Harga Ethereum (ETH) terus anjlok sejak awal April lalu, ketika menyimpang (deviate) di atas resistance horizontal jangka panjang yang krusial.
Meskipun hal ini bisa mengakibatkan penurunan lebih lanjut, kedua wave count bullish dan bearish masih valid. Jadi, arah tren jangka panjangnya masih belum jelas.
ETH adalah native token dari blockchain Ethereum buatan Vitalik Buterin.
Harga Ethereum (ETH) Gagal Mempertahankan Kenaikan
Prospek pada time frame mingguannya cenderung condong ke arah bearish, tetapi juga memberikan beberapa sinyal yang saling kontradiktif.
Pada awal April, harga Ethereum berhasil mencetak level tertinggi tahunannya di level US$2.151, dan tampaknya bergerak di atas area resistance US$1.950. Namun, setelah mengalami penurunan yang signifikan pada minggu berikutnya, harga ETH terperosok di bawah area tersebut dan memvalidasinya sebagai resistance (ikon merah).
Oleh karena itu, breakout sebelumnya kini dianggap sudah tidak valid lagi. Pergerakan ini dinilai bearish karena para pembeli gagal mempertahankan kenaikan harga. Sementara itu, area support terdekatnya terletak di level US$1.600.
Namun, indikator Relative Strength Index (RSI) mingguannya masih bernada bullish. Umumnya, para trader menggunakan RSI untuk mengevaluasi apakah pasar sedang dalam kondisi overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual), dan dari situ mereka bisa menentukan apakah harus mengakumulasi ataukah menjual aset.
Pembacaan RSI yang berkisar di atas 50 dan tren yang naik menunjukkan bahwa para bull masih unggul, namun sebaliknya, jika pembacaannya di bawah 50, kebalikannya lah yang akan terjadi. Sementara itu, pembacaan RSI ETH saat ini berkisar di atas 50, sehingga mengindikasikan sinyal tren bullish.
Bagaimana Sinyal dari Analisis Wave Count?
Ada dua wave count potensial untuk harga Ethereum (ETH) di masa depan. Wave count yang pertama adalah bearish, yang menyatakan bahwa harganya telah menyelesaikan struktur korektif A-B-C. Jika benar begitu, pergerakan turun signifikan bisa menyeret harganya turun ke level terendah baru.
Dengan memanfaatkan teori Elliott Wave ini, para analis teknikal dapat mempelajari pola harga jangka panjang dan psikologi investor yang berulang untuk menentukan arah tren.
Dalam count potensial ini, gelombang A:C memiliki rasio Fib yang persis 1:1, yang paling umum dalam struktur semacam ini. Harga ETH pada akhirnya akan turun di bawah US$1.000 jika hitungan (count) tersebut benar.
Sementara itu, bullish count menunjukkan bahwa kenaikan tersebut adalah struktur gelombang 1-2/1-2 yang bullish. Artinya, harga ETH saat ini tengah berada di sub-wave dua (putih) dari gelombang tiga (hitam).
Faktanya, ini adalah count yang bernada sangat bullish, yang mana kemiringan kenaikan harganya akan semakin menguat begitu harganya memulai sub-wave tiga.
Agar hitungannya benar, ETH harus memantul di area support US$1.600 dan memulai pergerakan naik yang tajam di atas US$2.000.
Karena 1-2 kedua harus memiliki kemiringan yang lebih curam daripada yang pertama, jika harganya mengalami breakdown di bawah kemiringan yang pertama (hitam), count tersebut akan menjadi tidak valid.
Kesimpulannya, tren harga ETH di masa depan akan ditentukan oleh apakah harganya akan mengalami breakdown di bawah US$1.600 ataukah justru berhasil bergerak di atas US$1.950.
Jika skenario pertama yang terjadi, ETH diprediksi akan mengalami penurunan minimal sampai ke level US$1.000. Namun, harga ETH juga berpotensi melesat naik ke level US$2.500 jika skenario kedua yang terjadi.
Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan harga Ethereum (ETH) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.