Perusahaan perbankan raksasa skala internasional, HSBC, dan platform gaming virtual, The Sandbox, telah mengumumkan sebuah jalinan kerja sama. Kolaborasi ini muncul sebulan setelah JPMorgan meluncurkan lounge virtual perdananya di metaverse Decentraland.
“Meski kami berpikir bahwa metaverse sendiri lebih bersifat konseptual dibanding fait accompli pada saat ini, jelas bahwa tidak ada investor ataupun perusahaan yang menunggu di garis pinggir,” ujar Jon Gordon dan Sundeep Gantori yang merupakan strategist di UBS, seperti yang dilansir Euromoney.
Metaverse Sebagai Upaya Masuk ke Komunitas Gaming
HSBC sudah siap untuk menjadi pemilik atas real estat virtual di metaverse The Sandbox. Mereka ingin terhubung dengan para penggemar gaming dan olahraga.
Mereka menyatakan, “Kesepakatan ini membuka pintu untuk institusi global lain agar terus berinovasi di Web3, karena adopsi konsumen menuntut pengalaman yang lebih kuat di metaverse melalui penawaran yang decentralized dan gamified.”
Melihat potensi metaverse yang bisa capai nilai triliunan dolar di tahun ini, Suresh Balaji selaku Chief Marketing Officer HSBC di Asia Pasifik menyampaikan, “Metaverse adalah cara orang merasakan Web3, generasi berikutnya dari internet – menggunakan teknologi imersif seperti augmented reality, virtual reality, dan extended reality.”
Industri metaverse telah menarik banyak perhatian dari sejak awal tahun ini. DappRadar menyebutkan bahwa tanah virtual adalah bisnis yang tengah booming. Mereka juga mengatakan sebuah lahan NFT di dunia virtual adalah komoditas yang tengah dicari saat ini, mengingat para investor dan kaum oportunis ingin menjadi bagian dari metaverse.
Tanah Virtual Jadi Bisnis yang Sedang Booming
Di tahun lalu, The Sandbox mengumumkan kerja sama dengan PwC Hong Kong.
“Metaverse menawarkan berbagai kemungkinan baru kepada organisasi untuk membuat nilai melalui model bisnis yang inovatif, sekaligus memperkenalkan cara baru untuk terlibat dengan pelanggannya dan komunitas,” kata William Gee, Partner di PwC Hong Kong.
Seperti HSBC, perusahaan accounting ini telah memiliki sebuah lahan LAND di metaverse The Sandbox.
“Kami senang melihat institusi besar dan terpercaya seperti HSBC bergabung dengan metaverse terbuka milik The Sandbox dan menyambut kultur dari Web3. Kami percaya ini adalah awal dari adopsi Web3 dan metaverse yang lebih besar oleh institusi dalam meningkatkan brand experience dan keterlibatan dalam ekosistem baru ini,” ujar Sebastien Borget, COO dan co-founder dari The Sandbox.
Sejumlah perusahaan, seperti Gucci, Warner Music Group, Ubisoft, The Walking Dead, Snoop Dogg, dan Adidas, juga memiliki lahan virtual di metaverse The Sandbox.
Bahkan, beberapa negara pun diketahui sedang mempersiapkan langkah awal untuk terjun ke metaverse. Di antaranya adalah Korea Selatan dan Barbados.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.