Bitcoin anjlok tajam dalam beberapa hari terakhir, drop ke level terendah enam bulan seiring menguatnya momentum bearish. Crash ini membawa BTC melewati level-level psikologis penting dan membuat trader bersiap menghadapi potensi pelemahan lanjutan.
Namun, terlepas dari tekanan tersebut, beberapa indikator mengisyaratkan peluang menarik mulai muncul di balik permukaan.
SponsoredBitcoin Bisa Mengulang Sejarah
Relative Strength Index (RSI) telah memasuki zona oversold (jenuh jual) untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan, menandakan tekanan jual yang ekstrem. Terakhir kali Bitcoin memasuki kondisi oversold adalah pada Februari, periode yang kemudian diikuti oleh pemulihan signifikan. Kondisi oversold umumnya mengisyaratkan potensi reversal, namun timing-nya tetap tidak bisa dipastikan.
Selama fase oversold sebelumnya, Bitcoin turun ekstra 10% sebelum rebound dimulai. Pola serupa kali ini dapat membawa BTC menuju US$77.164 sebelum pembeli kembali mengambil alih. Jika penurunan bisa ditahan dan level tersebut tidak disentuh, rebound dapat terjadi lebih cepat.
Indikator momentum makro juga mengarah pada undervaluation. MVRV Ratio Bitcoin berada di -14%, level terendah dalam tiga tahun. MVRV 30 hari mengirim dua sinyal jelas: holder saat ini berada dalam kondisi rugi, dan BTC undervalued relatif terhadap pola historis. Lingkungan ini biasanya memperlambat tekanan jual dan meningkatkan akumulasi.
Zona antara -8% hingga -18% secara historis dikenal sebagai “zona peluang”, sebuah rentang di mana tekanan bearish biasanya jenuh. Ketika penjual kelelahan, akumulasi cenderung meningkat, sehingga memberi dukungan bagi fase pemulihan berikutnya.
SponsoredHarga BTC Turun ke US$85.000
Bitcoin parkir di US$85.860 pada waktu publikasi dan masih bertahan di atas support krusial US$85.204. Berdasarkan indikator saat ini, BTC mungkin mengalami sedikit koreksi lanjutan sebelum akhirnya bisa memantul. Terutama jika kondisi oversold makin dalam.
Lanjutan pola bearish dapat membawa Bitcoin ke US$77.164, selaras dengan pola historis RSI. Adapun skenario lain ialah koreksi menuju US$80.000 jika BTC kehilangan support US$85.204 dan kemudian US$82.503. Keduanya mencerminkan tekanan jual yang berkelanjutan sebelum tibanya stabilisasi.
Seumpama Bitcoin berhasil rebound dari level terkini, BTC dapat merangkak naik ke US$86.822 dan retest US$89.800. Pergerakan yang lebih perkasa bahkan akan membuka peluang untuk flipping US$91.521 menjadi support dan mendongkrak BTC ke US$95.000. Hal ini akan membuyarkan prospek bearish dan sekaligus menandakan pemulihan yang lebih solid.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!