Menurut beberapa analis Bitcoin ternama, harga BTC berpotensi anjlok hingga ke US$60.000 dalam beberapa bulan mendatang. Momentum Bitcoin terhenti baru-baru ini, dan kenaikan besar sebelumnya mungkin rapuh.
Beberapa analis memprediksi tren bullish di tahun 2025 untuk Bitcoin. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa harga akan mengalami penurunan tajam terlebih dahulu dalam jangka pendek sebelum siklus bullish masa depan terwujud.
Apakah Harga Bitcoin Akan Crash?
Prediksi harga Bitcoin ini dikompilasi oleh Ali Martinez, seorang analis terkemuka di industri ini. Momentum harga Bitcoin ke depan telah menurun tajam baru-baru ini. Ini lantas memicu kekhawatiran bahwa target US$110.000 pada Malam Tahun Baru menjadi tidak realistis.
Sementara itu, beberapa analis terkemuka berpendapat bahwa kurangnya support pada berbagai level harga serta tekanan pasokan yang ada dapat menyebabkan BTC terjatuh lebih jauh.
“Kita sekarang memulai perdagangan Senin di bawah US$95.000. Ini sangat, sangat buruk. Kita mulai merosot ke kisaran US$92.000. Jika terlalu dekat… ini seperti membuka Kotak Pandora menuju crash besar. Kemungkinan untuk mencapai US$73.000 telah meningkat secara signifikan. Kita berada di garis support terakhir,” ujar Tone Vays.
Selama seminggu terakhir, harga Bitcoin berada di “area support kunci” antara US$97.000 hingga US$93.800. Jika nilainya terpeleset ke bawah kisaran ini, kita dapat menyaksikan drop tajam ke US$70.000. Sebab, hanya ada sedikit support di bawah level tersebut. Dan sayangnya, harga BTC saat ini berada di ujung bawah kisaran ini.
Ali Martinez juga mencatat beberapa tren yang mencerminkan kegelisahan yang meningkat di komunitas Bitcoin. Sebagai contoh, lebih dari US$3 miliar BTC dikirim ke exchange dalam sepekan terakhir, sementara crypto whale Bitcoin membatasi eksposur mereka. Sementara ETF, yang biasanya menjadi sumber imbal hasil besar, juga mencatat arus keluar lebih dari US$1 miliar.
Prediksi bullish untuk masa depan pun disertai nada pesimisme. Misalnya, analis dari podcast Into the Cryptoverse membandingkan pergerakan harga Bitcoin dengan Invesco QQQ pada tahun 90-an. Saham tersebut mengalami lonjakan mirip dengan BTC tahun ini, kemudian crash secara dramatis, dan akhirnya bangkit melampaui bull market pertamanya.
“Bitcoin satu tahun dari sekarang, saya pikir, akan berada di sekitar US$250.000. Tapi, mengingat volatilitasnya yang sangat tinggi, Mark Newton, teknisi kami, memperkirakan siklus Bitcoin akan sedikit turun awal tahun depan, mungkin mencapai US$60.000 sebelum naik ke US$250.000,” ujar Thomas Lee, CIO Fundsrat Capital sekaligus Kontributor CNBC.
Terlepas dari kekhawatiran jangka pendek, manajer aset besar tetap memberikan prospek bullish yang tegas pada aksi harga Bitcoin. Bitwise, misalnya, baru-baru ini menyatakan BTC bisa mencapai US$200.000 pada 2025, didorong oleh pertumbuhan yang konsisten. Tak kalah berani, Pantera Capital bahkan memperkirakan Bitcoin akan melonjak hingga US$740.000 pada 2028.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.