Lihat lebih banyak

Genap 65% Berlalu sejak Periode Terakhir Halving Bitcoin Rampung, Apa Sudah Muncul Sinyal Bottom untuk Siklus BTC?

4 mins
Oleh Jakub Dziadkowiec
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Agenda halving keempat Bitcoin akan berlangsung pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
  • Pada 26 November, halving Bitcoin sudah rampung 65%, dihitung sejak periode halving sebelumnya telah berlalu.
  • Pada siklus sebelumnya, setelah periode ini, harga BTC tercatat telah menghasilkan titik macro bottom.
  • promo

Belum lama ini, hari yang menandai berlalunya 65% dari periode terakhir menuju ke periode halving Bitcoin selanjutnya telah terlewati. Siapa yang menyangka, pada siklus yang terakhir itu, ketika ambang batas ini berhasil dilewati, harga BTC ternyata sudah melewati titik terendah historisnya dalam periode bear market.

Jika situasi serupa terjadi juga hari ini (16/12), maka kemungkinan, aksi penurunan ke level US$15.495 pada bulan lalu adalah titik macro bottom dari siklus bear market kali ini. Jadi, mari kita telusuri bagaimanakah agenda halving Bitcoin berjangka 4 tahun tersebut memengaruhi pasar kripto, dan sebesar apakah potensi bahwa BTC sebenarnya telah berhasil mengakhiri bear market.

Apa itu Halving Bitcoin?

Halving Bitcoin sendiri terjadi sekitar setiap 4 tahun sekali. Peristiwa ini merupakan inti dari hipotesis sifat siklus pasar aset kripto. Agenda halving umumnya akan menyebabkan guncangan pada pasokan, sehingga banyak yang meyakini bahwa aktivitas itu merupakan katalis yang bisa mengantarkan pada kenaikan harga BTC dalam jangka panjang.

Terkait hal ini, mesin komputasi (rig penambangan) bertugas membuat jaringan Bitcoin agar bisa menerbitkan BTC baru setiap 10 menit sekali. Dalam empat tahun pertama keberadaan jaringannya, mereka sudah berhasil memproduksi 50 BTC setiap 10 menit sekali. Sedangkan ketika halving pertama terjadi pada tahun 2012, jumlah koin baru yang diterbitkan dalam kurun waktu tersebut turun drastis menjadi 25 BTC. Selanjutnya, pada tahun 2016, jumlah yang dihasilkan hanya 12,5 BTC saja. Sementara saat ini, sejak halving tahun 2020 lalu, jaringan tersebut hanya menerbitkan 6,25 BTC saja setiap 10 menit.

Menurut estimasi terbaru, halving berikutnya akan terlaksana pada 8 April 2024. Peristiwa ini akan membuat jumlah yang bisa dihasilkan para miner Bitcoin kembali berkurang, karena jumlah yang jaringan Bitcoin terbitkan menjadi 3.125 BTC saja setiap 10 menitnya.

Hitung mundur halving Bitcoin
Hitung mundur halving Bitcoin | Sumber: buybitcoinworldwide.com

Peran dasar dari siklus halving ini sendiri yaitu sebagai langkah pengurangan yang telah ditentukan sebelumnya dalam penerbitan koin baru pada interval waktu yang dapat terprediksi. Dengan jumlah BTC yang lebih sedikit di pasar (pasokan dalam sirkulasi) namun dengan jumlah permintaan yang sama atau meningkat, maka harga aset tersebut akan meningkat.

Faktanya, riwayat aksi harga BTC jangka panjang memang menunjukkan adanya peningkatan signifikan setelah setiap kali terjadinya siklus halving. Terhitung dari hari halving hingga rekor tertinggi sepanjang masa (ATH), terukir aksi peningkatan sebesar:

  • 9.594% pada tahun 2013-2014
  • 3.012% pada 2016-2017
  • 652% pada tahun 2020-2021
Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Periode Halving Bitcoin sudah Rampung 65%

Salah seorang analis on-chain sekaligus siklus Bitcoin terkenal, @therationalroot, kemarin (15/12) mengunggah cuitan berisi grafik BTC dengan tiga riwayat halving. Setelah masing-masing siklus halving, dia menandai area penyelesaian halving 65% untuk menunjukkan harga BTC setelah periode itu. Ternyata, menurut sang analis, hari ini kita berada di titik yang sama dalam siklus halving tersebut.

Terlepas dari hal itu, kita juga dapat dengan mudah memperkirakan kapan siklus halving saat ini mencapai 65%. Hal ini karena ternyata siklus yang berjalan sekitar 4 tahun itu berlangsung sedikit lebih lama setiap kali terjadi. Oleh karena itu, jumlah hari setelah ambang batas 65% tercapai akan diperpanjang:

  • setelah halving pertama dalam siklus 2012-2016, periode itu adalah 857 dari 1319 hari, yaitu 30 Maret 2015 – harga BTC saat itu adalah US$250,
  • setelah halving kedua dalam siklus 2016-2022, menjadi 911 dari 1402 hari, yaitu 6 Januari 2019 – harga BTC saat itu adalah US$3.850,
  • sementara saat ini, setelah halving ketiga dalam siklus 2020-2024, adalah 929 dari 1428 hari, yaitu pada 26 November 2022 – harga BTC saat ini adalah US$16.500.

Apakah Bitcoin telah Mencapai Titik Bottom?

Kesimpulan paling penting dari analisis ini adalah bahwa dalam kedua situasi sebelumnya, ketika halving Bitcoin mencapai 65% (garis merah), harga BTC sudah berada di posisi pasca macro bottom dari siklus tertentu. Pada 2015, titiknya berada di bawah US$164, sementara 4 tahun kemudian berada di level US$3.148. Jika nantinya terbukti bahwa sifat alami siklus halving Bitcoin ini masih terulang, maka aksi turun yang mencapai level US$15.495 pada 21 November 2022, seharusnya bisa dianggap sebagai titik bottom dari siklusnya.

Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Di sisi lain, hal ini juga tidak berarti bahwa sekarang harga Bitcoin hanya akan mengalami kenaikan demi kenaikan. Pasalnya, dalam dua siklus sebelumnya, Bitcoin juga melanjutkan aksi harga sideways selama sekitar 200 hari (2015) atau 100 hari (2019). Jika ini juga terjadi kali ini, maka awal uptrend jangka panjang akan terjadi antara bulan Maret dan Juni 2023.

Selain itu, dalam kedua riwayat siklus yang berada tepat sebelum halving Bitcoin, terjadi aktivitas anjlok yang tajam (area hijau). Nyatanya, mereka tidak mengarah ke titik bottom siklus yang baru, tetapi mereka memberikan peluang pembelian yang sangat baik sebelum siklus halving menghampiri. Apakah kali ini sejarah akan terulang kembali? Mungkin saja tidak, tapi mungkin masih akan terus seirama.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis terkait periode halving Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori