Lihat lebih banyak

Harga Bitcoin (BTC) Amblas ke Bawah US$60.000! Jadi, Kapan Altcoin Season?

2 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin dominance turun ke bawah tren naik, berkisar 54,70% saat harga tergelincir ke bawah US$60.000.
  • Meski begitu, pasar tengah menyaksikan Bitcoin season yang aktif karena altcoin sedang terkoreksi.
  • Kurang dari 8 token telah mengukir kenaikan dalam 3 bulan terakhir; hanya 13 yang ungguli BTC.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) turun drastis dalam beberapa hari terakhir, bahkan hingga kehilangan level support kritis.

Fenomena ini sepertinya telah membangkitkan harapan investor soal datangnya altcoin season (altseason). Namun, kenyataannya mungkin tidak sesuai harapan.

Bitcoin Dominance Tergelincir

Harga Bitcoin saat ini berada di kisaran US$58.000 usai kehilangan level support psikologis US$60.000 pekan ini. Tak ayal, ini pun mengakibatkan Bitcoin Dominance (BTC.D) turut amblas secara drastis.

Sebagai informasi, BTC dominance sebelumnya menyaksikan adanya tren naik makro yang tak terputus sejak awal tahun ini. Akan tetapi, akhir Juni dan awal Juli menjadi periode sulit bagi pasar kripto. Hal ini bermuara pada merosotnya BTC.D ke bawah garis tren naik. Untuk saat ini, BTC dominance bertengger di angka 54,70%.

Bitcoin dominance.
Bitcoin Dominance | Sumber: TradingView

Kondisi ini membuat banyak orang percaya bahwa altcoin season sudah dimulai. Namun, seiring dengan terjunnya harga Bitcoin, mayoritas altcoin di pasar juga ikut terseret jatuh. Banyak di antaranya, seperti Arbitrum (ARB), bahkan mencetak level terendah sepanjang masa alias all-time low (ATL).

Jika kita mengamati kinerja top 50 altcoin non-stablecoin, maka terlihat jelas hanya ada 7 token yang mencatat kenaikan. Secara keseluruhan, sekitar 13 token berhasil mengungguli kinerja BTC, di mana 5 di antaranya justru mencatat kerugian.

Umumnya, altcoin season baru bisa dimulai ketika setidaknya 75% dari 50 token ini, atau 38 altcoin, berkinerja lebih baik daripada Bitcoin. Karena hal ini masih jauh dari kenyataan, dapat dikatakan bahwa pasar masih butuh waktu sebelum akhirnya bisa memasuki altseason.

Top 50 Altcoin's performance.
Performa Top 50 Altcoin | Sumber: BlockChain Center

Seberapa Jauh Lagi Altcoin Season?

Altcoin Season Index mengungkap, melihat adanya kerugian di seluruh pasar, maka sekarang adalah waktunya Bitcoin season. Indeks ini memiliki rentang nilai 0 – 100. Adapun nilai di bawah 25 menandakan Bitcoin Season, dan saat ini nilainya nangkring di angka 24.

Altcoin Season Index.
Altcoin Season Index | Sumber: BlockChain Center

Sementara itu, Altcoin Season dianggap aktif ketika nilai indeks ini berada di atas 75. Menurut estimasi, kondisi ini mungkin masih membutuhkan waktu beberapa bulan lagi. Terakhir kali, pasar butuh waktu sekitar tiga bulan untuk beralih dari BTC season ke altseason. Jika interval yang sama berlaku lagi kali ini, maka altseason diperkirakan baru akan bermula pada awal Oktober mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang tergelincirnya harga Bitcoin (BTC) ke bawah US$60.000 dan peluang altseason? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori