Harga XRP terpantau telah naik signifikan sejak berhasil menyelamatkan harganya dari ancaman breakdown pada tanggal 2 Januari lalu. Harga closing hariannya berada di atas U$0,384, dan tingkat kenaikannya berpotensi akan semakin tinggi.
Setelah lebih dari dua tahun berlalu sejak agenda snapshot-nya berlangsung, para holder XRP akhirnya menerima airdrop Flare (FLR) pada 9 Januari lalu. Pada tanggal tersebut, holder XRP menerima distribusi sebanyak 15% dari keseluruhan alokasi token. Sedangkan, 85% lainnya akan mereka terima secara bertahap setiap bulannya selama periode berikutnya dalam waktu 36 bulan.
Sementara itu, harga XRP sendiri telah menunjukkan respons positif terhadap agenda tersebut dan mengalami aksi kenaikan harga yang terakselerasi pada 11 Januari. Namun, penting untuk dicatat juga bahwa kasus Ripple vs SEC yang sedang berlangsung kemungkinan belum akan rampung sampai dengan Q2/2023. Terlepas dari positif ataukah negatif resolusi yang akan menjadi akhir dari kasus tersebut nantinya, yang pasti keduanya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi harga XRP.
Harga XRP Terhindar dari Aksi Breakdown
Harga XRP telah mengalami kenaikan di sepanjang garis ascending support sejak mencapai harga minimum US$0,287 pada 14 Juni tahun lalu. Dan sampai saat ini, harganya tercatat sudah memantul pada garis tersebut sebanyak lima kali (ikon hijau). Pada tanggal 2 Januari, bisa terlihat bahwa harga Ripple akhirnya berhasil menjebol garis support yang sudah ada selama 202 hari.
Akan tetapi, ternyata XRP juga membentuk sumbu bawah (lower wick) yang panjang dan candlestick bullish di hari yang sama (ikon hitam). Alhasil, kondisi ini menyelamatkannya dari ancaman breakdown tersebut dan menjadi katalis aksi kenaikan harganya saat ini yang sudah terakselerasi selama 24 jam terakhir. Sementara itu, harga XRP hari ini (13/1) tepat di bawah area resistance US$0,384.
Kenaikan harga yang sedang berlangsung juga menyebabkan indikator RSI-nya mampu menjebol garis descending resistance (hitam) dan bergerak di atas 50. Kedua hal ini dianggap sebagai pertanda tren bullish. Bila tren naik harganya berlanjut, area resistance berikutnya akan berada di titik US$0,384.
Lalu, jika harga XRP berhasil bergerak di atasnya, titik resistance berikutnya akan berada di level US$0,410. Di sisi lain, apabila nantinya terjadi aksi penolakan, maka akan mengantarkan harganya kembali ke garis ascending support di titik US$0,350.
XRP/BTC Berjuang Keras untuk Pertahankan Kenaikan Harga
Pasangan XRP/BTC berhasil menjebol garis descending resistance pada April 2021 lalu. Meskipun aksi breakout sempat terjadi, pasangan aset ini gagal mempertahankan tren naiknya dan tidak dapat merebut kembali area resistance 3.650 satoshi. Padahal, hal tersebut diperlukan agar trennya bisa berubah menjadi bullish.
Namun, aset digital tersebut saat ini masih diperdagangkan di atas garis ascending support (garis putus-putus).
RSI mingguannya berada di level 50, dan merupakan sinyal bahwa trennya masih netral. Akibatnya, arah pergerakan XRP/BTC di masa depan masih belum jelas. Aksi breakout di atas 3650 satoshi ataupun aksi breakdown di bawah garis ascending support nantinya berpotensi bakal menentukan arah tren berikutnya.
Dengan demikian, kesimpulannya adalah aksi harga untuk pasangan XRP/USDT terlihat lebih bullish daripada XRP/BTC. Jika harganya mampu menjebol pola symmetrical triangle, itu akan memberikan sinyal bahwa tren untuk XRP/USDT adalah bullish. Sedangkan, jika berhasil merebut kembali area 3.650 satoshi, maka akan membuat tren XRP/BTC menjadi bullish pula.
Bagaimana pendapat Anda tentang kenaikan harga XRP baru-baru ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
