Trusted

Ini Alasan Harga Bitcoin Naik dan Turun Hampir 10% dalam Tempo 1 Hari

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin secara mengejutkan naik dan turun hampir 10% dalam waktu singkat.
  • Semua itu terjadi hanya dalam sehari pada Rabu (26/4) kemarin.
  • Menariknya, penurunan harga Bitcoin didorong oleh ‘informasi yang kebenarannya patut dipertanyakan’.
  • promo

Harga Bitcoin secara mengejutkan naik dan turun hampir 10% dalam waktu singkat. Semua itu terjadi hanya dalam sehari pada Rabu (26/4) kemarin.

Berdasarkan data di Binance, harga Bitcoin awalnya diperdagangkan di level US$27.389. Kemudian, harganya sempat melonjak menjadi US$30.036. Namun, kurang dari 6 jam berikutnya, harga BTC jatuh ke level US$27.235.

Kenaikan harga Bitcoin didorong oleh sentimen krisis bank yang kembali muncul lewat First Republic Bank. Sementara itu, penurunan harga Bitcoin didorong oleh ‘informasi yang kebenarannya patut dipertanyakan’.

Sentimen yang Dorong Turunnya Harga Bitcoin 

Cerita bermula ketika akun Twitter db (@tier10k), yang populer di komunitas kripto dalam memberikan informasi terbaru, memberi tahu bahwa crypto wallet yang terkait dengan Mt.Gox dan crypto wallet yang terkait dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dari penyitaan Bitcoin, melakukan sejumlah transaksi. Informasi itu didapatkan dari Arkham Alert, yang merupakan platform analitik blockchain.

Di sisi lain, akun Twitter Arkham, dalam waktu yang berdekatan juga sempat menginformasikan bahwa Jump Trading mendepositkan sekitar US$26,6 juta dalam bentuk BTC ke berbagai alamat deposit crypto exchange termasuk Binance, OKX, dan Bybit.

Inilah sejumlah sentimen yang dinilai mendorong turunnya harga Bitcoin dari yang sempat menyentuh harga US$30.000, kemudian turun kembali ke sekitar level US$27.000.

Namun dalam perkembangannya, sejumlah komunitas kripto menilai informasi dari Arkham Alert tidak benar. Sebab, tidak ada pergerakan dari crypto wallet yang dikelola oleh Pemerintah AS. Arkham diperkirakan menyoroti transaksi kecil yang membuat informasinya agak menyesatkan.

Terkait informasi Arkham Alert hingga pergerakan dari Jump Trading, open interest (OI) di futures market kripto secara global diperkirakan sempat turun sekitar 15% dalam satu jam.

Menariknya, informasi market yang kebenarannya patut dipertanyakan ini, secara tidak langsung memicu posisi long di futures market pada aset Bitcoin mengalami likuidasi sekitar US$800 juta dalam waktu 2 jam.

Hal inilah yang membuat harga Bitcoin naik hampir 10% dan kemudian turun hampir 10% hanya dalam waktu 24 jam.

Pihak Arkham Berikan Klarifikasi

Dalam klarifikasinya, pihak Arkham mengklaim bahwa peringatan yang mereka berikan datang setelah harga Bitcoin jatuh. Jadi, peringatan yang mereka berikan bukan pemicu turunnya harga BTC.

“Baik peringatan maupun sebuah cuitan Twitter tidak dapat menyebabkan penurunan tajam harga Bitcoin hari ini. Sebab, penurunan harga Bitcoin terjadi sebelumnya, sementara peringatan dan cuitan di Twitter dikirim setelahnya,” jelas pihak Arkham.

Arkham yang menyarankan pengguna untuk memeriksa ulang dan memverifikasi data secara onchain sebelum membuat keputusan berdasarkan sebuah informasi mendapat olok-olok dari komunitas kripto.

Chain analytics tool memberi tahu kita untuk memeriksa chain [terlebih dahulu],” tulis seorang netizen di Twitter.

Berdasarkan kronologi waktu yang dibuat oleh seorang netizen di Twitter, ada dugaan bahwa aksi Jump Trading memicu perubahan harga Bitcoin. Sebab, informasi perusahaan perdagangan itu melakukan deposit ke sejumlah crypto exchange muncul sebelum harga BTC jatuh.

Minat Beli Bitcoin Menguat Setiap Kali Krisis Perbankan Muncul

Terlepas dari rumor yang sempat mengagetkan market tersebut, data CoinGecko menunjukkan bahwa saat ini harga Bitcoin telah berada di sekitar level US$29.000.

Ketidakpastian nasib First Republic Bank telah menghidupkan kembali narasi seputar posisi Bitcoin sebagai safe haven, jenis investasi yang akan bertahan atau meningkat nilainya selama masa gejolak market.

Awal bulan ini, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, Arthur Hayes, memberi tahu bahwa kripto berfungsi sebagai lindung nilai terhadap risiko dari sistem perbankan tradisional.

Selain itu, data menunjukkan bahwa indikator koefisien korelasi Bitcoin dengan pasar saham telah turun sejak awal bulan April ini. Sedangkan, korelasi Bitcoin dengan emas semakin kuat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori