Harga Bitcoin (BTC) saat ini nangkring di kisaran US$56.500 setelah membentuk lower low dalam time frame makro. Sekaligus, harganya gagal mencetak rekor all-time high (ATH) baru meskipun halving telah terlaksana.
Jajaran pakar kini memprediksi ihwal tren turun jangka pendek untuk BTC. Namun, mereka juga melihat peluang emas untuk membeli aset ketika market dip ini terjadi, di mana prospek rebound siap menyusul setelahnya.
Menelaah Potensi Drop Harga Bitcoin Lebih Lanjut
Menurut laporan dari Bitfinex, para analis memperkirakan harga Bitcoin akan tergelincir ke kisaran US$40.000 hingga US$50.000. Alasan utama ambruk harga ini yakni potensi pemotongan suku bunga yang akan segera diumumkan.
“Jika harus berspekulasi, kami memperkirakan penurunan sekitar 15-20 persen ketika suku bunga dipotong bulan ini, dengan harga terendah untuk BTC di kisaran US$40.000-50.000. Angka ini bukan sembarang angka, namun didasarkan pada fakta bahwa puncak siklus dalam hal imbal hasil persentase terus menukik sekitar 60-70 persen setiap siklusnya, dan koreksi bull market juga kian berkurang,” ungkap para analis Bitfinex.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin bisa memicu siklus pelonggaran. Siklus ini secara historis diikuti oleh apresiasi harga jangka panjang. Ryan Lee, Kepala Analis Bitget, menambahkan bahwa pemotongan suku bunga kali ini berbeda dari pemotongan yang terjadi selama krisis finansial 2007-2008.
“Pemangkasan suku bunga kali ini bertujuan untuk mencegah potensi perlambatan ekonomi, bukan sebagai respons terhadap krisis yang sudah terjadi. Oleh karena itu, reaksi pasar mungkin akan lebih tenang terhadap pemotongan ‘pencegahan’ ini, itulah sebabnya para analis memperkirakan volatilitas yang lebih rendah,” ucap Lee.
Lee juga menyoroti kemungkinan penurunan jangka pendek. Namun dalam jangka panjang, pasar akan pulih dan mendulang untung dari kebijakan moneter yang lebih longgar kelak.
Dalam waktu dekat, ada peluang besar harga Bitcoin bakal mengawali drop lebih lanjut. Hal ini terutama lantaran BTC memancarkan surutnya momentum, seperti yang disoroti oleh analis Peter Brandt. Brandt menjelaskan Bitcoin terus mencetak lower high dan lower low, yang biasanya menjadi pertanda tren bearish yang berkepanjangan.
Baca Juga: Tips Cuan Investasi Crypto dengan Strategi “Buy The Dip”
Kapan Momen Ideal Beli Bitcoin?
Harga Bitcoin telah membentuk pola right-angled descending broadening wedge selama 5 bulan terakhir. Pola reversal ini umumnya dianggap sebagai sinyal bullish; meskipun potensi itu ada untuk BTC, hal tersebut baru bisa terjadi begitu Bitcoin sukses merenggut harga US$55.883.
Titik harga ini menjadi support floor untuk BTC, yang berpotensi memberikan dua skenario utama: harga bisa kembali melesat menuju US$60.000 atau justru mengalami breakdown dari pola ini.
Skenario ini bisa menyebabkan amblasnya harga hingga 28%. Ini akan serta-merta menyeret turun harga Bitcoin ke bawah US$40.000, yang juga bakal sejalan dengan proyeksi dari analis Bitfinex. Jika volume perdagangan melambung signifikan di sekitar titik breakdown ini, maka prospek ini akan terkonfirmasi.
Baca Juga: Benarkah September Waktu Paling Optimal untuk Beli Bitcoin? Ini Kata Pakar
Akan tetapi, karena volume perdagangan saat ini masih tergolong lemah, Bitcoin mungkin akan mengalami rebound dari harga US$55.883. Jika ini terjadi, harga bisa pulih secara bertahap hingga ke area US$58.986. Seumpama level ini sanggup diterobos, harga Bitcoin bakal melanjutkan reli menuju US$60.000, yang akan membatalkan prospek bearish.
Bagaimana pendapat Anda tentang peluang beli optimal untuk Bitcoin (BTC) ketika harganya sentuh US$40.000? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.