Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) di New York Selatan pada hari Rabu (1/2) memberhentikan gugatan class action yang menuduh crypto exchange Coinbase dan sang CEO, Brian Armstrong, menjual sekuritas (efek) yang tidak terdaftar.
Gugatan yang diajukan pada 11 Maret 2022 itu mengklaim bahwa 79 token kripto yang listing di Coinbase adalah sekuritas (efek) yang dijual tanpa registrasi yang benar dan pelanggan tidak diperingatkan tentang risikonya.
Para pihak yang mengajukan membawa tuntutan berdasarkan Securities Act of 1933 dan Exchange Act of 1934, serta menggunakan Howey test yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung AS pada tahun 1946 untuk mengidentifikasi suatu instrumen investasi merupakan sekuritas (efek) atau bukan.
Selain itu, mereka berpendapat bahwa Coinbase adalah penjual sebenarnya dari token-token kripto itu ketika pertukaran terjadi, mengkreditkan, dan mendebit pihak yang terlibat dalam transaksi di akun Coinbase. Pernyataan ini bertolak belakang dengan narasi umum bahwa peran Coinbase sebagai pihak yang memfasilitasi pertukaran langsung antara pihak-pihak.
Hakim Patahkan Tuduhan Serangkaian Tuduhan ke Coinbase
Dalam putusannya, hakim menyatakan, “Jika kasus ini sampai pada penilaian ringkasan, perselisihan ini akan muncul sebagai medan pertempuran utama.”
Namun, hakim menganggap token kripto yang dimaksud memang sekuritas (efek) untuk keperluan analisanya dan tidak mempertimbangkan klaim berdasarkan Howey test lebih lanjut.
Dia menyatakan bahwa ‘perjanjian pengguna Coinbase’ bertentangan dengan klaim dari penggugat bahwa Coinbase adalah ‘penjual sebenarnya’ dari token-token kripto itu.
Selain itu, Coinbase tidak meminta penjualan di bawah definisi hukum yang ketat. Dengan demikian, klaim berdasarkan Securities Act ditolak.
Sementara itu, hakim turut memberi pernyataan mengenai klaim berdasarkan Exchange Act yang menuduh adanya kontrak yang melibatkan transaksi yang dilarang. Terkait hal itu, dia menolak klaim tersebut dengan mencatat bahwa hanya perjanjian pengguna yang bertanggung jawab atas klaim itu, dan itu tidak memerlukan tindakan ilegal.
Kenda Denda US$3,6 Juta dari Regulator Belanda
Kabar ini datang setelah Coinbase pada 18 Januari lalu dijatuhi denda oleh bank sentral Belanda sekitar US$3,6 juta karena ketidakpatuhan mereka terhadap peraturan lokal sebagai penyedia layanan keuangan di sana.
Coinbase dinilai gagal memiliki lisensi operasi yang diperlukan untuk bisa menawarkan layanan mereka di Belanda. Pihak berwenang setempat mengklaim bahwa Coinbase tidak mematuhi regulasi yang ada selama periode antara November 2020 dan Agustus 2022.
Bank sentral Belanda mengaku bahwa mereka mengurangi denda kepada Coinbase, karena crypto exchange itu selalu bermaksud untuk mendapatkan lisensi operasi di Belanda. Adapun Coinbase akhirnya memperoleh izin operasi pada September 2022.
Coinbase Lakukan PHK Jilid II
Serangkaian kabar ini datang ketika Coinbase pada 10 Januari lalu mengumumkan bahwa mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 950 karyawan.
Hal ini juga menandakan momen Coinbase yang ingin fokus pada budaya startup dengan memiliki tim kecil yang gesit yang mampu menyelesaikan lebih banyak hal. Karena tumbuh begitu cepat pada tahun 2021, Coinbase menganggap mengalami hambatan koordinasi di antara para karyawan yang menyebabkan mereka bergerak lambat.
Sebagai informasi, Coinbase pada Juni 2022 telah memangkas 1.100 karyawannya. Dalam pernyataan terbarunya, crypto exchange ini mengaku bahwa PHK pada waktu itu karena market kripto mulai terkoreksi.
Berdasarkan pantauan di market, harga saham Coinbase (COIN) yang terdaftar di bursa saham Nasdaq terpantau naik sekitar 12,34% dalam sehari. Harga saham Coin naik dari US$58,48 pada 31 Januari lalu, menjadi US$65,7 per saham pada 1 Februari kemarin.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah pengadilan yang menghentikan gugatan class action terhadap crypto exchange Coinbase? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.