Meskipun pasar kripto mengalami turbulensi belakangan ini, sejumlah lembaga keuangan terkemuka tetap bullish tentang masa depan Bitcoin, sebagaimana terlukis dalam prediksi mereka.
Seiring dengan dimulainya tahun 2024, sejumlah lembaga keuangan memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan untuk Bitcoin. Prediksi harga yang mereka sajikan pun beragam, mulai dari kenaikan moderat di kisaran US$80.000, sampai ke lonjakan yang fantastis melebihi angka US$600.000.
Messari: Bitcoin Berpotensi Capai Paritas dengan Emas
Messari, nama terkenal dalam analitik kripto, memprediksi bahwa nilai Bitcoin siap melampaui angka US$600.000. Analisisnya ini menekankan pada ketahanan dan dominasi Bitcoin di pasar kripto, dengan menyebut kemampuannya untuk memimpin fase pemulihan serta menaungi mata uang digital lainnya.
Para analis di Messari berpendapat, “Baru-baru ini, kita telah menyaksikan Bitcoin dominance mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun, tetapi masih belum mendekati puncak tertinggi yang dicapai pada awal periode bull run tahun 2017 dan 2021. Bitcoin dominance menyusut dari 87% menjadi 37% pada tahun 2017. Bitcoin merebut kembali 70% selama fase konsolidasinya dan mencapai US$40.000 pada tahun 2021, sebelum turun lagi ke 38% pada puncak bubble. [Saat ini,] Kita baru saja menyentuh 54%. Masih ada ruang untuk konsolidasi [lebih lanjut].”
Meskipun menyadari adanya potensi tantangan yang menghadang di depan, seperti masalah regulasi di sektor DeFi dan perlambatan aktivitas NFT, pandangan Messari berakar pada kinerja historis Bitcoin dan keunggulan komparatifnya dibandingkan aset lain.
Terakhir, analis Messari menyimpulkan, “Kita mungkin tidak akan melihat kenaikan 100x lipat lagi untuk Bitcoin, tetapi aset ini dapat dengan mudah kembali mengungguli kelas aset mapan lainnya pada tahun 2024. Pada akhirnya, [tercapainya] paritas dengan emas akan menghasilkan harga lebih dari US$600.000 per BTC.”
VanEck: Arus Masuk Bitcoin akan Tiru Emas Pasca-ETF
VanEck, sebuah manajer investasi global, menetapkan prediksi harga sebesar US$275.000 untuk Bitcoin. Alasan mereka didasarkan pada meningkatnya permintaan akan aset “hard money“, seperti Bitcoin dan emas, terutama selama kemerosotan ekonomi.
Analis di VanEck menegaskan, “Mengingat tingkat utang yang lebih mengkhawatirkan di tingkat pemerintah daripada tingkat perusahaan atau rumah tangga, kami memperkirakan lebih dari US$2,4 miliar akan mengalir ke ETF Bitcoin spot AS yang baru disetujui pada Q1 2024 untuk menjaga harga Bitcoin tetap tinggi. Meski ada potensi volatilitas yang signifikan, harga Bitcoin tidak mungkin turun di bawah US$30.000 pada Q1 2024.”
VanEck menarik perbandingan antara kesuksesan awal ETF emas dan potensi ETF Bitcoin untuk mendatangkan aliran modal yang substansial, sehingga mampu mendongkrak nilai aset kripto tersebut. Di samping itu, perusahaan ini juga mengantisipasi peningkatan signifikan pangsa pasar Bitcoin dari emas, yang didorong oleh kesadaran pemilih yang meningkat terhadap kebijakan moneter dan potensi perubahan regulasi setelah pemilihan Presiden AS.
Terkait hal ini, para analis di VanEck memaparkan, “ETF GLD diluncurkan pada 18 November 2004, dan menerima arus masuk sekitar US$1 miliar dalam beberapa hari pertama peluncurannya, dan pada akhir Q1 2005, sekitar US$2,26 miliar ada di GLD… Jika kita menerapkan angka-angka ini pada pasar spot Bitcoin, kita akan mendapatkan arus masuk US$310 juta dalam beberapa hari pertama ETF BTC spot dan ~US$750 juta dalam satu kuartal.”
