Trusted

Haun Ventures Dorong Regulator AS Buat Aturan terkait Partisipasi dalam DAO

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Haun Ventures mengajukan petisi kepada Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS).
  • Petisi tersebut berisi dorongan pembuatan aturan yang diharapkan memberikan kepastian terkait aktivitas individu yang berpartisipasi dalam tata kelola DAO.
  • Pihak Haun Ventures menilai bahwa setiap orang seharusnya menginginkan tata kelola yang lebih bertanggung jawab di web3.
  • promo

Haun Ventures pada hari Senin (31/10) mengajukan petisi kepada Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan untuk mendorong dimulainya proses pembuatan aturan yang mereka harap akan memberikan kepastian terkait aktivitas individu yang berpartisipasi dalam tata kelola decentralized autonomous organization (DAO).

Venture capital (VC) yang dipimpin oleh Katie Haun, mantan general partner di Andreessen Horowitz (a16z), ini menilai bahwa setiap orang seharusnya menginginkan tata kelola yang lebih bertanggung jawab di web3.

DAO mewakili model tata kelola baru yang didemokratisasi, model yang memberdayakan para partisipan untuk secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan kolektif dan menyelaraskan kepentingan para pemangku kepentingan dengan lebih baik. DAO disebut membantu membuka kerangka kerja terdesentralisasi dan terdistribusi secara ekonomi untuk pengembangan teknologi.

Tindakan Penegakan CFTC Tebar Ketakutan bagi Partisipan DAO

Mereka menilai tindakan penegakan CFTC pada 22 September lalu terhadap Ooki DAO adalah langkah mundur yang besar. Tindakan itu dinilai sebagai contoh terbaru mengapa ‘regulasi penegakan’ buruk bagi supremasi hukum.

“Dari apa yang kami lihat dan dengar, dampak dari aksi tersebut telah menyuntikkan ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan, di antara para pembangun dan partisipan di DAO,” tulis Haun Ventures.

Teori hukum yang dipakai oleh CFTC dinilai sebagai ‘pedang Damocles’ bagi para partisipan DAO. Para holder token DAO mana pun, yang menggunakan tokennya untuk berpartisipasi dalam tata kelola, bahkan jika mereka memilih untuk menentang proposal yang dianggap tidak masuk akal, atau bila mereka telah memilih dan kemudian membuang token itu, pihak-pihak ini berpotensi dapat dimintai pertanggungjawaban berdasarkan teori CFTC.

“Bayangkan setiap kontributor Wikipedia, dulu dan sekarang, bertanggung jawab secara pribadi atas pelanggaran hak cipta di platform itu,” imbuh pihak Haun Ventures.

Pendekatan Agresif CFTC Dapat Batasi Inovasi

Hingga CFTC mengeluarkan perintahnya, komunitas web3 tidak memiliki pemberitahuan yang berarti bahwa tindakan token voting di DAO dapat mengekspos holder token itu untuk pertanggungjawaban pribadi yang signifikan.

Bagi Haun Ventures, kurangnya pemberitahuan dari regulator adalah masalah besar. Mereka menilai taruhannya tinggi. Pasalnya, ada banyak protokol diatur oleh DAO yang dibangun dengan ambang batas suara minimum.

Jika para holder token berhenti memberikan suara secara massal dalam tata kelola DAO, akan menjadi mustahil untuk memperbarui suatu protokol; atau yang lebih buruk lagi menjadi tidak mungkin untuk menambal kerentanan suatu protokol sehingga menciptakan peluang terjadinya eksploitasi.

Ketakutan para holder token untuk berpartisipasi dalam DAO karena pendekatan agresif CFTC terhadap kewajiban peserta DAO dapat sangat membatasi inovasi teknologi yang baru lahir tetapi berkembang di AS. Mengingat dampaknya terhadap inovasi, Haun Ventures menilai penting bagi industri untuk terlibat di sini.

“Dengan memulai proses pembuatan aturan, ‘bola’ [tanggung jawab] sekarang berada di pengadilan CFTC untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap tepat, dan bola harus memberi tahu kami tentang keputusannya,” papar Haun Ventures.

Mungkin ada periode pemberitahuan dan komentar terkait proses pembuatan aturan ini, ketika regulator akan meminta masukan publik tentang prospek aturan terkait. Jika petisi Haun Ventures ditolak, CFTC harus menjelaskan alasannya.

“Harapan tulus kami adalah petisi ini menyebabkan CFTC memprioritaskan pembuatan peraturan proaktif untuk memberikan kejelasan kepada para pembangun dan partisipan web3, dibandingkan hanya mengatur dengan penegakan,” catat Haun Ventures.

Mereka tidak mengelak bahwa akan selalu ada aktor jahat yang akan mencoba menggunakan teknologi baru untuk tujuan terlarang. CFTC serta lembaga pemerintah lainnya dinilai dapat dengan bijaksana menegakkan hukum terhadap mereka.

Namun, pihak Haun Ventures menilai pada umumnya ada jauh lebih banyak orang yang mencoba menggunakan teknologi baru untuk kebaikan daripada keburukan. Sehingga, CFTC sebagai regulator dinilai harus terlibat dengan komunitas di balik banyak DAO.

Bagaimana pendapat Anda tentang petisi dari Haun Ventures terkait regulasi DAO ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori