Menurut Kementerian Keuangan Rusia, para pelaku bisnis Rusia yang beroperasi di wilayah Federasi Rusia sudah mulai beralih ke aset kripto untuk melakukan transaksi lintas batas. Transisi itu kabarnya akan mampu menjadi ‘tameng’ untuk melindungi perusahaan-perusahaan Rusia tersebut dari serangan sanksi yang berlaku di lingkup lintas batas.
Dengan memanfaatkan aset kripto, segenap perusahaan di Rusia sudah mulai berhasil mengatasi masalah terkait sanksi yang dijatuhkan kepada negaranya. Dalam hal ini, mereka tetap memilih menggunakan aset kripto meskipun Federasi Rusia sendiri belum menerapkan regulasi kripto yang komprehensif.
Direktur Departemen Kebijakan Keuangan di Kementerian Keuangan, Ivan Chebeskov, juga sempat mengatakan hal ini dalam suatu wawancara.
Namun, dalam wawancara tersebut, Chebeskov tidak menyebutkan secara spesifik terkait perusahaan mana saja yang ia maksudkan. Meskipun demikian, tercatat bahwa jumlah transaksinya telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Prestasi ini berhasil tercapai dalam periode yang sama dengan semakin ketatnya pemberlakuan sanksi untuk Rusia.
Perusahaan Rusia dan Negara yang ‘Tidak Bersahabat’
Vladimir Gamza, yang menjabat sebagai Kepala Kamar Dagang dan Industri Federasi Rusia, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan di wilayah Federasi Rusia utamanya menggunakan aset kripto untuk melakukan transaksi dengan negara-negara yang tidak bersahabat. Beberapa di antaranya adalah Amerika Serikat (AS), Ukraina, Norwegia, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Harapannya, sebelum akhir tahun ini, lembaga otoritas Rusia sudah bisa memperkenalkan persyaratan legislatif untuk transaksi lintas batas memakai aset kripto. Akan tetapi, terlepas dari itu semua, lembaga otoritas di Federasi Rusia sendiri masih tidak berniat untuk melegalkan peredaran aset kripto di wilayahnya.
Rubel Digital
Terlepas dari sentimen positif otoritas Rusia terhadap penggunaan aset kripto di luar negeri, Bank Sentral Federasi Rusia tampaknya justru kurang optimis. Pasalnya, alih-alih menggunakan aset kripto, Bank Sentral Federasi Rusia lebih mendukung penggunaan rubel digital. Mata uang digital tersebut saat ini sedang menjalani tahap uji coba di sekelompok kecil bank di Rusia.
Sehubungan dengan hal itu, Kepala Bank Sentral Federasi Rusia, Elvira Nabiullina, mengungkapkan bahwa regulator tertinggi keuangan Rusia tersebut berambisi untuk menggenjot penggunaan rubel digital dalam transaksi lintas batas. Pihaknya juga telah menambahkan fungsi tersebut pada sistem prototipe rubel digital agar dapat berinteraksi dengan berbagai sistem moneter yang berbeda. Namun, dia juga mengakui bahwa penerapan sistem itu tidak terlalu bergantung pada Federasi Rusia, melainkan pada kesiapan pihak lain. Jadi, masih belum jelas akan seberapa populer rubel digital nantinya jika sudah bisa digunakan untuk fungsi tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.