Holder jangka panjang Bitcoin (BTC) mulai giat mencairkan profit sejak harga aset ini berusaha menggapai target US$100.000. Akibatnya, harga Bitcoin terkoreksi ke US$93.000, berimbas pula ke nilai kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan.
Lantas, benarkah harga Bitcoin sedang rebound? Trader jangka pendek mungkin ingin mengetahui jawabannya dan analisis on-chain ini mengulas peluangnya.
Aktivitas Seputar Bitcoin Menurun, Holder Cairkan Profit
Menurut CryptoQuant, rasio output keuntungan jangka panjang Bitcoin telah melonjak ke 2,86. Rasio ini mengukur aktivitas holder jangka panjang yang telah memegang koin selama lebih dari 155 hari.
Ketika rasio ini lebih dari 1, itu berarti holder jangka panjang Bitcoin ini menjual dengan untung. Sebaliknya, jika rasio output keuntungan kurang dari 1, itu artinya holder menjual dengan rugi. Karena sekarang angka ini lebih tinggi, berarti para holder ini sedang merealisasikan untung dari kenaikan harga baru-baru ini.
Di samping itu, perlu dicatat bahwa aksi ambil untung ini adalah rekor tertinggi yang dilakukan holder sejak 30 Agustus. Jika ini berlanjut, harga BTC berisiko terjatuh ke bawah zona US$93.000.
Tak hanya itu, faktanya alamat aktif di jaringan Bitcoin juga menukik tajam pekan ini. Fenomena ini bisa menjadi masalah untuk harga sang aset kripto andaikata tren ini tetap sama. Adapun alamat aktif membantu mengukur jumlah alamat unik yang terlibat dalam transaksi, mencerminkan keterlibatan pengguna dengan blockchain.
Ketika alamat aktif menanjak, itu artinya aktivitas jaringan dan adopsi semakin berkembang. Sebaliknya, aksi turun mencerminkan kian surutnya partisipasi.
Per 26 November, alamat aktif Bitcoin hampir mencapai 1 juta, menunjukkan daya tarik yang signifikan. Namun, pada waktu publikasi, angka tersebut drop tajam menjadi 768.000. Jika aktivitas alamat aktif terus melandai, ini bisa menandakan sentimen pasar yang melemah dan berpotensi menyebabkan koreksi harga lebih jauh, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Prediksi Harga BTC: Waktunya Amblas ke Bawah US$90.000?
Pada grafik harian, harga Bitcoin sudah turun ke bawah garis putus-putus indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR). Alat teknikal ini membantu mendeteksi level support dan juga resistance.
Garis putus-putus di bawah harga berarti terdapat support yang kokoh. Sementara garis di atas harga menunjukkan resistance yang bisa menyebabkan koreksi. Saat ini, Bitcoin sedang menemui resistance, atau mengalami skenario yang kedua.
Jika resistance tetap utuh, maka harga BTC bisa terperosok ke US$84.640. Akan tetapi, andaikata holder jangka panjang mulai mengurangi laju aksi ambil untung, nilai Bitcoin berpeluang naik dan sekaligus berpotensi mencetak level US$99.811.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.