Harga Bitcoin telah tergelincir di bawah US$90.300 dan kini diperdagangkan di sekitar US$89.900 setelah penurunan tajam yang membuat kerugian 30 hari melebar ke 16%. Para trader kini terpecah antara berharap akan terjadi bounce atau bersiap menghadapi penurunan yang lebih dalam.
Namun, grafik dan data on-chain mengarah pada satu gagasan sederhana: jika harga Bitcoin tidak segera merebut kembali level kunci ini, bottom berikutnya bisa terbentuk lebih rendah — kemungkinan di bawah US$80.000.
SponsoredAksi Jual Spot Menguat Seiring Cadangan Exchange Melonjak
Tekanan jual kini berubah karakter. Sebelumnya, penurunan BTC banyak dipicu oleh likuidasi long, namun dorongan itu kini memudar. Hanya di Binance saja, likuidasi long pada pasangan BTC/USDT berada di sekitar US$558 juta, sementara likuidasi short mencapai sekitar US$3,56 miliar. Angka ini lebih dari enam kali lipat, menunjukkan bahwa leverage di sisi long sudah ter-flush keluar. Ketika likuidasi mereda, penurunan harga mulai mencerminkan penjualan nyata, bukan penjualan paksa.
Hal itu juga dikonfirmasi oleh data cadangan exchange.
Antara 13 November hingga 18 November, cadangan Bitcoin di seluruh crypto exchange naik dari 2.380.595 BTC menjadi 2.396.519 BTC. Artinya, 15.924 BTC masuk ke exchange hanya dalam lima hari — sekitar US$1,43 miliar pada harga BTC saat ini.
Ini merupakan arus masuk tertinggi dalam beberapa pekan dan menjadi sinyal penjualan spot yang disengaja, mungkin juga panic selling. Holder memindahkan koin ke exchange untuk menjual atau bersiap menjual.
Sponsored SponsoredPeralihan dari penurunan akibat likuidasi menuju penurunan yang digerakkan oleh penjualan spot penting, karena biasanya membuat penurunan menjadi lebih terkendali, tetapi juga lebih persisten. Ini juga menjelaskan kenapa harga Bitcoin terus menghadapi tekanan meskipun leverage telah mereda.
Support Tipis Membuat Harga Bitcoin Rentan
Untuk memahami di mana harga Bitcoin bisa stabil, kita melihat UTXO Realized Price Distribution (URPD). URPD menunjukkan di mana para holder terakhir membeli koin mereka. Area-area ini berfungsi sebagai cluster support karena orang cenderung mempertahankan level entry mereka.
Sponsored SponsoredNamun, area antara US$89.600 hingga US$79.500 memiliki support yang sangat tipis. Hanya sedikit koin yang terakhir berpindah tangan pada rentang ini, sehingga hanya sedikit holder yang termotivasi untuk mempertahankannya.
Inilah sebabnya kehilangan US$90.300 sangat berbahaya. Jika Bitcoin gagal merebut kembali level ini, grafik dan peta URPD menunjukkan rentang luas yang lemah hingga ke area bawah US$80.000.
Struktur Fibonacci berbasis tren juga mendukung skenario ini. Harga Bitcoin telah bergerak turun dalam pola wedge sejak 6 Oktober. Garis tren bawahnya lemah karena hanya memiliki dua sentuhan bersih. Harga kini kembali meluncur ke arah garis tersebut, dan jika menembusnya, level Fibonacci extension di US$79.600 akan menjadi target logis berikutnya. Level ini hampir selaras sempurna dengan gap URPD.
SponsoredSupport jangka pendek di area US$82.000–US$84.500 menjadi buffer alias penyangga terakhir sebelum memasuki zona ini, menurut cluster URPD. Jika Bitcoin terus mencetak penutupan di bawah US$90.300, support-support inilah yang kemungkinan akan diuji berikutnya.
Skenario reversal masih mungkin, tetapi harga Bitcoin wajib merebut kembali beberapa level secara berurutan. Pertama adalah US$90.300, yang menjadi sinyal bahwa pasar menolak breakdown. Setelah itu, US$96.800 menjadi rintangan berikutnya. Dan akhirnya, pergerakan di atas US$100.900 akan membalik sentimen jangka pendek menjadi bullish.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!