Michael Saylor, CEO dan co-founder MicroStrategy, meyakinkan pihak Silvergate Bank bahwa perusahaannya akan memberikan jaminan alternatif untuk pinjaman US$205 juta, apabila harga bitcoin turun di bawah US$3.562.
Sebagai perusahaan yang harga sahamnya terpengaruh dengan Bitcoin, penurunan harga bitcoin selama 24 jam terakhir hingga menyentuh US$29 ribu tentunya menimbulkan kekhawatiran. Muncul ketakutan bila cadangan bitcoin milik MicroStrategy tak mampu mencukupi jaminan pinjaman US$205 juta yang diperolehnya.
“MicroStrategy memiliki jaminan berjangka US$205 juta dan perlu untuk mempertahankan US$410 juta sebagai jaminan,” ujar sosok Bitcoin maxi ini.
Adapun pinjaman yang dimaksud Saylor adalah dana yang diperoleh MacroStrategy, anak perusahaan MicroStrategy, dari Silvergate Bank saat bulan Maret kemarin. Untuk mendapatkan pinjaman senilai US$205 juta tersebut, MacroStrategy menandatangani Persetujuan Kredit dan Sekuritas dengan Silvergate Bank, serta menggunakan bitcoin yang dimiliki oleh pihak ketiga dan cadangan tunai sebesar US$5 juta sebagai jaminan.
Menurut perjanjian, MicroStrategy harus memastikan bahwa rasio pinjaman terhadap nilai selalu dijaga pada posisi 50%, di luar dari cadangan tunai US$5 juta yang ada di akun Silvergate. Per 31 Maret 2022, MicroStrategy telah menjanjikan 19.466 BTC yang disimpan sebagai jaminan. Saat itu, nilai bitcoin yang dijaminkan MicroStrategy dianggap bernilai US$914 juta, dengan asumsi setiap bitcoin bernilai sekitar US$46.000.
MicroStrategy Masih Punya Banyak Bitcoin untuk Jaminan
Pada harga bitcoin saat ini, yaitu sekitar US$31.000, jumlah bitcoin yang dijanjikan itu nilainya hanya sekitar US$583 juta. Menurut CFO MicroStrategy, Phong Le, pihaknya baru akan mendapat margin call, ketika harga bitcoin menyentuh US$21.000. Dalam konteks ini, margin call merujuk pada permintaan pemberi pinjaman kepada penerima pinjaman untuk mempertahankan rasio pinjaman terhadap nilai dengan nilai tertentu.
“Kami memiliki lebih banyak yang bisa kami kontribusikan dalam hal ini, bila kami mengalami volatilitas ke bawah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Michael Saylor pun sedang menyiapkan skenario di bawah US$10.000. Rencana itu menunjukkan bahwa perusahaannya dapat menjanjikan hingga 115.109 BTC. Bitcoin tambahan ini akan memastikan pinjaman akan tetap berada di rasio 50%, apabila harga bitcoin sampai turun ke level US$3.562. Meski demikian, ia tidak menjelaskan dari mana asalnya jaminan tersebut.
Beberapa pihak menganggap skenario ini tidak mungkin. Seorang pengguna Twitter dengan nama pengguna @ZanderQuinn1 merespon rencana Saylor melalui cuitan. Menurutnya, bitcoin tidak akan mencapai serendah perkiraan Saylor, mengingat komputer Antminer, yang digunakan untuk menciptakan bitcoin baru, harganya saja sudah sekitar US$6.000 hingga US$8.000.
“…Bitcoin tidak akan pernah mengalami [harga] 3 ribu lagi, satu antminer harganya sekitar 6-8 ribu,” tulis @ZanderQuinn1.
- Baca juga: MicroStrategy Rilis Laporan Keuangan Q1 2022, Pendapatan Menurun akibat Imbas Performa Bitcoin
Michael Saylor Tak Hiraukan Kondisi Market Bitcoin
Simpanan bitcoin MicroStrategy mengalami penurunan nilai hingga di bawah rata-rata harga pembelian mereka, ketika harga 1 bitcoin turun di bawah US$30.700 kemarin (10/5). Selain itu, harga saham MicroStrategy sendiri juga menurun sebanyak 58% tahun ini. Kondisi tersebut menunjukkan sentimen yang masam terhadap saham teknologi, menurut laporan Barron’s.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Saylor nampaknya tak terpengaruh dengan situasi yang ada dan berniat untuk membeli bitcoin lebih banyak lagi. Perusahaannya memiliki 129.218 BTC per 4 April 2022, yang nilainya lebih dari US$4 miliar. Jumlah tersebut 2,5 kali lipat lebih banyak daripada kompetitor terdekatnya, Tesla.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.