Pandangan Objektif dari ETC Group: Tipis di Atas US$100.000
ETC Group, yang merupakan pemain lainnya dalam sistem keuangan, memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan tipis melampaui angka US$100.000. Prediksinya ini didasarkan pada antisipasi mengenai akselerasi dalam hal adopsi Bitcoin, yang dipicu oleh Bitcoin halving yang akan datang pada bulan April 2024.
“Sementara beberapa pakar berpendapat bahwa, dari sudut pandang teoretis murni, Bitcoin halving seharusnya sudah ‘priced in‘ karena merupakan rahasia umum, kami menunjukkan secara empiris bahwa peristiwa-peristiwa ini diikuti oleh apresiasi harga yang signifikan di masa lalu. Lebih spesifik lagi, kami memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai rekor ATH baru selama tahun 2024 dan menembus US$100.000 pada akhir 2024,” begitu analis-analis di ETC Group menegaskan.
Proyeksi perusahaan ini mempertimbangkan berbagai metrik on-chain, seperti berkurangnya pasokan Bitcoin di crypto exchange dan peningkatan kepemilikan jangka panjang. Fenomena semacam ini menunjukkan pasar yang semakin ketat dan bisa mendorong kenaikan harga.
Analis di ETC Group menyimpulkan, “Persentase pasokan di crypto exchange berada pada level terendah 5 tahun, persentase pasokan yang terakhir aktif lebih dari 1 tahun berada pada rekor tertinggi sepanjang masa, ukuran pasokan tidak likuid menurut Glassnode berada pada rekor tertinggi sepanjang masa, gelombang HODL kap terealisasi selama lebih dari 3 bulan lebih tinggi daripada puncak siklus terakhir. Metrik-metrik on-chain ini menyiratkan bahwa pasokan likuid di crypto exchange relatif langka dan ada banyak ‘dry-powder‘ dalam hal distribusi pasokan selama siklus bull berikutnya.”
Prediksi Bitwise: Target Harga Bitcoin di Atas US$80.000
Bitwise, sebuah perusahaan manajemen aset terkemuka, memprediksi bahwa Bitcoin akan melampaui US$80.000. Keyakinan ini berasal dari kinerja luar biasa Bitcoin pada tahun 2023, yang berhasil mengungguli kelas aset utama.
“Bitcoin mengungguli kinerja semua kelas aset utama pada tahun 2023, naik 128%, sementara S&P 500 menghasilkan 21%, emas menghasilkan 12%, dan obligasi menghasilkan return 2%. Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut pada tahun 2024, dengan Bitcoin diperdagangkan di atas US$80.000 dan mencatat rekor ATH baru,” tulis para analis di Bitwise.
Perusahaan ini juga menyoroti dua katalis utama di balik pertumbuhan ini. Katalis pertama adalah peluncuran ETF Bitcoin spot. Lalu, yang kedua adalah Bitcoin halving, yang diperkirakan akan membatasi pasokan BTC baru sementara permintaan terus meningkat.
“Peluncuran ETF Bitcoin spot (diantisipasi pada awal 2024) diperkirakan akan membawa gelombang modal baru dari investor ritel dan institusional, sehingga meningkatkan permintaan terhadap Bitcoin. Sementara itu, pasokan Bitcoin baru yang diproduksi setiap tahun akan berkurang setengahnya setelah Bitcoin halving berikutnya pada April atau Mei 2024,” ungkap para analis di Bitwise.
Prediksi harga Bitcoin dari berbagai lembaga keuangan ini secara jelas menggambarkan lintasan potensial di tahun 2024. Walaupun angka spesifiknya bervariasi, semuanya secara kolektif menyoroti optimisme yang sama tentang masa depan Bitcoin. Prospek bullish ini didasarkan pada faktor-faktor seperti riwayat Bitcoin dominance, peningkatan adopsi yang diantisipasi usai Bitcoin halving, dan ekspektasi arus masuk modal dari peluncuran ETF Bitcoin spot yang baru.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi target harga Bitcoin (BTC) di tahun 2024 dari berbagai lembaga keuangan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
