Trusted

Pemerintah Honduras Larang Institusi Terlibat dalam Perdagangan Kripto

3 menit
Oleh Adi Wira
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Honduras, melalui CNBS, melarang setiap institusi dalam yurisdiksinya melakukan transaksi kripto untuk tujuan apa pun.
  • Langkah ini muncul setelah Honduras mendirikan sebuah zona khusus bernama Prospera yang mengakui Bitcoin sebagai legal tender di wilayah tersebut.
  • Di sisi lain, Bank Sentral Honduras (BCH) masih terus menggarap proyek CBDC.
  • promo

Setelah sempat menaruh hati pada aset digital, pemerintah Honduras, melalui Komisi Perbankan dan Asuransi Nasional (CNBS), mulai putar haluan dan memperketat akivitas kripto bagi industri yang diawasinya. Menurut laporan Reuters, setiap institusi yang ada di dalam yurisdiksi CNBS dilarang untuk melakukan transaksi kripto untuk tujuan apa pun.

Larangan itu muncul setelah salah satu regulator pengawas pasar di Honduras itu merilis resolusi baru yang dimaksudkan untuk membatasi segala bentuk aktivitas mata uang vitrual, termasuk stablecoin dan non-fungible token (NFT). Selain itu, memfasilitasi perdagangan maupun transaksi aset kripto juga termasuk dalam pembatasan.

Tingginya risiko akan tindak penipuan dan pencucian uang dituding menjadi alasan utama regulator untuk bersikap keras terhadap sektor tersebut.

“Setiap lembaga yang ada di bawah pengawasan CNBS dilarang untuk menyimpan, berinvestasi, memfasilitasi atau memperdagangkan mata uang kripto dan turunannya yang tidak diterbitkan oleh bank sentral.”

Hal itu menjadi anomali. Pasalnya, pada awal tahun ini, muncul zona ekonomi khusus bernama Prospera yang mengakui Bitcoin (BTC) sebagai legal tender. Setiap transaksi yang terjadi di area tersebut bisa dibayar menggunakan BTC.

Saat itu, Jorge Colindres, Pejabat Manajer dan Komisaris Pajak Prospera ZEDE (Zona untuk Ketenagakerjaan dan Pembangunan Ekonomi), mengatakan dengan begitu, Honduras bisa menawarkan lebih banyak kebebasan finansial terhadap individu maupun pelaku usaha yang beroperasi di Prospera.

Menurut Colindres, Prospera merupakan salah satu rezim khusus paling kompetitif di Amerika Latin yang sudah menerima investasi lebih dari US$100 juta dan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan.

Meski begitu, belum bisa dipastikan bagaimana nasib zona Bitcoin itu ke depannya. Sampai saat ini, Bank Sentral Honduras sendiri masih tidak mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Banyak Platform Kripto yang Tidak Berlokasi di Wilayah Honduras

Regulator pengawas juga mencatat bahwa terdapat banyak platform perdagangan kripto yang tidak bertempat di Honduras. CNBS mengatakan kondisi itu membuat otoritas sulit untuk mengendalikan maupun mengawasinya.

Di sisi lain, investor yang sudah menggunakan produk tersebut sangat rentan untuk menjadi korban dalam aktivitas kriminal, seperti pencucian uang maupun penipuan.

Kendati demikian, Honduras sendiri sebenarnya juga belum memiliki payung hukum yang jelas terkait aset digital. Namun, alih-alih mencoba masuk dan mengaturnya, pemerintah memilih jalan pintas untuk bisa melindungi masyarakatnya dari paparan kripto.

Langkah yang dilakukan Honduras mengingatkan akan pemerintah Cina yang sudah lebih dulu melarang aktivitas aset digital. Sejak September 2021, rezim pemerintahan di Negeri Panda sudah melarang adanya aktivitas perdagangan kripto.

Akan tetapi, sepertinya upaya tersebut tetap tidak bisa membendung derasnya minat dari kalangan investor lokal. Masyarakat setempat masih terus mencari cara untuk bisa mendapatkan aset kripto impian. Salah satunya adalah dengan menggunakan jasa dari pialang maupun broker bawah tanah.

Proyek CBDC masih Berjalan

Di sisi lain, Bank Sentral Honduras (BCH), selaku otoritas moneter tertinggi di sana, masih terus menggarap proyek mata uang digital besutannya sendiri alias central bank digital currency (CBDC).

Berdasarkan data CBDC Tracker, proyek tersebut terakhir mengalami update pada Agustus tahun lalu. Disitu BCH bermaksud mendapatkan masukan dari masyarakat terkait keberadaan CBDC itu sendiri dengan merilis lembar konsultasi publik.

Dalam keterangan resminya, BCH menjelaskan bahwa melalui CBDC retail, bank sentral bermaksud memberikan opsi pembayaran dan penyimpan nilai alternatif bagi rumah tangga maupun institusi.

“Inisiatif ini muncul untuk memberikan manfaat inklusi keuangan yang lebih besar dan pembayaran lintas batas yang effisien.”

Dorongan untuk terus mengembangkan CBDC oleh banyak negara, termasuk Honduras, nampaknya merupakan buntut desakan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Pada November tahun lalu, IMF menyerukan agar negara=negara di dunia lebih aktif lagi mengembangkan mata uang digital untuk melawan adopsi kripto yang kian masif.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori