang lemah, sentimen pasar negatif, posisi whale besar yang merugi.
• Kekuatan bullish: pasokan di exchange berkurang, akumulasi jangka panjang berkelanjutan, dan eksposur pasar tradisional yang akan datang lewat GLNK.

Bagi investor, jendela kritis akan menjadi 72 jam pertama perdagangan ETF, ketika arus, volume, dan sentimen akan menunjukkan apakah GLNK adalah katalis, atau hanya peluncuran ETF lain yang tertutupi oleh tekanan makro.

Bagaimanapun, Chainlink memasuki pekan ini sebagai salah satu altcoin yang paling diperhatikan di pasar.